Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca
Jangan lupa pencet ⭐ ya kakak
Yang belum follow ayo dong di follow akunku kakak😉
Dan satu lagi, jangan jadi sider! Ayo kita saling menghargai satu vote dan komentar itu ngak berat kok. Ngak seberat rindu Dilan sama mileyakkkkk, jadi, ayo tunjukan apresiasinya ya kakak😊
***
Dengan tubuh menggigil menahan udara dingin di pagi hari, Amora dengan hati-hati melangkah ke luar kamar mandi. Digenggengamnya erat handuk yang melilit tubuh mungilnya, sesekali bibir gadis itu meringis menahan nyeri yang tercipta.
Mengambil satu lagi handuk untuk melilit rambutnya, jantung Amora terasa mau copot saat mendengar suara serak yang masih masih setia berada di atas ranjangnya yang tak seberapa besar itu.
"Sudah mandi?" tanyanya dengan suara serak nan seksi milik yang tak lain tak bukan adalah Axel, suaminya, sambil mendudukan diri. Tubuh bagian atas pria itu terbuka karna selimutnya ketarik, Amora yang tidak sengaja melihat itu seketika merasakan tubuhnya berubah menjadi panas.
"Hm," jawab Amora pelan sambil mengalihkan pandangan.
Mengabaikan tatapan Axel dan sesuatu yang nyeri di bawah sana, dengan hati-hati Amora kembali berjalan menuju lemari yang ada di sudut ruangan di samping tempat tidurnya.
"Ciee, yang keramas subuh-subuh."
Gerakan Amora untuk menarik salah satu baju dari tumpukan pakaiannya berhenti. Untung sekarang dia sedang berdiri membelakangi Axel, kalau tidak, Axel pasti kembali menggoda karna wajahnya merona.
"Kamu mandi dulu sana, bentar lagi mau subuh," kata Amora setelah diam beberapa saat, berusaha menormalkan detak jantung dan rona wajahnya.
Amora berbalik dan melihat Axel masih dalam posisi yang sama, tahu kemana mata pria itu sekarang tertuju dengan cepat Amora memeluk pakaian yang baru saja diambilnya di depan dada.
Blussshhh
Wajahnya kembali merona.
"Bentar lagi ya," kata Axel sabil melirik jam di dinding yang masih menunjukan pukul 04.10, "dingin, di luar hujan juga, Aku Shalat di rumah aja," tambahnya kemudian.
Amora mengangguk kecil, gabungan air dan cuaca yang dingin benar-benar membuat tubuhnya membeku tadi. Tapi, saat melihat dan mendengar godaan Axel, Amora malah merasa hangat, bukan ... lebih ke panas.
"Mau ke mana?"
Amora menghentikan langkahnya kembali, menatap ke arah Axel yang sekarang sudah duduk di tepi ranjang dengan kaki menjuntai. "Kemana?" ulangnya lagi.
"Gan- ganti baju," jawab Amora gugup. Bagaimana tidak, pria yang sekarang sudah menjadi suaminya lahir bathin itu hanya menggunakan boxer saja.
Melihat tubuh Axel dengan seragam tentara yang begitu pas badan saja sudah membuat Amora ngences, lalu apa kabar dengan sekarang. Dada bidang itu terpampang nyata di depan matanya tanpa penghalang.
Mau keramas lagi, tapi dingin. Ah sudahlah.
Cepat-cepat Amora menggelengkan kepalanya. Entah setan mana yang berani memasuki otaknya, berani membatin seperti itu.
"Kenapa? Pusing?" tanya Axel saat melihat Amora menggelengkan kepalanya.
Tak ada jawaban, fokus Amora masih tertuju ke arah yang sama, melihat itu Axel tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceKesedihan, kesusahan dan penghianatan yang datang pada hidupmu jangan pernah disesali. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, semuanya bisa saja berbalik menjadi kebahagian dengan cara yang berbeda dan tidak terduga. Saat...