2. Pengen Baby

1.4K 32 0
                                    

HAPPY READING
.
_________________

Bunyi pintu terbuka dengan keras membuat seorang wanita terkejut memegangi dadanya lalu menatap sinis seorang pria yang berlari masuk kedalam rumah seperti anak kecil.

Wanita itu menggeleng kepala dan menutup pintu yang terbuka dengan keras lagi dan menyusul pria yang sudah selonjoran di ruang televisi. Dimana terdapat sofa besar bahkan menyerupai ranjang.

"Kalo kamu buka pintu kayak gitu lagi, bisa bisa rusak nanti." Omel wanita itu seraya melepas sepatu pria yang memejamkan mata dengan tengkurap.

"Kalo rusak yah tinggal beli lah Yang!."

Selin melotot. "Kurangin hobi boros kamu."

"Hmmm."

Selin berdiri membawa tas kerja, jas dan sepatu Angga untuk ia simpan. Tapi sebelumnya ia berteriak.

"MANDI SANA!."

Angga mengangkat kepalanya menoleh menatap punggung istri tercintanya yang perlahan menghilang dari balik tembok pembatas. Angga menurut dan segera berlalu menuju kamar mandi dan berendam.

Tadi saat ia hendak pulang, Selin tiba tiba menelponnya dan menyuruhnya menjemput dirumah sahabatnya. Angga segera kesana dan seperti yang ia tebak, Istrinya sedang bermain dengan kedua ponakannya. Anak dari sahabatnya.

Usai mandi dan berganti baju, Angga segera menuju dapur dimana tempat berasal aroma makanan yang sedari ia keluar kamar sudah tercium lezatnya.

Sedangkan Selin yang tengah menata masakannya dengan rapi diselingi siulan bernada yang menandakan moodnya baik sore itu. Tiba tiba ia dikagetkan dengan sebuah tangan besar memeluknya dari belakang.

Selin berusaha melepas pelukannya kala Angga menciumi lehernya. "Geli Nga!!."

Angga menghentikan kecupannya tapi tidak melepaskan pelukannya. Bahkan saat Selin berjalan kesana kemari ia masih menempeli di belakang sehingga membuat Pergerakan Selin terbatasi.

"Udah ih ayo makan." Ucap Selin mencoba melepas pelukan Angga.

Suaminya itu terkekeh dan memilih duduk disamping Selin dan menatap istrinya yang mengambilkan nasi dan lauk pada piringnya. Senyum lebar masih setia di bibir Angga.

"Yang!." Panggilnya.

Selin menoleh ssbelum kembali mengambil lauk. "Apa?"

"Kita kan udah nikah empat bulan. Masa panggilnya masih Ngga! Blin!. Mas kek." Protes Angga selesai kala Selin menaruh piringnya di depannya.

"Banyak maunya. Apa bedanya coba."

"Yah kan lebih romantis Yang!."

"Udah. Aku panggil nama kamu saja." Ucap Selin mengakhiri peebincangan.

Kemudian keduanya makan dengan tenang, Sesekali Selin akan mengambilkan Apa yang Angga mau.

Yah beginilah jadi istri, harus menuruti keinginan dan perintah suami. Tapi menurut Selin, kebanyakan Angga yang menurutinya.

♡♡♡

Kedua pasangan itu duduk didepan ruang televisi setelah Melaksanakan sholat isya berjamaah. Selin bersender nyaman dibahu Angga. Dan Angga merangkul Selin agar lebih dekat dengannya.

Angga menunujuk layar kaca lebar di depannya yang menampilkan iklan bayi kembar dengan setelan fashion bayi. "Kalo kita punya anak kembar kayak gitu, pasti rumah rame."

Selin mengangguk. "Aku pengen deh punya baby! Tapi aku belum siap. Takutnya nanti belum bisa jadi ibu yang baik."

Angga menoleh dan memeluk Selin erat. "Siap atau enggaknya kamu bakal selalu menjadi ibu yang baik bagi anak kita kelak."

ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang