04

286 28 4
                                    

Namjoon malah pergi meninggalkan kekasihnya dan teman-teman namjoon hanya mengikuti perkataan namjoon.

"Jiwon ah!" Teman-temannya menghampiri Jiwon.

"Auuuh kau masih saja memikirkan yang tadi?" Hyekyo tersenyum sendu.

"Aniya! Untuk apa aku memikirkan si jaehyun itu! Yasudah guys kita lakukan ke korban yang sebelumnya" Jiwon kembali bersemangat dan mendahului teman-temannya,

"Apa-apaan ini" Han memperhatikan sahabatnya yang basah kuyup dan berbau tak sedap.

"Sudahlah... " Jaehyun mengambil air minum dari tas nya.

Sementara itu Jiwon berjalan dengan  penuh percaya diri dan masuk ke dalam kelas Bunga sakura.

"KANG DANIEL" Teriak Jiwon sambil berjalan mendekatinya. Sedangkan teman-temannya hanya mundur dan menjauh dari Daniel.

"Hai sayang" Jiwon meremas tengkuk wajah Daniel.

Sedangkan Daniel hanya diam dan menunduk.

"Jangan begitu... Aku datang kemari untukmu" Jiwon mengeluarkan pistol dari saku jaketnya.

Semuanya pun berteriak histeris dan menutup mata mereka.

"A.. Aku mohon jangan bunuh aku" Daniel mulai menangis.

"Agugugu... Aku tidak akan membunuhmu sayang" Jiwon berjalan mengelilingi Daniel.

BRUK

Setumpuk sampah tumpah ke hadapan Daniel. Dan Jiwon pun memberi smrik.

"Jangan sedih begituu... Ini belum berakhir" Jiwon menumpahkan kecap dari atas kepala Daniel.

Sedangkan Daniel hanya menundukkan kepalanya dan menggepalkan tangannya.

"Kalo begitu aku pergi dulu ya sayang" Jiwon memegangi dagu Daniel dan segera pergi dari kelas itu.

"Daniel" Teman-temannya menghampiri Daniel dan memperlihatkan wajah yang sedih..

"Kalo begitu ayo kita ke kelas atas. Disana masih ada dua lagi mainan ku yang belum kurusak" Jiwon mengambil sebatang rokok.

Teman-temannya hanya tersenyum dan mengikuti Jiwon. Kemudian Jiwon pun masuk ke dalam kelas soft flowers.

"Seungcheol... Yuhuu... " Jiwon masuk begitu saja kedalam kelas itu.

Kemudian yang lainnya karena sudah tau itu suara siapa. Langsung saja mundur dan menjauh dari bangku seungcheol.

"Selamat siang sayang. Kau sedang makan rupanya" Jiwon menaikan kakinya ke paha seungcheol.

"A... Ada apa" Seungcheol bertanya dengan tangan yang bergetar..

"Ada apa katanya guys" Jiwon melirik kebelakang.

"Ada hadiah untukmu" Sohyun mengeluarkan tepung jagung dari sakunya

"Kau tau.. Kau itu tampan... Sayangnya kau malah menentang ku saat dulu... " Jiwon tertawa lepas di hadapan seungcheol.

"Yeuldera! (Teman-teman) " Jiwon menunjuk seungcheol.

Kemudian tepung pun mengotori baju seungcheol dan dia pun hanya terdiam..

Uhuk

Uhuk

Seungcheol batuk-batuk karena tepung itu.

"Ups" Jiwon menumpahkan kuah sayur makanan seungcheol ke bajunya.

Sedangkan seungcheol hanya menangis. Hatinya sangat terasa begitu sakit.

"Aku pergi ya sayang. Selamat menikmati" Jiwon dan teman-temannya pun keluar dari kelas itu dan menuju kelas sebelah.

Semua orang di kelas Dream class sudah pada keluar terkecuali daehwi yang sudah ber gemetar dari tadi.

"Hey hey.. . Kenapa kau begitu tegang sayang" Jiwon meremas baju daehwi.

"Kemana teman-temanmu" Tanya jieun sambil menatap tajam.

"M.. Mere-----" Fyuuur

Jiwon menumpahkan air es kepada daehwi.

"buka bajunya" Jiwon menyuruh sambil menatap wajah daehwi yang sudah pasrah.

Kemudian daehwi hanya pasrah dan bajunya digunting oleh hyekyo dan suzy.

"Lihatlah abs itu" Jiwon berjongkok dan mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

Daehwi mulai menangis layaknya anak kecil.

"Aku ingin melihat junior mu sayang." Jiwon berjongkok dan meremas celana daehwi.

"Kita lihat...Siapkan kameranya" Jiwon tertawa puas.

"Jangan....jangan kumohon!..ja---"

Treng

Kemudian gunting yang di tangan Jiwon pun jatuh karena diambil oleh seseorang dari belakangnya.

"Sudah cukup" Ucap pria itu sambil memegang tangan Jiwon.

Kemudian Jiwon mendengus kesal dan berbalik badan.

"Cih... Jaehyun? Apa maumu hah berani-beraninya kau mengganggu ku" Jiwon berteriak.

"Apakah kau tidak punya hati? Bagaimana perasaan mu jika kau menjadi di posisi mereka!" Jaehyun berteriak kesal.

"Dengar sayang. Ini bukan urusanmu. Dan mereka sudah berhak diberi hukuman karena sesuai dari peraturan disana" Jiwon menunjuk kertas putih yang terpajang di tembok sekolah.

"Peraturan brengsek macam apa itu hah! Dasar kau egois! Kau hanya mementingkan kebahagiaan mu sendiri" Jaehyun berteriak dan pergi dari kelas itu.

"Apa-apaan sih" Jiwon mengambil gunting yang terjatuh di lantai.

TBC

To Be CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang