HAPPY READING
.
__________________Tok tok tok
Pintu didepan seorang wanita yang membawa tempat makan yang lumayan besar itu terbuka menampilkan wanita yang lebih berumur terlihat baru bangun dari tidurnya.
"Loh Sayang. Kamu udah kesini?." Suara lembut Wanita yang membukakan pintu mengalun.
Selin tersenyum. "Iyah Ma."
Mereka berdua masuk ke ruangan vip itu kemudian berjalan ke sofa yang letaknya sedikit jauh dengan ranjang bangkar yang ditempati seorang pria yang masih tidur dengan nyenyaknya.
"Mama semalam nginap disini?" Tanya Selin membereskan meja.
Lea yang duduk di sampingnya mengangguk dan menguap. "Iyah. Tiba tiba saja suamimu itu merengek meminta Mama tidur disini."
Selin tersenyum.
"Angga tadi malam cerita kalau sudah mendapatkan bukti."
Selin tertegun. Ia berbinar. "Benarkan Ma?"
"Iyah Sayang." Ucap Lea tersenyum.
"Alhamdulillah. Jadi Mas Angga nggak salah kan Ma?"
Lea tersenyum mengenggam tangan menantunya. "Angga nggak salah sayang. Ceritanya kamu tanya saja sama Angga yah."
Selin mengangguk ia senang sekali sudah terbukti kalau suaminya tidak melakukan perselingkuhan. Lalu ia mendongak kala Mertuanya berdiri.
"Mama pulang Yah. Kan kamu ada disini."
Selin ikut berdiri. "Dijemput Ma?"
Lea memakai sweternya. "Nggak lah sayang. Mama tadi malam kesini sendiri tapi dikawal Papa kamu."
"Biar Selin antar saja."
"Eh nggak usah." Cegat Lea saat menantunya sudah meraih kunci mobilnya.
"Nggak papa Ma. Dari pada Mama sendiri kan masih ngantuk. Bahaya kalo nyetir."
Lea tersenyum mengusap rambut Selin. "Mama nggak papa. Kalo kamu nganterin Mama, Kamu baliknya gimana coba? Kesini diantar kan?"
Selin mengangguk. "Kan bisa naik taksi Ma."
"Mana ada taksi jam segini Sayangnya Mama." Ucap Lea gemas.
Selin meringis. Ia mengantar Lea. "Kalau gitu Mama hati hati yah."
Lea tersenyum melihat gurat khawatir menantunya. Mereka berpelukan dan cipika cipiki. "Mama nggak papa kok. Kamu jaga Anak nakal Mama yah."
Selin terkekeh menyalimi tangan Lea. "Hati hati Ma."
Lea mengangguk dan berlalu pergi. Selin menatap sampai Lea berbelok di lorong lalu dia masuk kedalam dan membereskan ruangan Angga.
Ia mendekat ke suaminya mengelus pipinya yang masih tersisa lembam. Lalu mencium keningnya.
"Morning Mas."
Angga menggeliat menarik tangan Selin dan memeluknya. "Yang." Igaunya dan tidur kembali.
Selin tersenyum melepas pelan pelukan Angga di tangannya lalu ia ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Pagi ini ia bangun pagi pagi sekali jam tiga subuh dan mulai memasak untuk suaminya sekalian membangunkan Bi Bina untuk membangunkan Pak Bani agar mengantarnya ke rumah sakit.
Reva ia titipkan kembali ke Bi Bina. Dan jam empat lebih ia sampai di rumah sakit. Untung saja rumah sakitnya dekat dan kemacetan tidak terjadi di waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)
RomanceWARNING! Baca dulu Help Me a Change Sebuah kisah yang menceritakan perjalanan pernikahan Selin dan Angga. setelah membaca cerita remaja mereka, mungkin kalian berpikir kalau kekonyolan dan ke-barbar an mereka masih berlanjut sampai pernikahan berjal...