𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆
.
_____________________Gelak tawa khas bayi terdengar dari halaman belakang rumah mewah bak limousion di salah satu daerah jakarta.
Berbagai mainan berhamburan disana. Ada bak mandi karet yang lumayan besar dengan isi balon balon plastik dan mainan air lainnya. Disana hanya di isi seorang balita laki laki gembul yang siang ini baru mandi pagi karena kerewelannya tadi.
Dengan keras cipratan akibat balita itu mengenai wajah dan baju seorang remaja yang menjaganya. Melihat Om-nya basah membuat Baby Rev tertawa renyah.
Rama berdiri. "Haish! Kenapa Om malah disemprotin sih."
Baby Reva bertepuk riang membuat Rama yang mulanya menepuk bepuk kausnya menoleh dan kegemasan sendiri.
"Untung gemes ye! Kalo nggak udah Om mutilasi kamu."
Meski mengerti ucapan Om-nya. Baby Rev semakin terbahak bahak dengan tawa khasnya.
Rama meraih ponsel diatas meja terdekat dan mulai merekam kegiatan Baby Reva dan mengirimkannya ke Papanya.
Tak lama wanita paruh baya yang masih sangat cantik muncul sambil membawa handuk putih lembut di tangannya.
"Cucu Oma! Udah yah mandinya. Kita bersihin badan dulu."
Mengetahui Omanya hendak menghentikan kegiatan senangnya membuat Baby Reva bergerak lincah membuat Airnya menyemprot kemana mana. Membuat Lea dan Rama langsung menjauh.
"Haduh anak itu." Keluh Lea.
Tak sampai di situ. Kegaduhan kembali terjadi kala seorang pria paruh baya datang dari dalam rumah dan berteriak menggelegar.
"WAAHHH CUCU OPA!."
Baby Rev semaking melonjak lonjak kala mendapati Opa nya datang merentangkan tangan dan berjalan kearahnya. Sampai hampir saja dia jatuh dari bak mandi karet itu.
Alex langsung menyambar cucunya tanpa peduli bajunya telah basah. Ia mengendong cucunya dan menciumnya gemas.
"Haduh haduh! Cucu opa merindukan opa?"
Baby Rev berceloteh tak tentu. Istri Alex, Lea mendekat membawa handuk dan memakaikannya ke Baby Rev.
"Bawa masuk gih Pa. Tadi rewel banget Baby Rev ini."
Alex dengan telaten membungkus tubuh Baby Rev dengan sebelah tangan di gendongannya lalu merangkul Pinggang Lea dan mencium pipinya.
"Siap Sayang."
Mereka bertiga berlalu dari halaman belakang. Meninggalkan Rama yang cengo. Selama dia disini jika bertemu dengan mertua Kakaknya itu pasti disuguhkan adegan mesra seperti ini.
Tapi heran saja. Mereka sudah menua, tapi masih suka mengumbar keromantisan. Membuat jiwa kejombloan Rama meronta ronta saja.
♡♡♡
"Halo Kak."
"Ah Rama, bilangin ke Mama mertua Kakak yah. Besok kakak pulang."
Rama duduk dari rebahannya. "Loh? Kok cepet?"
"Iyah nih. Abang kamu sakit gara gara kelamaan berenang di sini."
"Ah iyah kak. Oh iyah, jangan lupa oleh oleh buat Rama."
"Beres. Gimana Baby Rev? Nggak rewel kan? Dia udah makan? Sekarang lagi ngapain?" Jiwa ke ibuan Selin muncul.
"Lumayan Rewel sih. Tapi cuman tadi aja dia rewel. Pagi tadi nggak mau mandi sampe siang, terus di bujuk Bu Lea mandi di kolam karetnya baru mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)
RomanceWARNING! Baca dulu Help Me a Change Sebuah kisah yang menceritakan perjalanan pernikahan Selin dan Angga. setelah membaca cerita remaja mereka, mungkin kalian berpikir kalau kekonyolan dan ke-barbar an mereka masih berlanjut sampai pernikahan berjal...