4. Kehamilan

1K 38 4
                                    

HAPPY READING
.
__________________

Rumah besar yang hanya ditempati sepasang suami istri itu sepi seperti biasanya. Tapi sepi itu tidak suram namun sebaliknya. Terlihat bagaimana keduanya menjalani hari hari mereka penuh cinta dan saling menyayangi.

Dan di halaman belakang dibawah pohon Mangga yang sengaja ditanam sejak lama sampai berbuah itu. Terdapat sepasang suami istri duduk selonjoran diatas rumput.

Selin mengupas mangga yang hasil petik mereka sedangkan Angga dengan santai sambil menghabiskan mangga yang sudah dikupas dan dibersihkan oleh istrinya.

Selin meringis menatap Angga yang dengan lahap memakan mangga muda bahkan warnanya masih putih yang dicocolkan ke gula sedikit dan memakannya dengan rakus.

"Nggak asem?"

Angga menggeleng. "Sweger malah. Mau?" Tawarnya kepada istrinya yang langsung menggeleng.

Sejak tadi pagi tiba tiba Angga menginginkan Mangga muda di belakang rumah mereka. Sehingga setelah sarapan tadi Angga langsung menarik istrinya untuk mengambil mangga yang untungnya sudah banyak berbuah.

Entahlah. Selin semakin curiga dengan keanehan Angga yang semakin menjadi, bahkan ia memiliki pikiran untuk menyembuhkan Angga ke dukun. Terlalu seram tapi.

"Kamu ini kayak orang ngidam saja."

Angga tertawa. "Mana ada Laki laki hamil sayang!!!." Gemasnya memeluk Selin.

Sedangkan istrinya itu mendengus dan melepaskan diri perlahan. "Yah siapa tau."

Angga meneruskan makan mangganya lalu menggumam. "Coba bayangin aja kalo aku hamil."

Dan dengan bodohnya Selin membayangkan lalu berdigik sendiri.

Ditengah perbincangan mereka yang unfaedah itu. Bahkan berkali kali Selin tertawa karena cerita yang Angga ucapkan. Tiba tiba Selin meringis memegangi perutnya. Bahkan keringat dingin muncul di keningnya.

"Shhh."

Angga kaget dan menoleh melihat istrinya memegangi perutnya. "Yang! Kamu kenapa?" Ucapnya panik.

"Sakit." Lirih Selin.

Angga segera melempar mangga yang ia pengang dan langsung menggendong Selin. Tanpa berpikir dua kali ia langsung berniat membawa istrinya kerumah sakit.  Ia membawa istrinya ke garasi dan memasukkan istrinye kemobil sebelum memanggil. Pak Adam, Satpam mereka.

"Pak bukain gerbangnya cepat." Angga berteriak mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil.

Pak Adam segera tergopoh gopoh membukakan gerbang kala melihat majikannya sedang keadaan darurat.

Selama perjalanan Selin bahkan menangis memegangi perutnya dengan sebelah tangan di genggam Angga. Angga kalang kabut mengendarai mobil dengan cepat.

"Sabat yang! Kita akan ke rumah sakit oke."

Wajah Selin sudah pucat membuat Angga segera mempercepat mobilnya. Dan sesampai di rumah sakit ia menggendong Selin masuk kedalam dan segera ditangani para suster disana dan membawanya masuk ruang darurat.

Angga yang tidak diperbolehnkan masuk sempat emosi
Tapi akhirnya ia mengalah dan memilih berjalan kesana kemari dengan gelisah.

Berbagai prasangka berkecamuk di pikirannya. Bagaimana kalau Selin memiliki sakit serius? Bagaimana kalau Selin meninggalkannya?

Oke cukup. Angga tidak bisa meneruskan pikiran buruknya itu.

Pintu ruangan dimana Selin dimasukkan terbuka membuat Angga menoleh dan mendekat secepatnya.

ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang