HAPPY READING
.
_________________Suara deru motor membelah jalanan sore yang kala itu sedang sejuk sejuknya. Angin sepoy sepoy membuat Seorang wanita yang duduk nyaman dibonceng seorang pria itu merentangkan satu tangannya dengan sebelah tangannya yang memegangi perutnya yang membuncit.
"Yang! Pegangan!!."
Entah sudah beberapa kali mendapat teguran tapi wanita itu tak peduli dan masih melakukan hal yang menurutnya menyenangkan ini.
Untung saja rambutnya tak ikut berkibar seperti bendera, karena ia memakai helm pogo berwarna biru muda itu dan rambutnya ia gelung kedalam.
Angga yang sedang menyetir motor matic itu berdecak karena masih tidak di hiraukan. Lalu dengan sengaja ia menggoyangkan motornya dan hal itu membuat pinggangnya mendapat cengkraman tiba tiba.
Ia menyeringai.
"KAMU GILA YAH! NGGAK MIKIR ISTRI LAGI NGANDUNG MALAH UGAL UGALAN." Selin nge-gas.
Angga terkekeh tidak peduli.
"HEH! DIBILANGIN MALAH KETAWA. AWAS KAMU."
Angga kembali mengendarai dengan Aman. Ia tidak bodoh dengan melanjutkan seperti tadi. Ia masih sayang istri dan... Calon bayinya.
Tak lama mereka berhenti di sebuah rumah mewah bercat Hijau dan Abu abu itu. Setelah memasuki gerbang Angga kembali melajukan motornya sampai berhenti tepat didepan garasi rumah besar tersebut.
Lalu keduanya turun. Selin berdiri menunggu Angga untuk membuakkan helmnya. Setelah kepala keduanya sudah terlepas dari helm. Mereka turun dan saling bergandengan menuju pintu utama rumah tersebut.
Setelah menekan bel tak lama pintu besar itu terbuka dan menampakkan seorang pria memiliki wajah yang tampan meski sudah berkepala dua.
"Ayo ayo! Silahkan masuk." Katanya lalu membungkuk memberi hormat.
Angga segera menonyornya. "Taik lo." Lalu ia menggandeng sang istri memasuki rumah tersebut.
Sedangkan pria tadi yang merupakan sang pemilik rumah. Mendengus kesal sebelum kembali menutup pintu tersebut.
Di ruang keluarga langsung heboh kala dua wanita dipertemukan. Selin dan Kalya sang sudah berceloteh tentang sebuah hal yang tak di mengerti Angga dan Boy. Tentunya mengenai wanita.
"Hazel kemana?" Tanya Angga yang duduk bersampingan dengan Boy.
"Lagi dirumah Oma-nya." Jawab Boy lalu memakan kuaci yang sejak tadi ia makan.
Angga mengangguk. "Oh iyah. Gimana lanjutannya sama kerja sama perusahaanmu~ Bla bla bla bla."
Ditengah perbincangan mengenai bisnis dan perusahaan kedua pria itu. Dimana dulu mereka berdua jika berbincang membicarakan hal hal yang konyol dan tidak penting sama sekali.
Mereka berdua bahkan tidak memperdulikan istri mereka yang berjalan keluar rumah sambil berbincang.
Selin berdiri sambil mengelus perut buncitnya menunggu Kalya yang sedang menutup pintu. "Kemarin tuh, Masa aku ngerasa dapat satu tendangan dari debaynya."
Kalya membalikkan badan dan tersenyum. "Yah wajar. Kan udah lima bulan. Terus kalo sudah enam atau tujuh bulan baru bisa lihat jenis kelaminnya." Jelasnya.
"Oh iyah. Apa nanti kamu pake USG?" Lanjut Kalya bertanya.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju gerbang dan berjalan dipinggir jalan perumahan Boy yang sedikitnya mobil berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIMEANSTREAM WEDDING (SELESAI)
RomanceWARNING! Baca dulu Help Me a Change Sebuah kisah yang menceritakan perjalanan pernikahan Selin dan Angga. setelah membaca cerita remaja mereka, mungkin kalian berpikir kalau kekonyolan dan ke-barbar an mereka masih berlanjut sampai pernikahan berjal...