38 ;Dua Kubu;

36 4 0
                                    


"Woi udah denger berita belum, si Dita IPS 3 selingkuh" Bobby yang memakan snack kentangnya jadi tersedak.

"Woi serius lo? Demi apa selingkuh?!" Juna langsung memajukan kursi, tertarik dengan gosip ini.

"Iyaa...begitulah kalau lo nanti punya pacar yang terlalu cantik" Celetuk Banu ikut nimbrung.

"Dita cantik gitu boorrr, wajar lah selingkuh dari panci gosong kek Lucas" Ejek Jeje malah mendukung oknum bernama Dita.

Si pembawa berita alias Kenan hanya bisa melihat kelima temannya dengan dengan dengusan pelan. Iya lima, kembarannya a.k.a Chandra sedang ngeluyur keluar kelas, entah kemana.

"Panci gosong kata lo? Lucas cakep gitu njir, tinggi pulak!" Kali ini nada tak setuju dari Dika terdengar.

"Elahh lo baper ya sama Lucas" Dengan mata menyipit juga bibir yang menyunggingkan senyuman mengejek, cukup untuk Dika hadiahi tendangan di dengkul cowok tengil bernama Juna itu.

"Bilang aja lo iri Jun, karena nggak seganteng dia, ya kan? Ngaku lo!" Paksa Kenan ikut memojokkan Juna.

"Ngapain? Muka seganteng Zein Malik napa iri dah, cuih!" Decihnya sombong yang langsung dihadiahi lemparan keripik kentang dari Bobby.

"Tapi bukan itu doang si gosipnya" Jelas Kenan kembali melanjutkan, "Si Dita dituduh selingkuh sama Chandra, padahal sebenarnya tu cewek cuman suka doang, walaupun agak genit sih. Berdasarkan dari apa yang gue liat di IG Chandra"

"Woww!!" Seru Bobby sampai bertepuk tangan heboh, "Hebat tuh si bontot, bisa buat jiwa baru baru cewek secantik Dika berkobar" Sahutnya malah bangga.

Dika sendiri sudah geleng-geleng kepala, "Untung tuh anak nggak respon si Dita, kalau direspon udah, kelar hidup lo Chan di bonyokin sama preman sekolah"

Banu mengangguk, sesekali kepalanya menoleh kearah pintu, berharap sesosok dengan tinggi 182 cm itu datang, tapi sampai pembicaraan mereka berganti topik pun Chandra tak juga datang.

"Eh cari Chandra kuy?" Ucap Banu tiba-tiba, langsung dihadiahi tatapan bertanya.

Bobby yang sedang menerima uluran minum dari Juna langsing menyeletuk, "Eh udah baikan ya lo sama Chan? Hehehe ikut seneng deh gue...." Celetuk cowok itu sumringah, lalu sedetik kemudian kembali memasang wajah datar akibat diplototi keempatnya, "Hehehehhe maksud gue....iya gitu...pokoknya lo bagus deh, hehehe iya bagus..."

"Ck. Udah ngga usah dengerin ini manusia, buru cari Chan sekarang. Perasaan gue mulai nggak enak" Ujar Jeje diiringi anggukan Banu.

"Elahhh lo berdua cenayang apa gimana?" Juna menggaruk telinga merasa bingung tapi tetap mengikuti Banu dan Jeje yang sudah diambang pintu.

Banu mengernyit aneh, Jeje yang dibelakang tubuhnya pun ikut mendongakkan kepala, melihat kerumunan murid berlari menuju kantin. Pemandangan itu tak luput dari kedua mata Khanin yang sedang berada di koridor dekat kelasnya sambil melihat kearah Banu-cs juga.

Khanin mengangkat alis, kini dilihatnya Banu dan lain-lain mulai mengikuti rombongan murid. Dan gadis itu bingung mereka hanya berenam, yang artinya salah satu dari mereka hilang. Iya. Chandra hilang, tapi anehnya perasaan Khanin lagi-lagi terganggu. Dan tanpa menunggu Indah yang sedang mengambil sesuatu di kelas, cewek itu berlari mengikuti Banu-cs menuju kantin yang ramai saat itu.

•••••



"Napa lo diem?! Ngaku lo!"

Hening suara murid yang mengelilingi dua laki-laki itu semakin membuat keduanya memanas. Kantin hari ini luar biasa ramai, ada beberapa yang cuek saja ada juga yang malah ikut-ikutan menonton, sesekali memvidiokan apa yang dilakukan dua orang terkenal di sekolahnya ini.

Call You Mine✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang