Sudah hampir seminggu lebih setelah terakhir Mark bertemu Rahayu di pasar malam waktu itu. Sejak hari itu pula mood Renjun agak kacau, setiap buka ponsel langsung uring-uringan. Tak ada yang tak tahu kenapa dia bisa begitu, tentunya si bule ganteng yang merangkul Rahayu yang membuatnya demikian.
Jadi hari ini ketika mereka kumpul sepulang dari liburan bersama, Mark berusaha meyakinkan Renjun supaya tidak berpikir yang aneh-aneh dulu. Karena setahunya, Rahayu ini bukan tipe orang yang mudah didekati laki-laki.
“Kenapa sih, Jun?” tanya Jaemin heran.
“Enggak apa-apa,” jawab Renjun menghentikan tangannya yang sedang menggambar sketsa di bukunya.
“Hayu atuh game!” ajak Haechan melemparkan bantal sofa di rumahnya ke sang empu.
“Kayak yang enggak tahu aja dia enggak jago main, di putaran pertama udah K.O,” celetuk Jeno bersiap dengan ponsel miliknya, “kuy sama gue aja.”
Mark yang memang sama tak jagonya pindah duduk, memperhatikan gambar Renjun yang kembali dia kerjakan.
“Gue tanyain, ya?” katanya membuat Renjun mendongak karena bingung. “Itu si bule.”
“Enggak usah,” jawab Renjun menggeleng, “buat apa lagian?”
“Biar lo tahu dia siapanya,” jawab Mark yang diabaikan oleh sang empunya. Sampai tiba-tiba terlintas saja dalam pikirannya soal kenapa Renjun bisa suka pada Rahayu, teman sekelasnya yang bisa dibilang biasa saja dan tak dikenal banyak orang, “why do you love her?”
Renjun bergumam saja tanpa menghentikan goresan pensilnya, sebenarnya dia juga berpikir kenapa bisa suka pada orang yang tidak pernah dia duga. Bahkan Renjun tak pernah mengira bisa suka seseorang di SMA.
“Cantik.”
Mark mengangguk, memang Rahayu cantik meskipun tak mencolok seperti teman-temannya yang lain. Kecantikannya tertutupi oleh sikapnya yang agak pendiam dan jarang bersosialisasi.
“Cantik banget, ya?”
“Kepo looo,” jawab Renjun menyenggolnya sebentar sambil terkekeh, “pokoknya cantiklah. Standar cowok lihat cewek kalau suka ya cantiknya dulu. Kedengeran berengsek, enggak?”
Mark mendengus geli.
Melihat Renjun tak bertindak apa-apa, dia akhirnya memilih mengeluarkan ponsel dan menghubungi Rahayu. Mark memang begitu, tidak tega dan kadang suka kepikiran kalau melihat salah satu temanya berubah.
Sangat peduli.
[Rahayuk mau ke mana?]
Mark
Yu
MariRahayu
Apa, sih?
Enggak jelas bangetMark
Ganggu bentar nih
Busy or not?
Rahayu
Enggak kokMark
Lo lagi di mana?
Rahayu
Di luar sebenernya
Di tukang soto depan sekolah wkwkMark
Lol, so funny
Eh tapi kalau baru nyampe di sana, gue nyusul ya
Kayaknya lebih enak ngobrol daripada chat gini
How?
Rahayu
Sure“Gue jajan, ada yang mau nitip? Chat aja ya,” kata Mark memakai jaketnya dan menyambar kunci motor.
“Ikutlah, bosen di sini,” kata Renjun menutup bukunya. Mark agak kurang yakin pada awalnya, tapi dia mengangguk juga biar sekalian tahu siapa cowok yang bareng Rahayu malam itu tanpa bilang ke Renjun.
Author's note:
Sama yang chapter sebelumnya, sekarang kalian ngerti 'kan kenapa Renjun dan Mark tiba-tiba ada di tukang soto?
Terus kalian juga ngerti kenapa Mark tiba-tiba ngasih Milo kaleng pas PORSENI? Iya, gitu aslinya mah.
Hehe.
Pemain:
Btw lupa chapter sebelumnya enggak masukin Sanha. Dari Astro neh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cantik
FanfictionRenjun hanya memujinya cantik. Tapi itu menjadi awal mula kenapa Rahayu Deviana terus memikirkan Renjun dan celetukannya.