27. Lontong sate

641 18 0
                                    

HAPPY READING
.
Thanks for 2k nya
_____________________

"Dingin banget yah."

Angga menoleh ke belakang menatap istrinya yang baru keluar dari kamar hotel mereka. Sementara tadi dia menunggu di sofa depan kamar.

Lalu Angga berdiri mengandeng tangan Selin dan mereka berjalan menuju lift.

"Kita sarapan di restoran hotel apa diluar Yang?"

Selin menoleh sekilas. "Diluar kayaknya enak deh."

"Beneran?" Tanya Angga saat mereka memasuki lift.

Selin mengngguk melihat tangan suaminya yang menekan tombol lift. "Kita cari makanan tradisional di sini aja."

"Apa perlu kita browsing dulu?" Tanya Angga

"Nggak usah lah, Mas. Nanti kalo kita lewat aja bakal ketemu."

Angga mengangguk. "Tadi Mama udah nelpon belom?"

Selin mengangguk. "Udah. Tadi pagi video call sama Baby Rev."

Angga mengangguk.

"Nanti kita beli oleh oleh apa yah." Ucap Selin saat mereka keluar dari dalam lift.

"Kayaknya buat oleh oleh di malang banyak deh Yang."

"Nanti kalo ketemu sesuatu yang unik kita buat oleh oleh aja deh."

"Iyah."

Mereka berdua berjalan menuju basement parkiran hotel. Angga membukakan pintu mobil untuk istrinya lalu ia berlari kecil dengan langkah lebar ke bagian kemudi.

Selin memasang sealbeth lalu ia menata rambut panjangnya. Pagi ini ia memakai dress selutut dengan sebuah blezer jaket jeans putih se siku.

Angga sedikit menguap lalu menjalankan mobil yang mereka tumpangi. Ia memasang maps di mobil mewah yang ia pinjam selama di kota batu itu.

Sesuai alur yang tertera di maps mobil Angga melaju. Tujuan mereka kali ini adalah selecta, tempat yang katanya banyak jenis bunga memenuhi tempat wisata itu.

Sepanjang jalan. Selin menatap daerah sekitar, banyak pedagang kios pinggir jalan menjualkan berbagai buah segar dan sayuran. Selin ingin membeli tapi bingung dibuat apa. Jadi dia pikir nanti saja saat balik dari jalan jalan.

Di daerah beragam makanan di jual di sepanjang jalan. Mereka berhenti di tempat makan yang tidak di yakini Angga atas permintaan istrinya itu.

Angga berdiri mematung menatap tempat makan yang tidak terlalu ramai itu. Ia menghela napas memasukkan sebelah tangannya ke saku celana lalu melepas kaca mata dan ia sampirkan di kerah bajunya.

"Ayo Mas."

Ia menoleh menatap istrinya. "Yang." Panggilnya.

Selin yang hendak melangkah masuk pun berhenti. "Kenapa?"

"Kamu yakin mau makan disini? Nggak di restoran aja apa?"

Berikutnya Angga di pelototi Selin lalu di pukul lengan kekarnya.

"Memangnya kenapa kalo makan disini? Emang kita nggak boleh apa makan disini?" Ketus Selin.

Angga melipat bibirnya kedalam menatap takut istrinya. "Y-yah boleh lah Sayang. Tapi takut nggak steril."

"Hilih sok bersih kamu." Cibir Selin hendak melangkah.

"Tapi Yang-." Angga terdiam saat Istrinya melangkah cepat ke dalam tempat makan mau tidak mau Angga ikut masuk ke dalam.

ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang