24

97 12 0
                                    

"Akhirnya kamu datang" Ucap seorang wanita cukup tua di samping Jiwon.

"Berhentilah berbicara seperti itu. Aku hanya datang terpaksa" Jiwon menjawab dengan malas.

"Kim Jiwon...--ah permisi taeyong eomma taeyong appa aku permisi sebentar" Jiwon pun ditarik menuju kamar mandi oleh wanita itu.

"KIM JI WON" teriak wanita itu dengan  perasaan kesal

"APA! APA MAU EOMMA! APA! EOMMA INGIN MENJODOHKAN AKU DENGAN ANAK TANTE ITU? CIH HANYA DEMI HARTA DAN STATUS?" Jiwon melangkahkan kakinya menjauh dari toilet itu.

"Berhenti disitu!" Eomma Jiwon menahan Jiwon.

"Aku ini ibu kandung mu! Satu-satunya orang tua yang masih hidup denganmu Jiwon! Bisakah kau hargai keputusan ibu sekali ini saja hah! Kau memang anak durhaka"

Plak

Jiwon meneteskan air matanya dan menatap wajah ibunya.

"Eomma! Aku mencintai seseorang. Dia pria baik" Jiwon berbicara dengan air mata yang terus bercucuran.

Pria apanya hah! Ibu tidak akan pernah mempercayai pria yang kau pilih Jiwon! Menikahlah dengannya atau semua fasilitas kau diambil dan rumahmu disita"

"Aku membencimu" Jiwon pergi dari kamar mandi itu dan menghapus bekas air matanya.

"Mohon maaf tadi Jiwon merasa gugup. Ya kan!" Eomma Jiwon mencubit tangan Jiwon.

"Ah iya aku hanya gugup" Jiwon menjawab dengan suara yang serak.

"Apa Jiwon tidak apa-apa? Sepertinya dia sedang sakit" Tanya eomma taeyong.

"Aku tidak apa-apa eomeonim aku hanya sedikit pilek" Jiwon tersenyum sekilas.

"Jja! Jadi kapan pernikahan ini akan diselenggarakan" Kedua mata Jiwon dan taeyong membulat sempurna.

"Kita harus adakan secepatnya. Dan Jiwon. Bukankah kau sudah ada beberapa kelulusan yang seharusnya kau Terima di sekolah" Tanya ayah taeyong.

LEE TAEYONG? sebenarnya dia adalah anak dari sahabat kedua orang tua Jiwon sejak kecil. Dan sebenarnya yang sudah tidak ada hanyalah ayah Jiwon sedangkan ibunya masih ada namun  seperti yang kalian ketahui kan ibu Jiwon wanita yang haus harta makan dari itu Jiwon tidak pernah mengakuinya.

"Ah tentu saja dia hanya menolak karena aku menyuruhnya" Ibu Jiwon menyenggol tangan Jiwon.

"Hah.. Ah iya.. Dia benar" Jiwon menundukkan kepalanya.

"Aku merindukan mu jaehyun"-Jiwon

" Kau pergi kemana Jiwon? Aku sangat khawatir. Aku mencari mu"-jaehyun

"Semoga saja dengan cara ini Jiwon bisa membalas cintaku"-taeyong

"Kalo begitu bagaimana jika adakan di awal tahun baru?" Ucap Ibu Jiwon

"Wah ide bagus. Lebih cepat lebih baik." Jiwon hanya melirik ibunya kaget

"Kim Jiwon" Taeyong memegang tangan Jiwon.

Kemudian Jiwon menatap taeyong tanpa ada perasaan sedikit pun.

"Saranghae" Kemudian taeyong mencium kening Jiwon di hadapan orang tua mereka.

Sedangkan orang tua mereka hanya bertepuk tangan dan tersenyum.

🌸👁🌸👁

Hyunjin tengah melamun di bangkunya entah apa yang dia pikiran.

"Yak! Apa yang sedang kau pikiran?" Tanya suzy

"Eh.. Aku hanya memikirkan kemana perginya jaehyun. Dia belum kembali sampai sekarang. Padahal ini hampir jam pulang" Hyunjin tersenyum.

"Kau memikirkan nya?" Suzy tersenyum.

"Tentu saja. Dia adalah orang yang paling berarti bagi aku dan teman-teman ku" Ucap hyunjin.

"Teman-teman mu pasti merasa nyaman memiliki mu ya dan beruntung juga" Suzy menatap langit yang cerah.

"Haha... Ya begitulah. Menurutku kau juga beruntung. Karena mempunyai teman-teman yang kaya dan cantik seperti mereka" Hyunjin melirik teman-teman suzy.

"Entahlah... Aku.. Bimbang"

TBC

To Be CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang