"Kau menyukainya?" tanya Rafael memeluk tubuh wanitanya yang tengah menikmati deburan ombak dari jendela kamar keduanya. Rafael tak salah menyewa pulau yang satu ini. Menakjubkan.
"Terimakasih, sayang." bisik Mikayla mengecup rahang kokoh Rafael dengan jemari lentik yang mengusap dada bidang pria itu, "Kau sangat cantik." balas Rafael mengelus pinggul ramping Mikayla yang hanya berbalut tanktop hitam ketat
Kedua pipi Mikayla memerah malu mendengarnya, dan Rafael justru terkekeh kemudian memeluk tubuh wanitanya posessive.
"Ayo berenang!" ajak Mikayla sambil menarik tangan Rafael buru-buru, "Airnya akan semakin--"
"Sejak kapan kau takut dengan air, Rafael sayang?" potong Mikayla yang kini melangkah memasuki bilik kamar mandi dengan seutas kain ditangannya.
Bola mata Rafael membulat sempurna melihat bikini yang saat ini dipakai oleh Mikayla, sedangkan wanitanya langsung berlari menuju pantai dengan langkah lebar sambil tertawa entah karena apa.
"Aah!" pekik Mikayla terkejut ketika Rafael menahan tangannya keras dengan mata menajam tak suka,
"Aku tidak suka dengan pakaian yang kau gunakan saat ini. Ganti." perintah pria itu telak dengan nada tak terbantahkan,
Mikayla cemberut kemudian menempelkan tubuhnya dengan Rafael. Tangan pria itu bahkan ia giring untuk menyentuh kedua bokong sintalnya,
"Hanya ada kita berdua disini, bukan?" tanya Mikayla dengan suara serak sambil mendekatkan kepala Rafael ke arah ceruk lehernya, kini posisi keduanya sangat intim dengan kedua tangan Rafael yang saat ini memegang erat bokong Mikayla dan kejantanan yang menempel dengan kewanitaannya.
"Eemmhh.. boleh 'kan?" tanya Mikayla ditengah racauannya saat Rafael mengulum daun telinganya bersamaan dengan remasan dibokongnya.
"Hanya kali ini." balas Rafael membiarkan Mikayla berlari menerjang ombak setelah meremas bokong wanita itu sensual.
Dari tempatnya duduk saat ini Rafael tersenyum tipis melihat bagaimana wanita kesayangannya tersenyum bahagia sambil sesekali tertawa karena terkena ombak.
Setelah hampir satu jam sibuk bermain dengan air dan deburan ombak, Mikayla berlari ke arah Rafael dengan tubuh basah yang langsung diselimuti dengan handuk oleh Rafael.
"Cantik." kata Mikayla menatap ke arah sunset yang terlihat sangat menakjubkan dimatanya, "Tidak ada yang lebih cantik dari mu, sayang." bisin Rafael tepat didepan bibir basah Mikayla sebelum akhirnya melumat bibir wanitanya dalam.
"Biarkan aku menghangatkan tubuhmu, sayang." kata Rafael menidurkan tubuh basah Mikayla diatas pasir kemudian mulai 'memakan' bibir wanitanya lagi, kali ini dengan nafsu.
"Eemmhhhhh.." racau Mikayla meremas rambut tebal Rafael yang tengah melumat payudaranya bernafsu dengan kedua tangan yang menggoda kewanitannya dibawah sana.
Jari panjang Rafael sibuk menusuk-nusuk lubang sempit Mikayla yang masih terbalut seutas kain bikini yang dikenakannya.
Rafael menatap tubuh pasrah Mikayla dengan pandangan bernafsu kemudian menggeser kain penutup kewanitaan wanitanya sebelum akhirnya menyatukan tubuh mereka.
"Aahhh.. aahhh.. eenmghhhh.." desah keduanya bersamaan dengan deburan ombak.
Mikayla melilit kedua kakinya dipinggul Rafael ketika gerakan prianya semakin keras di dalam miliknya, kemudian mencapai orgasmenya dengan kuat.
"Aku mencintaimu." bisik Rafael menggendong tubuh lemas Mikayla ke dalam kamar masih dengan kejantanan yang bersarang dikewanitaan wanitanya.
Sesekali Mikayla melenguh ketika penis Rafael terasa bergerak didalamnya karena langkah pria itu yang tak sabaran.
- - -
If u don't like this story, just go away.
Don't you dare to report my story 'cause my lovely Rafael will destroy you!Stay safe and stay at home everyone!❤️
Vote and comment for the next chapter..
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET [COMPLETED]
Romance21+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] "Kau setuju jika aku mengabadikan moment ini?" tanya Rafael meletakkan sebuah kamera yang menyorot fokus ke arah...