27

97 12 0
                                    

Kemudian jaehyun dan Jiwon pun sampai di salah satu supermarket untuk membeli sesuatu yang penting katanya.

"Baiklah kita masuk ayo... " Jaehyun dan Jiwon pun memasuki supermarket itu.

BRUK

"YAK! bisakah kau pakai kedua matamu itu" Jiwon  melototkan kedua matanya.

"Sorry" Ucap pria itu sambil membungkukkan tubuhnya.

"Ah.. Jiwon ah. Ah tuan mohon maafkan istri saya. Dia sepertinya sedang tidak enak badan jadi mudah marah seperti itu" Jaehyun membungkukkan tubuhnya.

"Kamu apa-apaan sih" Jiwon mendahului jaehyun.

"Ck...tidak masalah. Aku sudah mengenal wanita yang kau sebut istri itu dengan baik" Ucap pria itu.

"Maksudmu?" Tanya jaehyun kebingungan.

Kemudian pria itu membuka maskernya dan memberi smrik kepada jaehyun.

"K.. Kau? Bagaimana bisa... " Jaehyun terdiam kaget.

"Ssst... Ini rahasia kita jaehyun" Bisik pria itu lalu kembali memasang maskernya.

"Jae... Ayo sedang apa kamu berdiam diri disini hmm" Jiwon memegang tangan jaehyun.

Kemudian Jiwon pun mengikuti sosok yang diperhatikan jaehyun.

"Ada apa dengan orang itu? Apa dia menyakitimu?" Tanya Jiwon.

"Hah.. Ah tidak... Tidak kok... Dia tidak menyakitiku. Hehe udah ah ayo kita lanjut belanja saja" Jaehyun dan Jiwon pun berjalan bersama.

🌸👁🌸👁

"Kami kembalii" Jiwon memasuki rumahnya dengan senang.

"Wah... Wah.. Wah nona dan tuan muda memang serasi" Ucap ahjumma.

"Ah bibi bisa saja" Jiwon tertawa dan segera menyimpan beberapa sayuran.

"Jiwon ah. Aku mencintaimu" Jaehyun memeluk Jiwon dari belakang.

"Aish... Kamu ini kenapa sih jae?" Jiwon mentertawakan perilaku jaehyun.

"Aku takut kehilangan mu" Jaehyun mengecup kening Jiwon.

💙💙💙

"Eum mohon maaf Pimpinan jina. Ada yang ingin menemani mu di lobby" Ucap salah satu asisten kantor.

"Baiklah. Terimakasih" Kemudian ibu Jiwon pun segera naik lift dan menuju lobby.

Kemudian setelah melihat kedatangan ibu Jiwon pria yang memakai masker itu pun berdiri.

"Lama tak jumpa tante. Ini sudah lama sekali" Pria itu terlihat tersenyum di balik maskernya.

"Kau ini siapa?" Tanya ibu Jiwon kebingungan.

Kemudian pria itu membuka masker dan topinya secara bersamaan.

"Oh my.... Bagaimana bisa... Ka--" Pria itu memberi salam kepada ibu Jiwon.

"Tolong rahasiakan ini sampai satu tahun. Dan... Dan tolong beri izin aku untuk mempunyai keturunan dari Jiwon" Ucap pria itu.

"Keturunan?" Tanya ibu Jiwon kaget.

Pria itu pun mengeluarkan labu streril dari sakunya.

"Apa itu?" Tanya ibu Jiwon sambil menyipitkan kedua matanya.

"Ini adalah sperma. Tolong beri izin aku untuk memasukannya kedalam rahim Jiwon" Ucap pria itu berjongkok.

"Eh.. Eh.. Jangan begitu.... Tapi bagaimana caranya nak. Dan.. Ah ini benar-benar gila" Ibu Jiwon memegang pelipisnya.

"Tolong masukan ke susu murni yang sering diminum jiwon. Bolehkah aku meminta tolong itu?" Tanya pria itu.

"Tapi... Kau harus tanggung jawab juga." Ucap Ibu Jiwon memegang pergelangan tangan pria itu.

"Aku akan bertanggung jawab ketika anak itu sudah waktunya untuk hadir di dunia" Ucap pria itu sambil memeluk ibu Jiwon.

"Baiklah... Tante percaya sama kamu" Ibu Jiwon membalas pelukan pria itu.

☘☘☘

"Jiwon ah" Panggil ibunya yang sekaligus membatalkan ciuman jaehyun dan Jiwon yang baru saja mau dilakukan.

"Ah.. Sepertinya ibu menganggu kalian" Ucap Ibu Jiwon sambil membalikkan tubuhnya.

"Ah.. Tidak kok eomma. Silakan duduk." Jaehyun menuntun ibu Jiwon menuju sofa.

"Jadi ada apa?" Tanya jaehyun sambil memegang tangan ibu Jiwon.

"Tidak ada.. Eomma hanya membuatkan susu jahe untuk Jiwon. Dan kau"

Kemudian ibu Jiwon pun memberikan botol yang berwarna merah untuk Jiwon yaitu yang dicampuri sesuatu dan sedangkan jaehyun yang berwarna biru yaitu yang tidak dicampur apapun.

"Itu saja kok. Eomma ingin mengantarkan itu saja. Ayo diminum dong. Cicipin minuman buatan eomma" Ucap eomma Jiwon.

Kemudian jaehyun dan Jiwon pun membuka tutupnya dan meneguk minuman itu.

"Bagaimana?" Tanya eomma Jiwon.

"Enak kok... Ya kan ji" Jaehyun melirik Jiwon yang asyik meminum minuman itu.

"Ck.. Ahhhhhh.. Ya enak eomma. Hehe maaf aku menghabiskan minumannya secara langsung" Jiwon sedikit malu.

"Ey.. Tidak apa-apa lah nak.. " Ibu Jiwon tersenyum ragu-ragu.

"Maafkan eomma Jiwon. Dan maafkan eomma juga jaehyun."-ibu jiwon

TBC

To Be CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang