Rafael tidak ingin lengah dengan permainan pria bernama Calvin itu. Kakaknya mungkin bodoh karena terlalu santai dalam menghadapi Rafael, tapi Rafael mengenal betul pria bernama Calvin Geraldo itu.
Tidak mungkin rasanya seorang Calvin akan diam ketika keluarga satu-satunya tiba-tiba meninggal karena kecelakaan. Calvin pasti sudah bergerak jauh menggali informasi soal kematian kakaknya. Terbukti dengan perkataan pria itu yang mengatakan Mikayla adalah pembunuh.
Mikaylanya ketakutan. Dan Rafael tidak akan hanya diam ketika ada orang lain yang berani mengusik kekasihnya. Wanita itu bahkan berada di mansionnya ketika Melvin di nyatakan mengalami kecelakaan dan tidak mengetahui apapun soal itu.
"Awasi pria itu, laporkan semuanya pada ku." perintah Rafael pada tangan kanannya, Stev. Pria berbadan tegap dengan seragam hitam itu mengangguk kemudian meninggalkan Rafael di ruangannya.
Sejak kemarin melakukan adegan panas di mobil, Mikayla sudah berada di mansionnya. Sebenarnya itu karena ulah Rafael yang tidak ingin mengantar kekasihnya itu pulang. Menurutnya Mikayla akan lebih aman jika berada di mansionnya.
Rafael berdecak ketika kekasihnya itu tidak mengangkat teleponnya. Entah apa yang di lakukan Mikayla di mansionnya hingga mengabaikan telepon Rafael sejak tadi.
Jari besar Rafael kembali bergerak di atas ponsel canggih miliknya, menghubungi kepala pelayan guna menanyakan kondisi kekasihnya saat ini. Rafael khawatir, jujur saja.
"Dimana Mikayla?" tanya pria itu langsung
"Selamat siang, tuan. Nona Mikayla tidak beranjak dari kamarnya sejak tadi."
"Bagaimana dengan makan siangnya?"
"Nona tidak menghabiskan makan siangnya, tuan."
"Suruh dia mengangkat telpon ku." perintah Rafael kemudian dengan cepat kembali menghubungi nomor kekasihnya.
Tidak di angkat.
Dengan langkah lebar Rafael meninggalkan kantornya. Bukan hanya Mikayla yang akan mendapatkan hukumannya hari ini, tapi juga pelayan yang tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Kenapa di kunci?" tanya Rafael ketika pintu kamarnya terkunci dari dalam, dengan cepat pria itu mencari kunci lain kemudian membuka kamarnya cepat.
Menghembuskan nafas panjang, Rafael berjalan cepat menuju Mikayla yang terlihat tengkurap dengan laptop menyala di hadapannya.
"Sayang," panggil Rafael yang lagi-lagi tidak mendapat respon dari wanita itu.
Mikaylanya tertidur.
Tangan besar Rafael mengusap bokong menonjol Mikayla lembut kemudian menamparnya keras hingga Mikayla terusik dari tidurnya, "Eemhh.."
"Kenapa harus mengunci pintu?" tanya Rafael mengusap wajah mengantuk Mikayla, wanita itu menarik leher Rafael agar terjatuh di atas ranjang kemudian memeluknya erat. "Pelayan mu berisik." ucapnya mengadu dengan mata terpejam.
Rafael terkekeh kemudian mencuri ciuman dari bibir kekasihnya, "Kenapa tidak mengangkat telepon ku?" tanya Rafael menelusupkan tangannya masuk ke dalam celana tidur Mikayla.
Mengusap lembut bongkahan sintal wanita itu dengan gerakan naik turun yang sensual. Perlahan tangan nakalnya mulai mencari titik sensitif Mikayla dari arah belakang.
"Akkhh.." ldesah Mikayla merasakan sesuatu yang menusuk kewanitaannya dari luar g-stringnya, jari Rafael.
"Kenapa, hm?" tanya Rafael membelai lipatan sempit kesukaannya. "Apa aku tidak boleh tidur siang?" tanya Mikayla malas dengan mata sayu. Tangan lentik Mikayla terulur memeluk leher Rafael semakin erat.
"Kenapa kau manja sekali, hm?" tanya Rafael mengusap punggung Mikayla lembut, "Memangnya aku tidak boleh manja pada kekasih ku sendiri?"
Rafael terkekeh pelan kemudian memilih melumat bibir pintar Mikayla lembut. Menciumnya dengan gerakan pelan kemudian mulai membelit lidah wanita itu.
"Tentu saja kau boleh, sayang."
"Nanti malam jangan lupa manjakan penis ku." ujar Rafael menarik tangan Mikayla ke arah gundukan di selangkangannya. Mikayla memberikan ciuman basah di leher Rafael kemudian dengan nakal malah mengelus kejantanan kekasihnya sensual.
Tentu saja hal itu membuat Rafael menggeram pelan yang di balas kekehan pelan Mikayla.
- - -
Part ini bersih dari konflik, siap untuk part selanjutnya?😋
90+ votes for the next part, see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET [COMPLETED]
Romance21+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] "Kau setuju jika aku mengabadikan moment ini?" tanya Rafael meletakkan sebuah kamera yang menyorot fokus ke arah...