Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca
"Karna kemarahan dan egomulah yang membuat semuanya susah"
******
Axel lansung berdiri dari tempat duduknya setelah membaca dan melihat gambar yang baru saja dikirim oleh Viona,
"Lo mau kemana Xel?"
Axel melempar pandangan sejenak pada Danial, tangannya menyambar kunci mobil yang diletakannya di atas meja,
"Gue ada urusan bentar, kalau ada yang cari bilang gue keluar,"
Tanpa mau menunggu jawaban Danial dan mengabaikan beberapa anggotanya yang tadi sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka menatap heran ke arahnya, Axel lansung berjalan ke luar. Dia sangat terusik sekarang.
Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Axel menarik nafasnya berkali-kali mencoba meredam emosi yang menguasai dirinya, mobil dengan deru mesin berbeda itu melaju membelah jalan yang cukup ramai, tidak butuh waktu lama, Axel sudah berada di tempat tujuannya.
Menunggu di dalam mobil sejenak, matanya sibuk memindai orang-orang yang berlalu lalang di sekitar sana, tangannya mencengkram erat stir mobil yang membuat gurat kulit di jarinya tertarik, menarik nafasnya berkali-kali demi mengontrol emosinya agar tidak lepas kendali.
Axel keluar dan menutup mobilnya dengan cara membanting, menimbulkan rasa kaget dari orang-orang yang lalu lalang di depannya, termasuk orang yang sedari tadi ditunggunya,
"Gue mau bicara!"
*****
Dan di sinilah mereka berada sekarang, Axel memandang ruangan yang ditebaknya sebagai kantor dosen istrinya itu,
"Ada apa mencari saya?" Tanya Radi to the point, "oh iya sebelumnya kenalkan saya Radi." Lanjut Radi sambil mengulurkan tangannya.
Axel memandang tangan Radi sejenak lalu beralih ke wajahnya, "Gue Axel, suaminya Amora." Kata Axel sambil membalas uluran tangan Radi,
Radi tidak terlalu kaget dengan pernyataan itu. Tadi gadisnya eh masih bolehkah dia memanggil Amora sebagai gadisnya? Maksudnya tadi Amora sudah mengatakan fakta yang membuat hatinya patah dan dia juga sudah pernah melihat Axel waktu itu walaupun tidak terlihat jelas.
Radi mengangguk paham, pernyataan yang menyatakan hak milik itu cukup membuatnya paham maksud kedatangan Axel kesini,
"Lalu apa yang mau kamu bicarakan?"
Axel menarik sudut bibirnya sedikit menimbulkan smirk yang menjadi senjata awalnya untuk mengintimidasi, matanya semakin menghitam begitu manik yang tak kalah hitam darinya itu memandang tepat ke arahnya,
"Jangan ganggu Amora, apapun hubungan kalian sekarang jangan pernah ganggu dia," kata Axel penuh penekanan,
Radi tersenyum kecut mendengar itu, ia mengalihkan pandangannya pada dinding putih yang ada di depannya mengabaikan tatapan Axel yang dirasa cukup mengintimidasinya,
"Kami tidak punya hubungan apa-apa sekarang, tadinya saya berharap akan punya suatu ikatan dengannya tapi seperti saya kalah dalam melangkah,"
![](https://img.wattpad.com/cover/206494570-288-k204625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceKesedihan, kesusahan dan penghianatan yang datang pada hidupmu jangan pernah disesali. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, semuanya bisa saja berbalik menjadi kebahagian dengan cara yang berbeda dan tidak terduga. Saat...