Bismillahirrahamanirrahim
Selamat membaca ya😉
"Kalau benar-benar ingin bahagia, jangan pernah menggantung hati pada manusia,"
******
"Saya terima nikah dan kawinnya Amora Charlinda Anggesti binti Wardiman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
Sepenggal kalimat sakral yang mampu menguncang bumi dan isinya. Saat seorang lelaki mengucapkan Ijab Qabul maka bumi akan bergetar seakan bersaksi kepada sang Pencipta, bahwa pria tersebut sudah menyempurnakan agamanya, berani mengemban tanggung jawab untuk menjaga dan mendidik seorang istri agar bisa dibawanya sampai ke surga nanti.
Kalimat itu juga yang sedari tadi terus menari-nari dalam ingatan Amora, sebagai alarm kalau dia sudah tidak sendiri lagi, ada suami yang harus dia hormati.
Beberapa jam yang lalu, Amora resmi menjadi Nyonya Axel dan itu berarti dia juga resmi masuk ke dalam keluarga Adiyatma.
Aqad yang dilakukan secara sederhana tapi sangat intim, hanya dihadiri oleh keluarga beserta teman-teman Axel yang Amora lupa namanya, tadi mereka sempat berkenalan.
Sebelumnya Amora pikir dia akan baik-baik saja jika hidup sendiri di dunia ini, tapi saat ini baru terasa bagaimana sepi dan sendirinya hidupnya, orang tua angkatnya memilih tidak datang, Amora masih ingat dengan jelas apa yang Bapaknya katakan saat Amora memintanya untuk datang ke acara ini,
"Aku sibuk, kau kalau mau menikah ya menikah saja, asal uang bulanan jangan lupa kau kirim terus."
Tidak ada lagi kata yang mampu menggambarkan betapa sedihnya Amora mendengar ucapan itu dari orang yang sudah dia anggap sebagai orang tua kandungnya. Salah Amora juga yang sempat menggantung harapan akan kedatangan mereka.
"Sudah baikan,?"
Axel masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, di sana dia bisa melihat gadis yang baru beberapa jam menjadi istrinya sedang menatap kosong ke arah jendela.
Axel berjalan mendekat lalu menepuk pelan bahu Amora, "Teman-temanku mau bertemu denganmu, mereka mau pamit pulang,"
Amora yang kaget mendapat sentuhan tiba-tiba itu lasung mengalihkan pandangannya, menemukan Axel yang tengah berdiri menjulang di sampingnya,
"Ahhh, maafkan aku, tadi aku melamun, teman-temanmu mau pulang ya? Ayo kita temu-in mereka," ajak Amora sambil berdiri, tidak lupa senyum kecil untuk menutupi rasa sedih di hati.
Axel menahan lengan Amora yang hendak beranjak pergi, mereka berdiri saling berhadapan, tangannya terangkat untuk menghapus sesuatu yang mewakili perasaan hati Amora sekarang, "Jangan menangis," Amora menutup matanya menikmati sentuhan nyata itu.
******
"Lama banget Xel manggil bininya, kalian ngak "siang pertama" dulu kan,?" goda Danial, yang di sambut senyum menggoda dan cuwitan dari teman Axel yang lain.Axel memasang wajah datarnya, pilihan paling tepat jika sedang digoda seperti ini, ditanggapi dengan senyuman sedikit saja maka godaan lainnnya akan menyusul.
Lain halnya dengan Axel, Amora malah terlihat malu dan salah tingkah, dia bukannya tidak paham dengan ucapan teman Axel barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceKesedihan, kesusahan dan penghianatan yang datang pada hidupmu jangan pernah disesali. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, semuanya bisa saja berbalik menjadi kebahagian dengan cara yang berbeda dan tidak terduga. Saat...