To Be Closer

29

"Aku sangat merindukanmu Jiwon" Jaemin memeluk Jiwon dengan erat.

🌸☘🌸☘🌸

07:23
"Ahm permisi jaehyun nim. Ada berkas yang harus anda tangan"
Wanita itu menyerahkan sebuah berkas bewarna biru dan di depannya bertulisan KJ group company

"Eoh? Ini surat untuk mengadakan rapat?" Tanya jaehyun.

"Iya mereka mau melakukan rapat dan kerja sama dengan perusahaan kita" Ucap sekertaris jaehyun.

"Baiklah... Saya Terima" Ucap jaehyun sambil tersenyum.

"Tapi Anda harus mentanda tangan dulu dibelakang" Ucap sekertaris jaehyun.

"Baiklah... " Jaehyun mentanda tangani dengan semangat.

"Ngomong-ngomong kenapa anda begitu senang mendapatkan berkas ini?" Tanya sekertaris jaehyun kebingungan.

"Karena ini merupakan perusahaan mertua ku. Haha jadi aku tidak perlu memikirkan lebih panjang" Jaehyun tersenyum.

"Ah baiklah... Selamat pagi pak" Jaehyun memutar-mutar kursinya.

Me
Sayang. Ada kabar baik

Me
Apa kamu tidur? Eum yasudah deh

Me
Sampai berjumpa dirumah.

Jaehyun mematikan layar ponselnya dan tak bersabar untuk menemui Jiwon.

Tok

Tok

Tok

"Maaf mengganggu. Tapi ada yang ingin menemui anda pak. Di bawah." Jaehyun pun mengangguk dan segera menuju lift kantor.

We got that boom... Boom...Boom..boom

"Aish kenapa belakangan ini suka lagu
NCT dream ya" Jaehyun celingak celinguk mencari tamu itu.

"Jung Jaehyun" Ucap salah satu pria yang memakai jas hitam.

"Jaemin? Jiwon?" Jaehyun kaget.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Ikuti aku" Jaemin berbisik.

"Ah.. Sayang.." Jaemin langsung menarik pergelangan Jiwon.

Kemudian jaehyun dan jaemin juga Jiwon pun sampai di belakang kantor.

"Ada apa jaemin? Dan jaemin bukankah kau sudah..." Jaemin menatap jaehyun dengan lekat.

"Aku tidak meninggal" Ucap jaemin tegas.

"Jja. Baiklah... Sebelumnya. Kau sudah tau bukan Jiwon itu awalnya milik siapa?" Tanya jaemin.

"Lalu?" Tanya jaehyun.

"Aku menikahi Jiwon kemarin di kantor." Ucap jaemin santai.

"Apa? Kau menikahinya?" Jaehyun kaget.

"Renjun. Dia adalah anak ku" Ucap jaemin sambil memberikan smrik

"Tidak mungkin" Jaehyun tak mempercayainya.

"Jika kau tidak percaya. Kau tanya saja pada ibu Jiwon" Jaemin tersenyum sekilas.

"Tidak mungkin" Jaehyun terjatuh lemas di tempat nya.

"Jaehyun ah" Jiwon langsung membantu jaehyun.

"Jaemin sudah cukup. Aku harus mengantarkan jaehyun"  Jaemin menahan pergelangan Jiwon.

"Aku mengantarmu" Jaemin pun mengantarkan Jiwon dan jaehyun kerumah milik Jiwon.

Kemudian satpam pun membukakan pintu rumah Jiwon dan Jiwon pun segera turun dari mobil jaemin.

"Ayo jaehyun. Jangan seperti ini" Jiwon menangis.

"Oh nona sudah pula-astaga tuan jaemin? Bukankah... " Jaemin hanya tersenyum dan masuk kedalam rumah.

"Nona. Bagaimana bisa tuan jaemin? Bukankah dia sudah meninggal?" Tanya ahjumma.

"Ceritanya panjang bi. Jaehyun juga sempat kaget. Dan aku hanya kesal padanya" Jiwon melipat kedua tangannya di dada.

"Astaga... Nona... Ini benar-benar mengejutkan" Ahjumma terdiam di tempatnya.

BRUK

"Aish! Jung Jaehyun anda berat sekali" Jaemin membanting jaehyun di kasurnya.

"Ck jaehyun... Jaehyun... Bisa-bisanya kau membuatku muncul kembali di kehidupan Jiwon" Jaemin duduk di samping jaehyun.

"Kau tau? Aku muncul hanya karena aku merasa cemburu padamu. Haha bahkan aku Melakukan hal konyol pada Jiwon" Jaemin terkekeh.

"Aku awalnya tidak akan melakukan ini. Tapi aku rasa aku juga mulai mau bersama Jiwon kembali" Jaemin menundukkan kepalanya.

"Maaf bung. Bukannya aku tidak gentle" Ucap jaemin sambil melirik jaehyun.

Kemudian jaemin pun keluar dari kamar jaehyun dan segera turun ke ruangan paling bawah.

"Jika orang itu adalah kau. Tak apa bagiku. Selagi Jiwon masih mencintaimu jaemin" Gumam jaehyun sambil meneteskan air matanya.

TBC