To Be Closer

36

Pagi hari jaehyun dan jiwon sedang berolahraga bersama. Ya mereka olahraga yoga.

"Jiwon ah? Tidak apa?" Tanya jaehyun. Jiwon menggeleng. Kemudian tersenyum.

Ting tong...

Ting tong...

"Biar aku yang buka,sebentar ya" Ucap jaehyun. Kemudian jiwon pun hanya tersenyum.

"Siapa lu?"

"Lama tak jumpa jung jaehyun" Ujar pria itu sambil tersenyum.

"Mingyu?" Jaehyun melirik ke arah jiwon dan kemudian menarik mingyu menjauh dari sana.

"Ada apa lagi kemari?" Tanya jaehyun sambil menyilangkan tangannya.

"Menurut lu?" Mingyu terkekeh dan kemudian menatap tajam jaehyun.

"Ayah lu ada hutang sama bokap gua jaehyun bukan cuma jutaan...mana janji ayah lu buat bayar?" Ujar pria bernama Mingyu itu.

"Hah..jadi...itu belum dibayar" Gumam jaehyun sambil terdiam.

"Jaehyun udah 2tahun ini loh masa ga ada duit sama sekali" Ujar pria itu.

"Gyu tapi...gua serius lagi merosot keuangan,gua mohon kasih kesempatan sekali lagi aja" Ujar jaehyun memohon.

"Jae,nyawa lu taruhannya" Ucap pria itu dengan sombong.

"Sayang ada apa?" Tanya jiwon dari ruangan tengah.

"Eum gapapa ini temen lama aku,biasa sapa doang" Bohong jaehyun. Sambil melirik Mingyu.

"Kenapa? Kenapa lu ga kasih tau pacar lu itu? Ah istri sekarang ya?" Ukar mingyu dengan wajah raut yang terlihat meremehkan.

"Diem lu gyu,gua cuma gamau bikin dia banyak pikiran" Ujar jaehyun.

"Yaudahlah jae,gua gamau lama-lama disini. Najis." Ujar pria itu kemudian meninggalkan rumah jaehyun.

"Ck..shh" Jaehyun mengacak rambutnya frustasi.

"Sekarang gua harus apa..." Gumam jaehyun. Kemudian jiwon menghampiri jaehyun.

"Ada apa sih?" Tanya jiwon sambil mengernyitkan dahinya.

"Ohh itu...gapapa. Kan aku udah bilang tadi cuma saling sapa doang sayang" Ujar jaehyun dengan tersenyum ragu.

"Kamu ga bohong kan?" Tanya jiwon sambil menatap kedua mata jaehyun.

Jaehyun langsung menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

DUAR...

BRUK

Suara pistol pun terdengar oleh jiwon. Yang sepertinya mengenai jaehyun.

Jaehyun pun langsung terpuruk di lantai. Jiwon pun panik dan langsung menelfon ambulan.

"Jaehyun...JAEHYUN...SIAPA DISANA! SIAPA!" teriak jiwon sambil memegang ponselnya untuk menunggu jawaban dari pihak rumah sakit.

"Jaehyun...sayang...bertahan..aku mohon" Jiwon menekan dada yang tepat beradanya jantung jaehyun.

Jaehyun tersenyum kaku dan menggenggam tangan jiwon.

"Jaehyun ah....bertahan oke?" Jiwon mengeluarkan air matanya. Dan mengecup tangan jaehyun.

"Aku..uhuk...aku...mencintaimu jiwon" Ujar jaehyun dengan darah yang mulai keluar dari mulutnya.

Jiwon tak bisa menahan tangis air matanya. Jiwon memeluk jaehyun dan mencium bibirnya tanpa merasa jijik dengan darah yang di mulutnya.

Tak lama kemudian pun pihak rumah sakit menjawab telfon jiwon. DengN buru-buru jiwon pun menjawab telfonnya.

Jaehyun yang tergeletak pun hanya bisa tersenyum dan menahan rasa sakitnya melihat jiwon yang terlihat begitu khawatir.

Jiwon pun selesai berbicara dan langsung kembali menghampiri jaehyun.

Kemudian menaruh kepala jaehyun di pahanya.

"Bertahanlah sayang..." Ujar jiwon dengan di sisi isaknya.

Jaehyun menyentuh pipi jiwon dan menghampus air mata jiwon yang menetes terus menerus begitu saja

"Aku...tidak apa-apa" Ucap jaehyun dengan suara yang mulai terdengar parau.

"Jangan tinggalin aku jae" Jiwon mengecup tangan jaehyun dan menggenggamnya.

"Aku mencintaimu jiwon" Ujar jaehyun.

"Aku juga mencintaimu jaehyun" Jiwon mengusap kepala jaehyun dengan penuh kasih sayang.

TBc
Hewoooo dah lama ga update wkwk happy reading