1 ;He's Hiding his Emotion;

133 7 0
                                    

Sarasvati international senior high school.

-07.30-


"PINJEM PR DONG WOY"

"JUNAAAA BALIKIN, BELOM SELESAI WOY!"

"DIEM!"

"SELAMATKAN AKU DARI KEKACAUAN INI"


11 IPA 2 saat ini seperti hutan dengan segenap habitat-habitatnya.

Memang jiwa 'anak IPA' akan luntur jika sudah berkaitan dengan IPA 2.


Seperti saat ini.

Arjuna Putra Divarna. Kerap disapa Juna—melompat sana sini demi mendapatkan jawaban. Hancur sudah image cool nya jika sudah dihadapkan dengan situasi seperti ini.


"Wey Dik, gue pinjem ya"

Saat ini Juna bahkan sudah memalak anak kebanggaan kelas—Dika Sastrawan.

Dengan polosnya cowok jangkung itu duduk bersila di meja dan kembali menyalin jawaban temannya itu.


"Berisik amat sih! Gue kalah ni jadinya!"

Ajaibnya kelas seketika jadi hening.

Si anak bungsu IPA 2 adalah pelakunya.


"Aduuu anak gue marah"

"Kenapa dek kenapa?"

"Dek Chandra kenapa, sini gue beliin permen"


"Eh udah dong Chan udah mau nangis tu, dia kalah maen ni pasti"

Kenan Alfra Adinata. Cowok tinggi nan ramah itu berjalan santai ke meja belakang Chandra.

"Gimana, kalah dek?"

"Ck. Iya gara-gara kalian brisik"


Chandra masih setia merenggut dan mengacak–acak rambutnya sebal. Sedangkan temannya yang lain sekarang kembali asik menyontek tetapi lebih tenang.

"Hmm nanti ke Cafe yok"
Celetuk tiba-tiba pemuda bernama Kenan itu.

"Sebenernya gue males sih Ken, cuman ya gue juga malu gapernah kesana lagi"

"Yaudah entar kesana bareng, bentar doang kok"

Pemuda berpipi chubby itu memdesah pasrah sambil kembali memijat pelipisnya. Kalah dari game Fortnite itu adalah suatu mimpi buruk baginya

Parah, mood nya pada pagi hari ini sepertinya sedang buruk.


••••••

Call You Mine✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang