08 | Ucapan Terima Kasih

6.5K 985 68
                                    

If I try thinking about it,

At many moments,

How often did my heart flutter?

It might be a little late, but I'll surely make it better

Perhaps Love - Eric Nam feat. Cheeze

-----

Semenjak kejadian perut mulas beberapa hari lalu, pandangan Zanna terhadap Johnny sedikit berubah. Dari yang awalnya sedikit aneh dan menyebalkan, kini lambat laun menjadi seseorang yang perhatian. Meskipun aneh dan menyebalkan itu tetap ada.

Musim penghujan kini mulai datang. Sejak malam tadi langit dengan senantiasa menumpahkan anugerah terindah bagi buminya. Sesuatu yang sudah sangat dinantikan oleh jutaan manusia sejak musim kemarau yang berkepanjangan beberapa bulan lalu.

Hidup dalam kesendirian di kala hujan membuat Zanna terlihat semakin menyedihkan. Dalam keadaan hujan lebat dan angin yang bertiup kencang, Zanna hanya berdiam diri di dalam kamarnya. Ia terlalu takut untuk keluar karena beberapa kali terdengar suara petir yang menggelegar.

Zanna sendiri memang ada sedikit pengalaman buruk soal hujan, meskipun ia senang sekali dengan suasannya yang menyejukkan. Sebuah pengalaman yang sebenarnya tidak terjadi secara langsung pada dirinya. Namun berefek begitu besar setelahnya.

Tok tok

Suara ketukan pintu terdengar cukup jelas di antara suara deru hujan. Zanna yang sudah hampir terlelap akhirnya mengangkat tubuhnya. Dengan kaki gontai Zanna menuju pintu depan.

Tok tok

Lagi, suara ketukan pintu terdengar.

"Iya tunggu sebentar!" sahut Zanna.

"Hai!"

Betapa terkejutnya Zanna saat mendapati siapa yang datang di saat hujan seperti ini. Zanna diam mematung di tempatnya. Mengedipkan matanya berulang kali dan mengerutkan alisnya heran.

"Halo!" kata si tamu lagi.

"E-eh iya. Silakan masuk."

Zanna membawa sang tamu menuju ruang tamu. Pintu rumah sengaja ia buka demi menjaga keamanan dirinya dari segala "mara bahaya", meskipun hujan turun lumayan deras.

"Udah mendingan?"

"Sudah."

Zanna memainkan kakinya. Mencari-cari alasan untuk bisa meninggalkan tamunya untuk sesaat.

"Hmm... bapak mau minum apa?"

"Gak perlu, saya cuma mau kasih ini aja." Johnny menyerahkan satu kantong plastik sebuah supermarket dekat rumah Zanna.

"Aduh Pak, gak usah repot."

"Ambil aja. Kamu butuh ini semua."

"T-tapi... "

"Udah malem, saya pamit. Khawatir nanti ada omongan yang engga-engga tentang kamu. Selamat malam."

Johnny beranjak dari tempat duduknya. Kemudian meninggalkan Zanna yang masih bingung di tempatnya.

Kedatangan Johnny yang mendadak dan sangat singkat membuat Zanna terheran-heran.

Ada apa? Kok tiba-tiba ke sini? Kenapa bisa tau rumah gue ya?

Dear Mr. John | Johnny Suh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang