Dear Mr. John
🔞 Mohon kebijakan pembaca. Ada adegan kekerasan di bagian ini.🔞.
.
.Sakit, perih, dan tersiksa. Kata-kata itu lah yang kini bisa mendeskripsikan bagaimana perasaan Zanna sekarang. Badannya memar di hampir sebagian tubuhnya. Rambutnya yang biasa terurai dan halus kini sudah tidak berbentuk. Kasar dan sangat berantakan. Pergelangan tangannya terikat kuat oleh tali yang tersimpul.
"Eungghh ... "
Zanna mengerjapkan matanya. Berusaha untuk menetralisir rasa sakit yang kini mengerayangi seluruh tubuhnya. Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Beberapa kali dahinya berkerut menahan rasa sakit yang teramat di kepalanya. Tangannya berusaha ia angkat namun tidak berhasil karena ikatan tali yang terhubung ke besi sandaran kasur. Hal serupa juga ia rasakan di kedua pergelangan kakinya.
Gadis itu kini hanya bisa pasrah. Tidak tahu apa yang bisa ia lakukan selain menangis dan menangis. Mengeluarkan semua airmatanya sebanyak mungkin sambil berharap ada seseorang yang akan datang menolongnya walaupun ia tahu itu mustahil.
Tubuhnya kini terbaring di atas sebuah kasur king size dengan kedua tangan dan kaki yang terikat pada besi penyangga ranjang. Mata kirinya memar akibat benturan dengan benda tumpul. Ada banyak bekas luka di kedua kakinya. Kepalanya pun terasa sangat sakit di bagian kulit kepala akibat jambakan yang sangat keras.
Demi melakukan penyelamatan diri dengan melakukan pengamatan sekitar, Zanna mengedarkan seluruh pandangannya ke seisi kamar mewah berukuran 5x7 meter itu. Kamar ini sungguh sangat asing baginya. Namun terasa sangat nyaman karena penyejuk udara menyala dan terdapat kaca jendela yang besar di salah satu sudut kamar yang mengarah langsung ke taman belakang. Keadaan yang sangat bertolak belakang dengan perilaku yang ia dapatkan sebelumnya.
Dirinya sempat bertanya-tanya mungkin kah ini adalah tempat orang yang menyelamatkannya. Atau seseorang yang berhasil menemukannya di pinggir jalan ketika dirinya terjatuh dari mobil yang sedang melaju kencang. Jika benar, mengapa kedua tangan dan kakinya harus diikat? Mengapa orang itu tidak membiarkan Zanna bebas dan kembali pulang ke rumahnya? Pikiran Zanna kini tengah bekerja keras hingga membuat kepalanya kembali terasa sakit yang menyiksa.
Namun ada satu hal yang mengganjal bagi Zanna saat ia melakukan obervasi pada kamar ini. Ada sebuah sudut di mana terletak sebuah meja cukup besar yang berisikan deretan foto dalam berbagai macam ukuran. Foto-foto tersebut ditata sedemikian rupa hingga terlihat estetik dan menarik. Sedihnya, melalui foto-foto tersebut Zanna bisa mengetahui siapa orang di balik tindakan keji yang ia dapatkan sekarang. Berkat hal itu sakit yang ia rasakan di sekujur tubuhnya berubah drastis menghilang begitu saja dan justru dadanya yang terasa sesak. Bahkan airmata yang tadi mewakilkan rasa takut dan sakit di tubuhnya berubah menjadi tangis atas rasa kecewa yang mendalam.
Irene adalah dalang di balik hilangnya Zanna 3 hari ke belakang. Irene yang selama ini memantau semua gerak-gerik Zanna hingga menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya. Irene yang Zanna kenal sungguh berbeda dengan Irene yang Zanna lihat sekarang. Wanita yang sekarang sudah memasuki kamar yang Zanna tempati ini sambil tersenyum puas melihat keadaan Zanna yang lemah dan tidak bisa apa-apa. Dari atas kasurnya Zanna bisa merasakan aura kekejian dan kebencian yang kuat dari pancaran mata Irene. Membuat gadis kecil itu menciut dan menatap kosong Irene yang kini mulai mendekat.
Jari-jari lentik Irene mengelus surai panjang Zanna. Tubuhnya terduduk tepat di samping kanan kepala Zanna. Sedangkan gadis yang terbaring lemah di sampingnya menoleh menolak sentuhan yang Irene berikan padanya.
"Kamu kenapa, Cantik?"
Irene menarik dagu Zanna. Membawa pandangan gadis itu pada dirinya. Zanna berusaha menolak namun gagal karena sakit di kepalanya kembali menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. John | Johnny Suh ✔
FanfictionZanna hanya mengenal Johnny sebagai dosennya. Sebaliknya, Johnny mengenal Zanna jauh lebih dari yang ia kira. Ada apa antara Johnny dan Zanna? A story by © fungxrlll, 2019. Start: 31 Oktober 2019 End: 28 September 2020