HAPPY READING
.
____________________Tiga bulan kemudian.
Waktu terasa begitu cepat, kehidupan Pasangan Angga dan Selin masih berjalan dengan semestinya. Tapi juga teekadang mereka bertengkar karena kesalah pahaman. Kadang juga Angga yang cemburu dan Selin yang cemburu. Tapi keduanya bisa berbaikan dengan cara mereka sendiri.
Kini Selin menginap dirumah Bi Bina atau rumahnya dulu. Karena Angga selama tiga hari yang lalu keluar kota mengurus cabang peruasahaanya yang baru dibuka.
Dan kini waktunya Selin pulang karena Angga juga akan pulang nanti sore. Maka dari itu siang ini ia akan pulang dan memasakan untuk suami tercintanya yang sedari kemarin sudah merengek katanya rindu dengannya.
Selin pun pulang diantar supir baru dirumah lamanya. Kala sampai di rumahnya. Ia segera membersihkan diri dan membersihkan rumah sebelum memasak.
Setelah mengerjakan semuanya. Selin tiduran di ruang televisi sambil menunggu Angga. Dengan puding stobery disampingnya.
Bunyi bel membuat Selin segera bangkit dengan senyum lebarnya dan berlari menuju pintu utama. Dan tebakannya benar disana Angga berdiri di dengan stelan jasnya dan seorang supir kantor membawakan kopernya. Selin segera berterimakasih kepada supir tersebut dan membawa koper itu di balik pintu dan mengajak Angga masuk beserta kopernya.
Ditengah ruangan. Angga segera memeluk Selin erat dan menciuminya. Lalu Selin melepas pelukannya dan menyalami tangan Angga dan mereka berciuman saling melumat lembut sebelum melepaskan pangutan mereka.
Tiba tiba saja Angga membungkam mulutnya dan melempar jasnya sembarangan lalu berlari kearah kamar mandi di dekat dapur.
Selin terkejut dan memungut jas Angga sebelum menyusul suaminya. Suara muntahan membuat Selin segera masuk dan menemukan Suaminya muntah di westafet dengan susahnya.
Selin mendekat dan memijit leher belakang suaminya. "Astaga kamu kenapa?"
Angga tak menjawab dan terus memuntahkan cairan bening. Sama sekali tidak jijik. Selin mengusap bibir angga dengan tisu dan air dengan telaten.
Angga lemas menopang tubuhnya di wastafet. Selin segera merangkulnya menuju sofa dan mendudukkannya disana dan berlalu menuju dapur mengambilkan air minum.
"Kamu kenapa sih? Pulang pulang kok muntah gini?" Tanya Selin khawatir.
Angga menggeleng lemas. Napasnya tak beraturan apalagi wajah pucat Angga semakin membuat Sekin takut dan cemas.
"Ngga. Kami kenapa sih?" Suara Selin bergetar memeluk Angga dari samping.
Angga tersenyum lirih. "Aku nggak papa. Paling cuman masuk angin."
Selin mengangkat pandangannya dengan mata berkaca kaca. Angga menghapus air mata yang tak sengaja jatuh di pipi istrinya itu.
"Jangan nangis."
Selin terisak. "Aku takut kamu kenapa napa."
"Aku nggak pa-." Ucapan Angga terpotong kala ia kembali ingin memuntahkan isi perutnya.
Selin kembali mengikuti Angga yang kini berlari ke kamar mereka dengan terburu buru. Selin langsung teringat sesuatu ia segera menghubungi mertuanya dan memberitahu kondisi Angga. Ia benar benar binggung harus melakukan apa.
Karena ini pertama kalinya Angga sakit sampai seperti itu. Biasanya hanya demam dan flu saja.
♡♡♡
Selin berdiri gelisah di belakang Mama mertuanya yang sedanh berbicara dengan seorang dokter pria. Lalu tak lama Selin dipanggil disuruh mendekat.
Sempat Selin melirik Angga yang tertidur pulas diatas ranjang mereka. Lalu ia menatap Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)
RomanceWARNING! Baca dulu Help Me a Change Sebuah kisah yang menceritakan perjalanan pernikahan Selin dan Angga. setelah membaca cerita remaja mereka, mungkin kalian berpikir kalau kekonyolan dan ke-barbar an mereka masih berlanjut sampai pernikahan berjal...