9

3.8K 279 72
                                    

Bismillahirrahamanirrahim

Selamat membaca 🤗

"Jangan egois dan lupa diri, karna sejatinya seseorang akan terasa berarti setelah dia pergi"

****

Beberapa hari setelah kejadian itu hubungan mereka kembali seperti semula, Amora dengan sifat lembutnya walaupun sedikit keras kepala, dan Axel dengan sikap dingin tapi dibalik itu semua tersimpan perhatian.

Sabtu pagi Amora disibukan mengurus rumah, mulai dari menyapu, ngepel, mencuci pakaian dan menyetrika. Semuanya Amora lakukan sendiri, berhubung hari ini dia libur, baik itu kuliah ataupun bekerja.

Axel jangan ditanya, lelaki itu malah sibuk bermain game consoul, dia hanya membantu Amora mengangkat pakaian, membuka alas kasur dan mencuci piring. setelah itu, matanya tak pernah lepas dari layar Tv di depannya.

Menjelang makan siang akhirnya pekerjaan Amora beres semua, dia menyeret kakinya menuju sofa yang di sana ada Axel yang tengah sibuk bermain,

"Ahhh, capeknya."

Amora mengistirahatkan badannya di samping Axel, biasanya Axel akan merespon cepat jika Amora mengeluh begini, tapi sekarang, melirik Amora saja dia tidak, Amora memiringkan duduknya, melipat kaki kirinya di atas sofa agar bisa melihat axel lebih seksama,

"Udahan dulu mainnya, kamu main udah hampir dua jam lo,"

"Hmm," jawab Axel pendek sambil melirik Amora sekilas lalu kembali menatap layar di depannya, tangannya sibuk menekan tombol-tombol di stick yang Amora tidak tau apa gunanya itu,

Amora mulai kesal, ucapannya tidak dihiraukan Axel, malahan Axel terlihat makin asyik memainkan stick itu, dia diam memilih bersabar sambil menatap layar Tv yang sama sekali tidak dimengertinya itu, Dari pada ini mending nonton sinetron azab batin Amora.

"Makan dulu Axel, mainnya dilanjut nanti. Bentar lagi juga mau azan,"

"Iya,"

Jengah melihat sikap Axel yang sepertinya tidak mengacuhkannya Amora memilih menegakan tubuhnya, siap-siap beranjak berdiri tapi tiba-tiba saja tangan Axel menahannya, tulisan PAUSE tertera di layar pertanda Axel menghentikan permainannya,

"Tunggu bentar,"

Axel menarik tangan Amora lalu mengapitnya, jarinya kembali sibuk memainkan stick,

"Ckkk,"

"Aku ngak nyuruh kamu berdecak Amora, cukup diam dan tunggu bentar sampai aku menang,"

Amora merutuki sikap Axel sekarang, yang namanya cowok kalau sama game memang sangat susah untuk dipisahkan.

***

Setelah shalat dzuhur berjamaah, Amora memutuskan untuk berbaring, mengistirahatkan badannya yang cukup lelah setelah setengah hari bekerja membersihkan rumah,

Ceklek,

Bunyi pintu kamar terbuka membuat mata Amora yang hampir terpejam kembali terbuka, matanya menagkap Axel yang perlahan mendekat ke arahnya dengan ponsel yang menempel di telinga,

"Siapa?" Tanya Amora saat Axel menyodorkan ponsel tersebut kearahnya,

"Mama,"

Dengan cepat Amora duduk dan menerima panggilan itu,

"Assalamualaikum ma,"

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang