27

5.3K 394 104
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Ada yang rindu ?

Jangan lupa pencet ⭐ dan kasih koment yang banyak ya kakak

Selamat membaca

***

Tuhanku cinta dia
Kuingin bersamanya
Kuingin habiskan napas ini berdua dengannya
Jangan rubah takdirku
Satukanlah hatiku dengan hatinya
Bersama sampai ... akhir~

Alunan indah musik nan romantis itu menggema di aula tempat ratusan manusia yang namanya Mahasiswa tengah mengadakan acara kebebasan mereka, wisuda.

Semuanya tampak mengharu biru, perjuangan mereka kurang lebih empat tahun ini akhirnya menemukan titik akhir. Tidak ada lagi bolak balik ruangan dosen, tidak ada lagi yang namanya begadang akibat revisian dan yang pasti tidak ada lagi yang namanya PHP, menunggu sesuatu yang tak pasti, karna cukup Doi saja yang menggantung perasaan, dosen jangan!

Akhir yang tidak benar-benar berakhir karna selepas ini mereka akan menghadapi kekejaman dunia yang sebenarnya, dunia kerja. Dimana hukum rimba akan berlaku, yang kuat  yang akan bertahan. Dianugrahi otak pintar memang sangat bagus tapi kalau hanya mengandalkan itu saja siap-siap saja tersisih oleh orang yang tangguh. Karna orang pandai akan kalah dengan orang pandai-pandai. Paham!

Memilih duduk menikmati pemandangan yang mungkin tak akan lagi Amora rasakan selanjutnya, pemilik mata indah itu tampak begitu cantik dengan kebaya biru muda yang membalut tubuh mungilnya. Amora melempar senyum dan membalas jabatan tangan teman seangkatannya.

Alunan musik mulai berganti, lagu romantis tadi berganti dengan lagu "kasih slow" yang akhir-akhir ini viral di salah satu Aplikasi. Sontak saja semuanya bergoyang menikmati musik yang memang sepertinya diciptakan untuk mengajak orang bergoyang. Meskipun tidak ikut berdiri seperti kawan-kawannya yang lain, gerakan bahu dan anggukan kepala Amora cukup membuktikan kalau gadis itu juga menikmati musiknya.

"Ayo keluar Amora, keluarga kita sudah menunggu." Tepukan Sindy dibahunya membuat Amora sedikit kaget, gadis yang sudah seperti keluarga bagi Amora itu tampak begitu menawan hari ini, maklum saja ini moment wisuda jadi harus tampil paripurna.

Mereka berjalan beriringan, Amora benar-benar kagum memandang bagaimana totalitas teman-temannya menyiapkan hari bersejarah ini, mungkin jika Amora bukan merupakan bagian keluarga Adiyatma, kebaya modern nan elegan tidak akan membalut tubuhnya sekarang, kebaya yang membuat beberapa pasang mata terfokus padanya. Dan ya, yang namanya takdir tidak ada yang tahu, semunya tergantung pada Yang Satu.

Mereka berpelukan, Sindy pamit duluan saat melihat keluarganya melambaikan tangan. Amora berjalan kembali, mencari kehadiran seseorang yang begitu Amora harapkan.

Senyum Amora terbit saat melihat sang adik ipar melambaikan tangan, berdiri di apit Papa dan Mama mertuanya, gadis remaja itu tampak begitu cantik dengan kebaya dengan warna yang sama beda mode tersebut.

"Kakak," teriaknya begitu antusias.

Amora mendekat, menyalami kedua mertuanya dan memeluk singkat sang adik ipar.

"Selamat ya sayang, semoga ilmunya bermanfaat."

Amora mengangguk singkat, menoleh ke kiri dan kanan mencari keberadaan seseorang.

"Abang, lagi di jalan kak, bentar lagi kayaknya nyampe," kata Caca seolah paham dengan gelapatnya.

Amora menganguk, memilih mengikuti kemauan Caca untuk melaukan sesi photo. Saat tiba giliran berfoto dengan Papa Mertuanya Amora terlihat bingung harus bergaya seperti apa. Jujur saja sejak menikah dengan Axel hubungan mereka tidak terlalu dekat, mungkin kesibukan masing-masing dan permasalahan mertuanya dengan suami yang belakangan baru  Amora ketahui.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang