HAPPY READING
.
_____________________"HUWAAAA JAGOAN PAPA PINTAR."
Mainan berhamburan dimana mana memenuhi ruang keluarga dengan televisi menyala menampilkan kartun anak anak.
Dari sofa sampai karpet berbulu yang ada di bawah terpenuhi oleh segala macam mainan yang berserakan.
Puk
Seorang balita berusia tujuh bulan itu terduduk diatas karpet berbulu usai berdiri dalam tiga detik. Bertepuk tangan mengikuti Papanya yang heboh melihat putranya yang pertama kali mencoba berdiri di usia yang terbilang susah untuk bayi lain.
Sedangkan dari dapur yang dekat dengan ruangan keluarga itu melongokkan kepala seorang wanita cantik menatap penasaran apa yang terjadi di ruangan sebelah.
Dua laki laki berbeda usia saling bertepuk tangan dan berseru heboh. Selin menggeleng kepala dan melanjutkan kegiatannya di dapur setelah selesai dia menyiapkan sarapan pagi di atas meja makan bersama Bi Wulan.
"Sarapan sudah siap." Seru Selin mendekat.
Balita yang duduk dihalangi badan besar Papanya ngesot dengan gesit kala mendengar suara yang sangat di kenalinya.
Ia mendongak mengulurkan tangan meminta sang Mama meraihnya. "Mmma Mmma." Ocehnya.
Melihat putranya membuat Sang Pap membalikkan badan menatap istrinya yang mendekat. Lalu menggendong buah hati mereka.
"Sarapan dulu yah. Mas sarapan dulu."
Angga segera berdiri dan merangkul Selin yang mengendong tubuh gempal Baby Rev. Usai di meja makan, Selin meminta tolong Bi Wulan untuk membereskan kekacauan yang di sebabkan dua laki laki yang bersamanya ini di ruang keluarga.
Angga duduk di kursi paling ujung untuk kepala keluarga dan Disampingnya Baby Rev duduk di kursi khusus dan sampingnya lagi ada Selin yang mengambil bubur Putranya yang telah ia siapkan.
Setelah itu giliran ia menyiapkan piring dan Makanan Suaminya. Lalu ia menyuapi Putranya yang memainkan mainan karet di tangannya.
Angga makan dengan lahap sesekali menyuapi Selin yang menyuapi buah hati mereka.
"Nggak boleh sayang. Itu bukan Makanan oke." Ucap Selin lembut saat Baby Rev hendak memakan mainan yang di pegang dengan tangan gempalnya.
Baby Rev menatap Mamanya lalu mengulurkan mainan ke dekat mulut Mamanya. Selin menggeleng. "No. Nggak boleh sayang. Itu bukan Makanan. Kalo makanan itu yang ini." Ucapnya menyodorkan sesendok bubur.
Saat Mamanya menyodorkan sendok ke dekat mulutnya. Baby Rev menggeleng dan menunjuk Mamanya. "Mamammm Mmma."
Selin tersenyum mengerti dan mencium gemas putra gembulnya. "Iyah. Nanti Mama juga mamam kok. Baby Rev Mamam dulu yah."
Akhirnya Baby Rev mau membuka mulutnya memakan sampai Habis. Angga menjulurkan sendok berisi makanan ke istrinya namun Selin menghindar.
"Nanti aja Mas. Kamu sarapan aja dulu."
"Iyah. Tapi ini aja sedikit biar ada yang masuk ke perut kamu." Bujuk Angga.
Selin menggeleng. "Nggak usah. Tadi juga aku abis makan apel kok."
"Eh Aduh." Selin terkejut kala Baby Rev menarik bajunya kuat hingga hampir memperlihatkan bahu mulusnya.
Mereka berdua menoleh menatap sang buah hati. "Kenapa sayang? Baby Rev mau mimik?"
Baby Rev menggeleng menunjuk Papanya lalu menunjuk Mamanya. "Mmma mamammmma."
Selin tersenyum. "Iyah Nanti Mama Mamam."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)
RomanceWARNING! Baca dulu Help Me a Change Sebuah kisah yang menceritakan perjalanan pernikahan Selin dan Angga. setelah membaca cerita remaja mereka, mungkin kalian berpikir kalau kekonyolan dan ke-barbar an mereka masih berlanjut sampai pernikahan berjal...