17

137 12 5
                                    

Jiwon langsung memanggil supirnya untuk ke sekolah.

"Ayo kita benarkan penampilan mu jaehyun" Jiwon langsung menarik pergelangan tangan jaehyun.

Kemudian mereka berdua pun masuk kedalam mobil dan pergi ke mall.

"Jja... Kita bersihkan dulu wajah tampanmu yang kotor ini ya" Jiwon mengeluarkan selembar tissue basah.

Jaehyun hanya tersenyum dan Jiwon mulai membersihkan wajah jaehyun dan membenarkan tiap helai rambutnya pelan-pelan.

Kemudian mereka berdua sampai di sebuah mall yang megah dan terang penuh toko dimana- dimana.

"Beli apapun yang kau mau" Ucap Jiwon sambil membiarkan jaehyun jalan duluan.

"Apa maksudmu sayang?" Tanya jaehyun kebingungan.

"Ini adalah mall milik warisan ayahku" Ucap Jiwon sambil terkekeh.

"Jadi? Mall megah ini adalah milik mendiang ayahmu?" Jaehyun melototkan kedua matanya kaget.

Sedangkan si Jiwon hanya mengganguk dan tersenyum.

"Wah.. Ini sih....wah.. Jiwon ah. Aku rasa benar-benar tidak pantas untuk menjadi kekasihmu. Aku tidak sebanding denganmu" Jiwon mengernyitkan dahinya.

PLAK

Jiwon memukul leher jaehyun sambil mengernyitkan dahinya.

"Jangan banyak bicara dan berbelanja lah sesukamu" Jiwon menatap jaehyun sinis.

"Ah ini benar-benar gila" Jaehyun senyum-senyum sendiri.

Beberapa jam berlalu mereka berdua pun selesai belanja dan segera menuju ke sekolah kembali.

Kemudian jaehyun pun mengeluarkan tangannya dan tersenyum.

"Ayo kita turun princess" Ucap jaehyun sambil tersenyum.

Jiwon memukul dada bidang jaehyun pelan dan terkekeh.

Kemudian Jiwon pun meraih tangan jaehyun dan turun. Mereka berdua pun  saling tatap.

"Kenapa? Apa aku aneh?" Tanya jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Apa aku aneh?" Tanya jaehyun.

Jiwon langsung memeluk jaehyun dengan erat.

"Aku rasa aku semakin menyukaimu jaehyun" Jiwon tersenyum.

"Aku juga. Aku semakin mencintaimu." Jaehyun mengelus-elus kepala Jiwon

Kemudian jaehyun dan Jiwon pun berjalan beriringan bersama. Dan anak-anak lainnya pun memperhatikan jaehyun dan Jiwon.

"Woah... Woah" Lucas keluar dari kelas dan bertepuk tangan sambil tertawa melihat Jiwon dan jaehyun yang berjalan beriringan bersama.

"Apa yang kau lihat" Ucap jaehyun sambil terkekeh.

"Aniya... Hanya saja melihat kalian berdua bersama membuatku iri" Ucap Lucas.

"Jangan terlalu lama menjadi jomblo ya" Jaehyun menepuk-nepuk bahu Lucas dan masuk kedalam kelas.

"Ma--" Jiwon mencubit perut jaehyun dan langsung duduk tanpa mengatakan maaf

"Hehe... Lupa" Jaehyun tersenyum sambil malu-malu.

Guru musik itu hanya menatap jaehyun dan Jiwon dan kembali melanjutkan pelajarannya.

Jiwon memasang earphones nya dan keluar dari kelas. Sedangkan jaehyun hanya melotot.

"Permisi bu saya mau menyusul Jiwon" Jaehyun langsung berlari menyusul Jiwon.

"Jiwon ah! Jiwon! Tunggu" Jaehyun memegang tangan kekasihnya.

"Kamu lambat" Jiwon memeluk jaehyun dan menyandarkan kepalanya.

"Maaf sayang" Semua kelas mengintip Jiwon dan jaehyun yang berjalan bersama dan be romantisan.

"Andaikan ibu bisa seperti itu" Gumam guru matematika yang ikutan nempel di kaca jendela buat liat jaehyun dan Jiwon.

Sedangkan murid-muridnya melirik guru matematika nya dan tertawa.

"Aku... Sungguh tidak percaya ini" Namjoon keluar dari kelasnya dan berhenti di hadapan Jiwon dan jaehyun.

"Apa yang akan kau lakukan pada jaehyun kali ini" Jiwon maju kedepan dan menghalangi kekasihnya.

"Tidak ada.... Hanya lewat saja" Jaehyun dan Jiwon sama-sama memasang wajah yang datar.

"Kau hebat ya anak baru." Namjoon mau menyentuh bahu jaehyun namun ditahan oleh Jiwon.

"Jangan berharap kau bisa melukai jaehyun lagi" Jiwon tersenyum kecut dan menabrak bahu namjoon.

"Dia memang wanita yang ku impikan" Gumam namjoon sambil menatap langkah Jiwon dan jaehyun.

TBC

To Be CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang