32

79 12 4
                                    

Jaemin terdiam di tempatnya dan menatap langit-langit ruangannya.

"Jiwon ah, seandainya aku dapat membuang segalanya
Apakah hidup dengan senyum menjadi lebih mudah?
Karena hatiku mulai merasakan luka lagi sekarang. Jangan berkata apa pun lagi" Jiwon hanya diam dan ikut menundukkan kepalanya.

"maafkan aku jaemin" Jiwon memeluk jaemin dan mulai menangis.

"seandainya aku dapat melupakan segalanya,Apakah hidup tanpa air mata menjadi lebih mudah?
Tetapi karena aku tak dapat melakukannya Jangan perlihatkan apa pun padaku untuk kedepannya. Dan berbahagialah dengan jaehyun jika itu memang maumu Jiwon" Jaemin melepaskan pelukan Jiwon dan melepaskan cincin mereka.

"Aku juga mencintai mu jaemin. Tapi aku juga mencintai jaehyun. Aku tidak bisa berbuat apapun untuk perasaan ku" Jiwon tersenyum.

"Tak peduli seberapa dekatnya aku denganmu Aku hanya memiliki satu hati saja Kau kejam, kau kejam, lebih baik jika tubuhku ini Kau koyak dan hancurkan seperti yang kau inginkan Meski aku berteriak, meronta dan mataku menjadi bengkak
Kau masih memeluk diriku dengan erat dan tak ingin melepasku." Jaemin tersenyum satu dan mengecup kening Jiwon sekilas.

"Mari akhiri saja. Aku memang egois jaemin. Tapi Kumohon jangan seperti ini,kamu membuatku bimbang" Jiwon meraih tangan jaemin.

"seandainya harapanku dapat menjadi nyata Maka aku menginginkan hal yang sama denganmu Tetapi karena aku tahu itu mustahil bagiku,Kumohon setidaknya beradalah di sisiku,Tak peduli seberapa cintanya aku kepadamu
Aku hanya memiliki satu hati saja" Ujar jaemin, Jiwon menghela nafas dan menatap wajah jaemin yang mulai memerah.

"Jaemin ah.. Kumohon jangan seperti ini" Jiwon berbicara dengan  lembut.

"Hentikan! hentikan Jiwon! jangan terlalu baik kepadaku
Meski aku sudah berusaha, aku tak bisa memahaminya
Terasa sakit,hatiku begitu sakit, jelaskanlah dengan kata-kata
Aku sungguh tak mengerti denganmu, jangan tinggalkan aku seperti ini Jiwon" Jaemin berlutut. Jiwon pun mengangkat tubuh jaemin untuk berdiri.

"Jaemin... Kau tau? Terkadang rasa cinta itu bisa terkalahkan oleh rasa sayang" Ucap Jiwon sambil tersenyum dan meninggalkan jaemin disana.

"Dasar wanita kejam" Jaemin bergumam sambil memperhatikan Jiwon yang terus saja berjalan menjauh dari hadapannya.

☀☀☀

Jiwon telah sampai dirumahnya. Dan tentu saja Jiwon disambut dengan aroma makanan yang lezat.

"Eum... Wangi" Jiwon berjalan ke arah dapur. Ia pun berhenti sambil menyenderkan dirinya di pintu dapur melihat jaehyun yang tengah memasak bersama pembantunya.

"Ck.. Ck... Bagaimana bisa dia pulang lebih awal" Jiwon bergumam

"Jung Jaehyun... " Aku memanggilnya dan segera menghampiri nya.

"Eo? Sudah pulang rupanya sayang" Jaehyun sibuk dengan piring-piringya.

"Mwo? Tentu saja... Aku hanya berbicara sebentar dengan jaemin" Ucap Jiwon sambil memeluk leher jaehyun dari belakang.

"Yak!... Argh... Aku tercekik sayang" Jaehyun memukuli pelan tangan Jiwon.

"Eum.. Nona tuan sebaiknya ini bibi saja yang melakukannya,kalian berduaan saja sana" Perintah ahjumma sambil tersenyum.

"Aniyaaaa..ahjumma.. Aku ingin menlanjutkan masakan ku... Ck dia harus melihat keterampilan suaminya ini" Jaehyun melirik jiwon.

"Ck... Keterampilan apa memangnya" Jiwon tersenyum dan segera duduk dan menghidupkan layar ponselnya.

Setelah melihat sebuah pesan masuk Jiwon langsung terkejut dan keluar dari rumah.

"Eum... Tuan muda... Sepertinya nona tadi pergi lagi,apa yang akan dia lakukan?" Tanya ahjumma kepada jaehyun.

"Sudahlah ahjumma dia pasti hanya akan bertemu jaemin." Jaehyun tersenyum.

Ahjumma menghela nafas dalam-dalam dan tersenyum.

"Tuan muda, terkadang ahjumma berfikir bahwa anda terlalu baik untuk nona muda" Jaehyun hanya tersenyum.

TBC

JJA! HAPPY NEW YEAR AND MERRY CHRISTMAS SEMUANYA.... Maaf author telat soalnya harus kumpul sama keluarga selama seminggu ini dan seminggu sebelum-sebelumnya? Author liburan :) maaf ya maaf banget.... Wkwk aku menyebalkan ya:v btw minta rekomendasi dong Jiwon bagusnya sama jaemin atau jaehyun. Guys ayolah kalian jangan jadi silent readers. Aku jadi berfikir kalo cerita aku ini ga ada seru-serunya kalo gitu jujur tau kritikan sama vote kalian itu bikin aku berfikir positif buat terusin  ini cerita sama bikin aku semangat... :) jujur deh.. Jadi mohon ya buat kalian yang hobby nya jadi silent readers pleaseee banget kasih komentar atau minimal vote gitu soalnya beneran deh aku kalo kalian ga gitu aku ngerasa ini cerita ga ada bagusnya buat dipublish:)

To Be CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang