Sudah hampir satu minggu lebih Zanna benar-benar menjaga jarak dengan Nata. Jangan salahkan Zanna karena ini semua murni karena kesalahan yang diperbuat oleh pria bertato smiley face itu. Semua komunikasi antara dirinya dengan Nata benar-benar ia batasi. Mulai dari chat, telfon, bahkan berkunjung ke rumah. Semua sudah Zanna buat jadwal sedemikian rupa bagi Nata untuk bertemu dan berbicara dengannya.
Dalam situasi yang cukup renggang antara Nata dan Zanna, Johnny perlahan hadir di dalam lingkup kehidupan Zanna. Beberapa kali Johnny membantu Zanna dalam mengerjakan tugas akhirnya bahkan sampai masa sidang datang. Johnny juga beberapa kali sering membawakan Zanna berbagai macam kebutuhan bulanan untuk di rumah. Menariknya, Zanna sama sekali tidak merasa terganggu atau sungkan pada Johnny seperti yang sudah-sudah.
Seperti sekarang misalnya, dalam masa menjelang wisuda Johnny berinisiatif mengajak Zanna untuk makan malam di sebuah resto baru dekat rumahnya. Cukup jauh sebenarnya jika diukur jarak antara rumahnya dengan resto tersebut. Zanna bahkan sempat menolak secara halus dengan berdalih ingin bertemu dengan Yasminne, Keanu, dan Daniya. Tapi sayangnya Johnny masih berhubungan baij dengan Keanu dan mendapat kabar jika mereka berempat tidak ada janji apa-apa. Zanna mati kutu seketika melihat Johnny tiba-tiba sudah berada di depan rumahnya pukul empat sore. Beruntung ia sudah mandi dan rumah sudah dalam keadaan rapi. Sehingga ia bisa berganti pakaianㅡmeskipun terpaksaㅡdengan cepat.
Entah apa yang ada di jalan pikiran seorang Johnny sampai-sampai berani mengajak Zanna makan malam berdua untuk yang pertama kalinya. Saat ditanya Zanna pun Johnny menjawabㅡsambil gelagapanㅡbahwa Zanna harus mencoba menu di resto baru tersebut. Bukannya Zanna ingin berprasangka buruk terhadap Johnny, hanya saja dirinya merasa jika Johnny menyimpan maksud tertentu tanpa sepengetahuan dirinya.
"Mau tambah dessert lagi?" tanya Johnny di sela-sela makan es krimnya.
Setelah menyeka sisa makanan yang ada di ujung bibirnya, Zanna menggeleng cepat seraya menjawab, "gak, Pak. Udah cukup untuk hari ini."
Johnny mengangguk. Tanda ia memahami jika kini perut kecil Zanna pasti sudah terasa penuk dan sesak.
"Saya mau bicara serius sama kamu." Johnny menbenarkan posisi duduknya. Zanna yang mendengar perkataan dosennya itu menatap wajah Johnny tegang.
"Bicara soal apa, Pak?"
Tanpa Johnny sadari perut Zanna tiba-tiba terasa mulas. Seperti ada yang ingin meledak di dalam sana. Dengan cepat Zanna meminta izin kepada Johnny untuk ke kamar kecil sebentar.
Selang lime menit kemudian Zanna sudah kembali ke tempat di mana Johnny menunggunya. Jelas dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya.
"Kamu gak apa-apa?"
"Gak apa-apa, Pak. Kayaknya kekenyangan aja sih. Jadi tadi sempet keluar sedikit."
Johnny mengangguk.
"Oiya, tadi Bapak katanya ada yang mau dibicarain?"
"Ada dua hal yang mau saya bicarakan sama kamu."
"Iya, Pak. Silakan."
"Pertama, saya mohon dengan sangat supaya kamu berhenti panggil saya Bapak. Usia kita gak jauh berbeda. Kedua, kamu bisa temani saya menghadiri pernikahan sahabat saya?"
Zanna diam sesaat. Ia mengulum bibirnya pelan. Sorot matanya pun sesekali berusaha untuk menghindari bertatap mata dengan Johnny. Tepat di bawah meja tempat ia duduk sekarang kakinya sudah bergetar tidak karuan.
Sebelum menjawab pertanyaan Johnny, Zanna sempat menundukkan kepalanya sambil merutuki dirinya. Namun karena merasa tidak enak pada Johnny, tidak lama ia angkat kembali dan berusaha untuk mencari posisi duduk yang nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. John | Johnny Suh ✔
FanfictionZanna hanya mengenal Johnny sebagai dosennya. Sebaliknya, Johnny mengenal Zanna jauh lebih dari yang ia kira. Ada apa antara Johnny dan Zanna? A story by © fungxrlll, 2019. Start: 31 Oktober 2019 End: 28 September 2020