22. Rencana

534 17 0
                                    

  HAPPY READING
.
______________________

Tawa bayi yang menggemaskan mencerahkan siang itu disebuah rumah mewah dengan gerbang setinggi mendahului kepala.

Tawa balita laki laki itu berasal dari ruang keluarga yang disana seperti biasa mainan berhamburan di sekitarnya. Seorang remaja laki laki yang menggelitiki perut Balita yang tiduran diatas sofa besar dengan wajahnya.

"Bbbrrrrrbbb." Suara yang berasal dari bibir remaja itu menyentuh kulit perut sensitif balita di bawahnya.

Remaja itu mengangkat kepalanya sambil mengelus rambutnya yang habis dijambaki balita tersebut. Ia ikut terkekeh melihat dan mendengar tawa balita tujuh bulan itu.

"Ram."

Panggilan yang membuatnya menoleh. "Iyah Kak?"

Selin muncul dari balik dapur membawa dua loyang salad buah. "Ini Kakak bikin salad. Kamu mau nggak?"

"Boleh."

Selin duduk di samping Rama, Pemuda yang menginjak bangku kuliah semester satu itu. Yang merupakan anak bungsu Bi Bina dari Kampung yang sekarang tinggal di rumah lama Selin.

Wanita berbaju Hitam se paha dengan celana kain se lutut itu menatap putranya yang berguling guling diatas sofa. Ia menariknya dan memangkunya.

Baby Rev meraih raih Mangkuk yang ada di hadapannya dengan kedua tangan gempalnya. Selin meraih mangkuk salad tersebut. Menyendok dan memakannya.

Baby Rev duduk bergeser menyamping di paha Mamanya lalu menatap Mamanya penasaran. Selin menunduk.

"Baby Rev Mau?"

Mulut Baby Rev terbuka meraih mangkuk tersebut. "Mmmammm."

Mata bulatnya berbinar saat Mamanya menyendokkan sedikit dan memberinya satu suapan. Rama yang melihat itu tidak bisa menahan kegemasannya langsung saja mendekat dan mencium dalam pipi gembul Bayi tersebut.

Plak.

Tapi tangan gempal Baby Rev menaboknya membuat Rama langsung menjauh dan tertawa.

"Huusst nggak boleh gitu sayang. No." Tegur Selin lembut menggelengkan kepalanya membuat Baby Rev ikut menggelengkan kepalanya.

Selin meringis. "Mama kok pengen makan kamu yah Nak."

Mendengar itu Rama tertawa terbahak bahak tapi dia setuju. Siapapun yang melihat mata bulat Baby Rev saat ingin mengetahui sesuatu akan membuatnya ingin memakan bayi itu karena saking gemasnya.

Saat Selin hendak menyendokkan Sesuap Salad untuk dirinya sendiri tiba tiba Baby Rev merebut Sendoknya dan mengaduk aduk sambil mengerutkan dahi. Berusaha agar memperoleh sesendok buah buahan yang terpotong bercampur susu itu.

Selin pun membantunya dan menyuapkan Ke mulut Baby Rev seolah olah Bayi itu yang makan sendiri.

"Ram. Gimana kuliahnya? Betah?" Tanya Selin.

Rama yang masih memakan salad mengangguk. "Alhamdulillah Rama beta Kak. Anak kampus sana baik baik terus ramah lagi."

Selin mengangguk angguk mengerti.

"Kakak lulusan UI yah?"

"Iyah. Abang kamu juga lulusan sana."

"Bang Angga?"

"Hu.um."

Rama menatap Baby Rev yang memakan salad si suapi Mamanya lalu menatap Selin. Wanita baik yang memberi tempat tinggal baru untuk keluarganya dan akan ada saat keluarganya membutuhkan sesuatu.

ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang