Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca😉
Maaf kalau ada typo ya 😊
Suasana kampus saat ini sangat ramai dengan mahasiswa yang sibuk berlalu lalang dengan urusannya masing-masing. Di sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari sana, seorang gadis tengah duduk sambil sesekali menguap menahan kantuk. Karna sudah tidak tahan lagi ia akhirnya tertidur sambil memegang sehelai kertas yang sepertinya sangat penting. Belum beberapa detik matanya terpejam, seseorang datang mengejutkannya dari belakang.
"Kamu mengagetkanku!" Teriaknya sedikit kesal karna gadis itu mengganggu tidurnya. Sedangkan Sindy gadis yang mengagetkannya tadi hanya terkikik geli.
"Ayo cepatan, bentar lagi kelas mau dimulai, kamu kerjaannya molor aja" ajak Sindy sambil berjalan lebih dahulu, gadis itu kemudian berdiri dan mulai menyeret kakinya mengikuti langkah sahabat terbaiknya itu.
Di kelas, semua bangku tiga barisan terdepan sudah terisi penuh dan itu semua didominasi oleh kaum hawa, bukan merupakan hal yang aneh karna memang begini kalau Dosen yang masuk adalah Prof Radi, Dosen keren dan terkenal dengan wajahnya yang menawan dan yang paling penting masih single alias bujangan.
"Yah, udah penuh. Kamu sih, kelamaan jalannya!" Gerutu Sindy karna kalah cepat dari gadis-gadis yang lain, Sindy merupakan salah satu pengagum Dosen itu.
Gadis itu tidak menghiraukan gerutuan temannya, dia memilih melangkah menuju kursi barisan keempat paling pojok, dalam hati dia bersyukur dengan posisi yang didapatkannya, cukup strategis untuk dia bisa memejamkan mata walau hanya untuk beberapa menit saja.
"Kamu lembur lagi semalam?" Tanya Sindy setelah mereka duduk di bangku masing-masing.
"Hoummmmmm," gadis itu menguap untuk kesekian kalinya, "iya Sindy, dan sekarang aku sangat mengantuk, bisakah kamu diam dan membiarkanku tidur lima menit saja" katanya sambil meyandarkan kepala pada lipatan tangannya yang ada di meja. Gadis itupun lansung tertidur.
******
"Amora Charlinda Anggesti"Dua kali sudah Dosen itu memanggil namanya, namun dia masih belum juga sadar, masih sibuk dengan alam mimpinya yang sepertinya lebih indah dari kenyataan.
Sindy yang sedari tadi sudah sibuk menyikut juga tidak digubrisnya. "Amora cepat bangun, bebeb gue manggil, nanti lo dibikin alfa tau rasa lo" bisik Sindy tepat pada telinga Amora.
Seolah tersadar, dengan cepat dia bangun dan berdiri, semua mata lansung tertuju padanya, "Maaf" kata Amora entah pada siapa dia juga menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Amora malu menjadi pusat perhatian dan dia tidak menyukai situasi ini.
Mata Amora bersitatap dengan mata dosennya, dalam hati dia sedikit was-was. Bagaimana tidak Dosen yang digilai teman-temannya ini paling tidak bisa mentolerir masalah sekecil apapun.
Amora pikir dosennya akan menyuruhnya keluar seperti yang sudah-sudah tapi mendengar kata yang keluar dari mulut dosen itu selanjutnya membuat Amora kaget,
"Rapikan rambutmu" Reflek Amora lansung menyisir rambutnya dengan jari, melihat itu semua teman-teman kelasnya kembali tertawa, entah dimana letak lucunya, dan jangan lupakan senyum kecil yang muncul di bibir profesor muda itu.
"Kenapa ngak bangunin aku Sindy" kata Amora pada Sindy yang tengah asyik merapikan bajunya. Kelas memang sudah usai, beberapa mahasiswa sudah mulai meninggalkan ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceKesedihan, kesusahan dan penghianatan yang datang pada hidupmu jangan pernah disesali. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, semuanya bisa saja berbalik menjadi kebahagian dengan cara yang berbeda dan tidak terduga. Saat...