EPILOG

648 25 10
                                    

Pukul 02:20

Dini hari yang dingin itu tak membuat sepasang suami istri menjadi kedinginan, apalagi sehabis hujan.

Di ruang kamar yang luas itu erangan terdengar tertahan dan lega. Napas keduanya memburu, jangan tanya apa yang baru saja mereka lakukan.

Selin menatap Angga yang berada di atasnya, wanita itu tersenyum menggoda lalu meraih rahan Angga dan mencium bibirnya.

Angga yang sebenarnya lemas menyanggah badannya dengan kedua tangan di masing masing samping kepala Istrinya. Karena ia takut akan menindihi perut besar istrinya.

Setelah berciuman, Angga mengguling dirinya ke samping Selin lalu menetralkan napasnya yang memburu.

Lalu pria itu menarik selimut untuk menutupi badan telanjangnya dan istrinya yang semakin hari semakin.... Wow itu.

Selin memiringkan badannya dan memeluk Angga dengan erat, ia menciumi dada Suaminya membuat Angga menggerang.

Sejak kehamilam ke dua yang sudah memasuki bulan ke lima itu, Istrinya sangat ganas dalam bercinta.

Mungkin hormon ibu Hamil.

Angga sih tidak memusingkannya, malah ia semakin senang dan bahagia. Apalagi bonus badan Istrinya yang malah lebih terlihat seksi dan menggoda.

Angga membenarkan posisi Selin yang menaruh kepalanua di lengannya sambil masih mengecupi dada kirinya.

"Yang, jangan mancing lagi deh."

Selin terkekeh.

Angga menghela napas. "Soalnya aku takut nanti malah nyakitin debay-nya. Kita udah empat jam loh."

Selin masih terkekeh mencium pipi suaminya. "Iyah, Pah. Seksi banget deh." Ujarnya genit.

Angga mendengus geli hendak memeluk Istrinya tapi malah ia di dorong untuk tetap terlentang.

Selin mengusak di samping Angga mencari posisi nyaman kepalanya yang tenggelam di ketiak suaminya itu.

Selama kehamilan, Selin sangat menyukai berada di ketiak suaminya.

Angga agak geli sih, tapi demi membuat Istrinya bahagia. Ia menutrut saja.

"Eh Pah, gerak!" Seru Selin girang.

Angga juga merasakannya. Ia pun meraih perut istrinya dan mengelusnya. Tendangan demi tendangan kecil terasa.

Hati Angga menghangat. "Bahagia banget anak Papa, abis di kunjungi Papa yah!"

Selin terkekeh meraih wajah Angga dan kembali menyosornya.

Sudah Angga bilang kan? Kalau Selin semakin ganas dan bringas apalagi di urusan ranjang.

Disaat keduanya berciuman dengan mesra. Mereka di kejutkan dengan gedoran di pintu dan di barengi suara anak kecil memanggil mereka.

Angga dan Selin ribut sendiri. Mereka panik, Angga membantu Selin ke kamar mandi sambil membawakan piyama terusan se paha yang di pegang Angga.

Sedangkan pria itu bergegas memakau boxernya dan menyahuti panggilan dan gedoran yang tanpa henti itu.

Angga segera membuka pintu kamar dan menunduk melihat putranya memeluk boneka transformers kesukaanya sambil menatapnya sebal.

"Kenapa boy? Ini sudah malam banget. Kenapa nggak tidur?" tanya Angga menguap solah olah baru bangun tidur.

Bocah itu adalah Reva yang dulu sering di panggil Baby Rev. Anak laki laki yang kini sudah menginjak sekolah dasar kelas satu itu mengangkat kedua tangannya, meminta Papanya menggendongnya.

ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang