Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca 😉
Axel keluar dari mobilnya lalu berjalan memasuki kafe menyusul Yoga, dinding Kafe yang terbuat dari kaca membuat Axel bisa melihat kalau teman-temannya sudah banyak yang datang, dengan santai Axel melangkahkan kakinya memasuki kafenya tersebut.
Axel kaget bukan kepalang saat merasakan seseorang memeluknya begitu erat sambil menggumankan kata rindu, ingin melepaskan tapi suara Yoga membuatnya diam membeku, matanya menatap sosok Amora yang tengah berdiri sambil membawa nampan menatap ke arahnya, tiba-tiba saja Axel kehilangan kesadarannya, dia lupa kalau gadis yang dia kenal sebagai Lusy itu masih setia memeluknya, matanya hanya terpaku menatap mata caramel indah yang sedang menatapnya dengan pandangan....kecewa? entahlah Axel tidak tahu pasti, tapi saat Axel hendak buka suara Amora malah memalingkan wajahnya,
Jangan salah paham, plis."Lepas!"
Seseorang datang dan menyentak lengan Lusy masih betah berlama-lama memeluk tubuh Axel. Viona, gadis itu lansung menatap tajam ke arah Lusy yang terlihat kaget, "ngapain lo peluk-peluk Axel," hardiknya,
Wajah kaget Lusy berganti menjadi senyum mengejek melihat kehadiran Viona, dia kembali mendekati Axel dan memeluk lengannya, "bukan urusan lo, emang lo siapanya Axel, larang-larang gue buat meluk dia?"
Amora kembali menghentikan pekerjaannya, melihat ke arah Axel yang sekarang menjadi rebutan kedua gadis cantik itu,
"Sepertinya bakalan seru, butuh sandaran bahu buat nonton drama ini Mora," tawar Yoga yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sampingnya,
Amora menggeleng pelan, tersenyum kecil melihat ke arah Yoga, sebisa mungkin dia mengabaikan tatapan Axel yang dirasanya sedari tadi terus menghunus padanya,
Dalam hati Amora terus merapalkan mantra agar tidak menangis kembali melihat lengan suaminya yang masih dilingkari tangan wanita lain, ingat posisimu Amora, kamu bahkan tidak ada apa-apanya dari dua wanita cantik di depan sana, kata-kata itu terus Amora ulang di dalam hatinya.
Tatapan Axel tidak pernah lepas dari Amora, mengabaikan semua kata-kata yang terlontar dari mulut kedua wanita yang sedang bersiteru di dekatnya.
Keributan makin menjadi saat Lusy dengan berani menyiram wajah Viona dengan minuman yang didapatnya dari meja yang ada di dekat sana,
"Jaga omongan lo ya Vio, dulu gue ngalah karna gue masih mikir waktu itu kita sahabatan, tapi sekarang jangan harap, lo bukan teman gue lagi." semua orang yang mendengar dan melihat adegan itu hanya bisa menganga tak percaya, yang mereka tahu dulu Lusy, Viona dan Clara adalah teman dekat, mereka tidak menyangka kalau perteman mereka putus hanya karna memperebutkan seorang cowok.
Wajah Viona lansung memerah menahan amarah, tangan Viona hampir saja menyentuh wajah mulus Lusy kalau saja Axel tidak menahannya,
"Tidak usah pakai kekerasan," kata Axel dingin, raut wajahnya datar memperhatikan kedua gadis itu secara bergantian, Lusy terseyum mengejek menatap Viona karna dia rasa Axel tengah membelanya sekarang,
Melihat itu semua Viona malah tertawa mengejek membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri, lalu dengan cepat dia melangkah ke arah Amora dan menariknya ke depan Axel dan Lusy,
Amora berusaha melepaskan cengkraman tangan Viona darinya, dia benci situasi ini, dia benci menjadi pusat perhatian puluhan pasang mata yang sekarang tengah menatap ke arah mereka,
"Jangan lari," sentak Viona yang membuat Amora jatuh terduduk di lantai,
"Amora!!!" Pekik Sindy dan Clara berbarengan,
![](https://img.wattpad.com/cover/206494570-288-k204625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceKesedihan, kesusahan dan penghianatan yang datang pada hidupmu jangan pernah disesali. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang, semuanya bisa saja berbalik menjadi kebahagian dengan cara yang berbeda dan tidak terduga. Saat...