19. Sangat Sempurna

666 22 2
                                    

HAPPY READING
.
____________________

Kopyah berwarna putih ditaruh diatas meja nakas samping tempat tidur.

Pria itu merangkak menaiki ranjang dengan perlahan lalu berhenti di tengah menatap mahluk tuhan yang paling indah. Tangannya terulur mengelus lembut pipi halus bak sutra tersebut.

Ia menunduk mencium wajah Mungil itu bertubi tubi. Aroma khas bedak bayi membuatnya tak mau menjauhkan wajahnya.

Tubuh mungil di depannya mengeliat lalu kembali tertidur nyaman. Membuat pria tersebut tersenyum hangat ikut berbaring dan mendekap buah hatinya. Tanpa memerdulikan baju kokoh dan sarung yang masih ia pakai.

Selin memasuki kamar di rumah lamanya sambil membawa nampan yang terdapat botol susu dan segelas susu coklat hangat.

Saat pintu kamar ia buka. Pandangan hangat menantinya membuatnya tak kuasa menahan senyum bahagia. Ia melangkah mendekati ranjang dan menaruh nampan tersebut diatas nakas sebelum mengambil Kopyah dan membawanya ke walk in closet untuk ia simpan kembali.

Lalu ia menuju sajadah yang masih tergelar lalu ia melipatnya dan menyimpannya. Setelah itu Selin mendekati pria yang tertidur nyaman memeluk bayi yang juga tertidur dengan nyenyaknya.

"Mas." Panggilnya menggoyangkan bahu suaminya.

"Mas, Bangun dulu."

Tapi Angga belum ada pergerakan. Selin menjadi kesal dan sekuat tenaga menjambak rambut suaminya.

Angga yang masih tidur serasa ditarik paksa dari alam bawah sadarnya. Rambutnya terasa hampir copot. Ia membuka mata memegangi tangan yang menarik rambutnya lalu menoleh ke belakang.

"Aduuuh kenapa sih Yang." Keluhnya menatap istrinya.

Selin mendengus. "Salah sendiri kebo amat. Padahal perasaan baru saja Aku tinggal ke dapur."

Angga meringis memegangi kepalanya.

"Ganti baju sana. Nanti bajunya kotor." Suruh Selin membuat Angga langsung terduduk.

"Abis sholat isa belum ganti baju malah langsung molor. Males banget sih. Nanti siapa coba yang nyuci yah Aku lah siapa lagi. Bla bla~~."

Angga melangkah menuju walk in closet tanpa memerdulikan istrinya yang tengah mengoceh mengomeli dirinya. Saat berganti baju memakai piyama hanya celananya saja Angga terkikik geli.

Saat kembali menuju ranjang ia melihat istrinya yang memberi asi untuk putra mereka sambil bersenandung mengelus wajah putra mereka.

Angga yang mendekat dengan bertelanjang dada hanya memakai celana piyama panjang pun duduk di belakang Selin dan memeluknya dari belakang.

Selin berdigik geli merasakan hembusan hangat yang ia yakini akibat suaminya yang kini tangan kekarnya melingkar memeluknya beserta Baby Reva.

"Mas. Geli ih."

Angga terkekeh mengecup leher belakang istrinya membuat badan Selin meremang. "Aku tonjok loh Mas."

"Uggh." Lenguh Angga memegangi perutnya yang si sikut Selin dengan kuat setelah ia menjilat leher putih nan jenjang istrinya.

Selin mah bodo amat dan kembali merasakam Suaminya memeluknya kembali tapi hanya diam.

Ia melihat tangan suaminya terulur mengelus kepala mungil Putra mereka. "Baby Reva ganteng banget deh Yang."

Selin mengangguk. "Iyah. Aku yakin kalo dia udah gede pasti jadi Cogan incarannya cewek cewek."

"Pasti lah. Dilihat siapa pabriknya."

ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang