Selamat membaca
Pukul 05.00-Bogor.
***
"Chan! Mau aku bikinin kopi nggak?!"
Khanin berteriak agak keras, takutnya cowok di depan sana tak mendengar.
"Chan? Astaagaa bocah satu ini budek apa ya?" Karena setelah 2 menit pun Chandra tak menjawab panggilannya.
Khanin tak lagi melanjutkan kegiatannya, cewek itu memilih untuk menemui Chandra di kursi depan.
"Chan kamu nggak denger—" Khanin tertegun. Tangannya refleks menyentuh rambut cowok itu dan mengusaknya pelan.
Suasana disini dingin, karena masih pagi dan mobil Chandra terhenti di dekat hamparan sawah, yang membuat angin menjadi lebih sejuk.
Khanin menggeleng, senyumnya menjadi miris melihat kekasihnya sedang tertidur pulas. Maklum, mereka berdua memilih berangkat tadi dini hari. Dan Chandra memutuskan untuk membawa Pajeronya sehingga dirinya yang menyetir.
"Kasian banget sih...." Ujar Khanin tak tega. Cewek itu merendahkan jok mobil, agar Chandra nyaman dengan tidurnya.
"Ck. Kamu udah aku suruh pake syal, malah ngeyel! Gini kan jadinya..." Khanin mendecak, Chandra nampak memeluk dirinya sendiri, sepertinya kedinginan.
Chandra menggeliat kecil, cowok itu melenguh, merasa terganggu dengan syal yang Khanin pakaikan.
"Hmm....nggak mau pake ini..sesek.." Ujarnya setengah sadar.
Khanin mendengus, tetap memasangkan meski Chandra menolak.
"Khanin....nggak mauu" Ujarnya merengek, mata cowok itu menyipit menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
"Diem nggak? Aku marah ni" Katanya mengancam membuat Chandra mendecak samar, tak mampu lagi mengelak.
Chandra mengucek matanya pelan, pemuda itu menghadap ke kanan lalu memejamkan lagi matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call You Mine✔︎
FanfictionKhanindhya punya impian besar terhadap Archandra. Baginya Chandra itu adalah impiannya yang sudah terkabul, dengan menjadi sahabatnya. Namun Khanindhya rupanya sudah melanggar perasaannya sendiri di balik kedok persahabatan. Berharap Chandra membala...