Juna terkekeh keras dengan dramanya jatuh ke lantai dengan mulut melebar akibat tertawa.
11 IPA 2 hari ini pelajaran kosong, ribut seperti biasa. Membuat manusia semacam Banu, Bobby dan Juna bertingkah gila lagi.
Chandra di tempatnya diam saja, kali ini tak mau ikutan. Dirinya terlalu malas.
"GOBLOOO BANGET SI LO!" Umpat Juna sembari tertawa lebar.
Banu dan Bobby yang sedang melakukan stand up comedy jadi ikutan tertawa heboh, "Liat noh temen lo udah gila" Bobby ikutan bersorak melihat si ketua kelas dengan balutan gorden di tubuhnya.
Jeje melirik sinis, "Stop napa ah, gila mulu lo ngga bosen?" Celetuknya menyindir.
Dika yang sedang mengerjakan soal juga menyeletuk, "Buat dulu noh tugas lo, numpuk baru tau rasa" Katanya jengah.
Banu tak menggubris. Cowok rambut kecoklatan itu sekarang menuju ke depan papan tulis dengan gilanya menari ala balet dengan gorden yang melilit tubuhnya.
"Hadehhhh ketua kelas aja modelannya kek gini, gimana sama anak buahnya" Suara Kenan yang baru saja datang dari luar kelas.
Banu meringis pada akhirnya malu sendiri, "Eh Nan, mau dong jajannya" Pintanya ketika melihat Kenan membawa cemilan.
Kenan mendecih, "Gak! Ini banyak micin entar lo nambah gi-la" Kata cowok tampan itu menekankan kata gila.
Kenan melewati Banu begitu saja, membuat cowok itu kembali berputar-putar gila di depan. Kenan melirik ke arah pojok kelas dekat lemari tinggi, Kenan perlahan duduk di kursi kosong tepat disebelah Chandra yang menunduk dengan headset yang terpasang di kedua telinganya.
Kenan menyodorkan cemilan coklat itu kearah Chandra, "Nih jajan kesukaan lo" Tawar Kenan langsung membuat Chandra menggeleng menolak.
"Udah ngga usah terlalu dipikirin" Kata Kenan seakan tahu isi kepala Chandra.
Chandra sedikit melirik kemudian kembali menunduk, "Gimana bisa gue gak kepikiran? Udah empat bulan" Desah cowok itu menurunkan bahunya.
Kenan menatap sahabatnya prihatin, "Kemarin udah jenguk kan? Gimana keadaan dia?" Tanya Kenan membuat Chandra tersenyum kecil.
"Masih cantik" Jawab Chandra begitu saja.
Kenan tersedak kecil, melihat bagaimana wajah merekah dari Chandra membuat Kenan tak tega untuk menggodanya.
"Tapi.........tetep aja dia ngga ada tanda-tanda mau bangun" Lanjut pemuda berlesung itu kini merendahkan intonasi.
Kenan menjilat bibir, terkadang sifat soft Chandra datang disaat-saat seperti ini membuatnya tak tega, "Lo harus bisa nunggu dia dan coba terima kenyataan kalau memang seharusnya kayak gini"
Chandra menyenderkan punggungnya. Matanya memejam tak berniat menanggapi perkataan Kenan. Cowok itu mulai rileks dengan musik jazz yang mengalun pelan di telinganya.
Pemuda itu meraih hape berniat ingin mengganti lagu. Chandra tersentak ketika tanpa disangka sebuah suara terdengar. Cowok itu menatap ponselnya, disana bertuliskan 'First record with her'.
"........Kita nyanyi abistu rekam suara dan lo harus inget rekaman suara pertama kita, gaboleh dihapus pokoknya"
Chandra menatap kosong kearah depan. Dirinya seakan berada di situasi beberapa bulan lalu.
Chandra menggigit bibir, dengan jelas di telinganya suara nyanyian Friends oleh Meghan Trainor yang pertama kali dibawakan secara duet oleh Chandra dan Khanin.
"I know we about to have a good time
Cause I got all my friends with me
I know everything's gonna be fine
Cause I got all my friends with me....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Call You Mine✔︎
FanfictionKhanindhya punya impian besar terhadap Archandra. Baginya Chandra itu adalah impiannya yang sudah terkabul, dengan menjadi sahabatnya. Namun Khanindhya rupanya sudah melanggar perasaannya sendiri di balik kedok persahabatan. Berharap Chandra membala...