42 ;Minta Bantuan;

22 6 0
                                    


"Eh, lo semua bakal ikut kan?"

Tanyanya sambil melihat kearah buku data siswa.

"Ikut lah elah kapan lagi coba?" Jawab si cowok berkaca mata.

"Eum....ini kelas jumlahnya 25 kan? Lagi tujuh orang ini pada kemana sih?" Celetuk si sekretaris kesal, sedari tadi sudah mencheck list data tetapi ketujuh cowok itu belum juga datang.

"Elah tinggal di centang aja napa sih? Pasti ikut lah mereka" Seseorang menjawab, membuat sang sekretaris melengos.

"Kalau kayak gitu, mending nggak usah di centang deh. Bikin lambat ngumpul aja" Kesal yang lain diikuti anggukan beberapa murid 11 IPA 2 saat jam istirahat itu.

Sarasvati High School memang setiap tahunnya mengadakan acara rekreasi bagi para muridnya. Yang bertujuan untuk menghibur dikala tugas sekolah yang melelahkan ini, IPA 2 masuk dalam jajaran kelas yang ikut serta. Tetapi data muridnya masih pending lantaran ketujuh murid yang lainnya entah hilang kemana.

"Ah capek gue" Keluh cewek itu melempar pulpen kemeja dan pada akhirnya bangkit ingin segera ke ruang Tata Usaha, mengumpul data murid selain ketujuh cowok lainnya.


"Mira!"


Mira-si sekretaris judes itu menoleh.

"Apaan?" Tanyanya sambil menaikkan alis.

"Mereka ikut kok....." Jawab Khanin ragu, mendapat respon decakan dari Mira.

"Elah masih aja lo belain mereka, anak nggak tau aturan gitu" Khanin mengernyit, kenapa malah jadi menjelekkan.

"Disiplin dong makanya" Sahutnya lagi, kini mengangkat buku data siswa keatas tepat di depan wajahnya, "Pusing ya gue kalau mereka ini nggak nurut-nurut juga"

"Udah, Nin. Nggak papa, jangan di terusin, tuh orang judes banget" Jawab Indah sibuk membenahi penampilannya ketika mendengar suara judes Mira.


"YO IPA 2 WUSSUP!"

Mira membalikkan tubuh, refleks mengacak pinggang.

"Ini nih biang keroknya" Keenam cowok itu mengernyit-awalnya hanya berenam, lalu tanpa disangka Chandra masuk kelas namun langsung menuju bangku, tak ikut berkumpul seperti biasa.

"Hah? Kenapa ni kenapa?" Kenan langsung menyerobot, mengerubungi Mira yang sedang misuh-misuh disana.


"WAOW RAJA AMPAT?!"


"SERIUS LO? KALI INI RAJA AMPAT?"


"Yah...padahal gue mau rebahan aja..."


"IKUT LAH GUE KALAU KESINI"

Beragam reaksi memenuhi kelas kosong hari itu. Dimana keenam cowok hitsnya IPA 2 berteriak kegirangan seperti monyet yang baru lepas dari kandangnya, sangat rusuh terlebih Bobby dan Kenan, dua cowok ini penyuka traveling. Beda dengan Arjuna, ia malah malas-malasan mendengarnya, ingin rebahan saja dirumah. Banu dan Dika yang paling kalem, mengangguk singkat saat pengecekan data. Sedangkan Jeje mulai memikirkan budget berapa yang harus ia siapkan, lantaran ia gemar mengoleksi cindera mata.



"Kenan, Bobby, Dika, Banu, Juna, Jeje...check list....hem...."

Mira menopang dagu, kembali merevisi. Cewek itu mendongak, tepat kearah pojok dimana Khanin juga sedang menatap kearahnya.


"Woe Chan! Nggak ikut lo?" Sentaknya judes, sembari mengetuk meja tanda menunggu.

Khanin yang melihat ekspresi Mira malah membalik badan, menatap cowok yang duduk seperti biasa dengan satu kaki diangkat ke meja. Ekspresi tanpa emosinya itu selalu membuat orang penasaran.


Call You Mine✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang