|Let me see your name on my notification♡|
.
.
.Kedekatan Zanna dan Matahari tampaknya semakin hari semakin erat. Entah apa yang membuat keduanya semakin dekat, tapi yang jelas kini Zanna dan Matahari tengah asik berbincang di salah satu meja kedai.
Jangan salahkan Matahari yang seharian ini hanya duduk bersama Zanna. Ia sesungguhnya bukan pekerja melainkan diberi amanah oleh Johnny untuk mengawasi para pekerja yang ada. Ya bisa dibilang dirinya adalah asisten pribadi Johnny jika sang kakak sepupu sedang tidak bisa datang ke kedai. Maka dari itu Matahari bisa dengan bebas menghabiskan waktu bersama Zanna.
Baik Zanna dan Matahari, mereka benar-benar menggunakan waktu yang ada untuk saling mengenal. Ini bukan kedua kalinya setelah pertemuan pertama mereka tempo hari sepulang Zanna dari kerja. Sebelumnya Zanna memang sudah beberapa kali berkunjung namun selalu bersama dengan Johnny. Di sabtu sore ini lah Zanna baru berinisiatif untuk mengunjungi Matahari seorang diri.
Kedekatan keduanya bisa dilihat dengan adanya sebuah gelang cantik bergambar bunga matahari yang bertengger manis di pergelangan tangan Zanna. Matahari yang memberinya bahkan memakaikannya. Katanya ini adalah salah satu model baru untuk aksesoris yang akan mereka jual di kedai. Tentu saja Zanna senang karena gelang yang ia kenakan bukan lah gelang murah.
"Ini yang desain gelangnya beneran kamu?" Zanna masih terpesona dengan gelang yang ada di tangannya.
Matahari tersenyum, kemudian mengangguk seraya menjawab, "iya, Kak."
"Keren banget. Aku suka! Ini bakalan dijual atau jadi aksesoris buat tamu?"
Dikarenakan pertanyaan Zanna agak sedikit sulit jika dijelaskan dengan bahasa isyarat, Matahari mengambil ponselnya dan mengetikkan beberapa kata untuk menjawab pertanyaan Zanna.
"Terima kasih, Kak. Gelang ini bakalan dikasih gratis soalnya minggu depan perayaan 3 tahun kedai ini. Kak Johnny mau kasih ini ke pelanggan setia kita."
Mata Zanna membulat setelah membaca jawaban Matahari. Betapa brilian ide Johnny dengan memberikan aksesoris untuk pelanggan tetap mereka. Tiba-tiba sebuah pikiran bingung terlintas di benak Zanna. Pasalnya ini gelang bisa dikatakan tidak murah, tetapi Johnny ingin memberikan ini secara cuma-cuma untuk pelanggannya? Rasa penasaran Zanna tiba-tiba memuncak ketika membayangkan berapa banyak uang yang harus Johnny keluarkan untuk membuat gelang ini.
"Jumlah pelanggan yang mau dikasih berapa orang?"
"Kurang lebih sekitar 100-150 orang."
"Oke ... oke ..."
Zanna diam dan kembali menyesap kopi yang tinggal seperempat gelas. Di depannya Matahari bisa menangkap jika Zanna sedikit terkejut dengan apa yang barusan didengarnya. Mendapat sebuah ide, Matahari beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruangan yang ada di belakang meja saji. Mata Zanna lantas mengekori ke mana Matahari pergi.
Tidak lama Matahari meninggalkan Zanna seorang diri di meja. Tangannya membawa sebuah benda yang cukup asing untuk Zanna.
Sebuah buku kecil berwarna coklat tua lengkap dengan pena yang diselipkan di salah satu halaman buku. Kertasnya sudah tidak serapi dan semulus buku baru. Beberapa ada yang terlipat dan sebagian lainnya dibiarkan menguning.
"Ini apa?"
Matahari tidak menjawab. Tangannya langsung menyodorkan buku itu pada Zanna. Dibantunya Zanna untuk membuka halaman pertama dari buku itu.
Hari yang mengejutkan. Sangat mengejutkan. Siapa sangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini?
Lalu jari Matahari kembali membuka halaman selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. John | Johnny Suh ✔
FanfictionZanna hanya mengenal Johnny sebagai dosennya. Sebaliknya, Johnny mengenal Zanna jauh lebih dari yang ia kira. Ada apa antara Johnny dan Zanna? A story by © fungxrlll, 2019. Start: 31 Oktober 2019 End: 28 September 2020