1,5

114K 3.9K 32
                                    

Mikayla buru-buru berlari ke arah pintu apartmentnya ketika seseorang menekan belnya dengan tidak sabaran, sedangkan ayahnya di ujung sana mulai sibuk mengoceh tentang Melvin.

Mikayla membulatkan matanya melihat Rafael yang terlihat berantakan kini berdiri di depan pintu apartmentnya kemudian bergeser membiarkan pria itu masuk dengan isyarat matanya.

"Aku akan menghubungimu nanti, Dad. Selamat malam." kata Mikayla kemudian mematikan sambungan teleponnya.

Wanita itu melangkah perlahan mendekati Rafael yang nampak duduk di sofa apartmentnya dengan raut wajah lelah. Jemari lentik Mikayla dengan lincah melepas ikatan dasi Rafael perlahan kemudian membuangnya asal,

"Kau sudah makan malam?" tanya Mikayla sambil mengelus rahang Rafael lembut.

"Tunggu sebentar," kata Mikayla kemudian melangkah menuju dapur setelah mendapat gelengan dari Rafael.

Wanita itu dengan cekatan mulai mengolah salmon yang berada dikulkasnya, tangan lentik Mikayla kini sibuk menyiapkan salad buah untuk dirinya sebagai menu makan malam.

Tanpa ia sadari sejak tadi Rafael memperhatikan dirinya yang dengan lincah menyiapkan makan malam. Terlihat jelas bahwa wanitanya juga baru pulang jika di lihat dari raut wajahnya yang nampak letih.

"Selamat makan." kata Mikayla meletakkan salmon in roastod pepper sauce di hadapan Rafael kemudian mulai menyantap salad buahnya dalam diam. Sedangkan Rafael mulai menyuapkan makanan miliknya sambil menatap ke arah Mikayla tanpa henti.

"Aku akan mandi sebentar, tubuh ku sangat lengket." kata Mikayla kemudian berlalu dengan cepat menuju kamarnya.

Rafael menatap punggung Mikayla yang hilang di balik pintu kemudian melanjutkan makannya dalam diam, membereskan makan malam mereka, lantas memutuskan untuk menunggu Mikayla di kamar wanita itu.

Beberapa menit kemudian Mikayla nampak keluar dari bilik kamar mandi dengan kimono merah dan rambut basah yang di gulung dengan handuk. Rafael mendekati Mikayla kemudian memeluk tubuh wanita itu erat sambil menghirup wanginya dalam-dalam

"Aku merindukan mu, sayang." bisik Rafael menggiring tubuh Mikayla ke arah ranjang kemudian menjatuhkan tubuh wanita itu disana secara perlahan.

Rafael masih memeluk tubuh Mikayla erat dengan posisi menindih tubuh wanitanya, sedangkan Mikayla sibuk mengelus punggung lebar Rafael sambil sesekali mengecup pucuk kepala pria itu lembut.

"Jangan terlalu memporsir tenagamu," bisik Mikayla mengecup leher Rafael sayang yang di balas anggukan menurut pria itu.

"Ingin menginap?" tanya Mikayla yang di balas anggukan pelan Rafael kemudian memilik untuk membersihkan dirinya di kamar mandi Mikayla, sedangkan wanita itu sibuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

Tak lama setelah Mikayla usai mengeringkan rambutnya, Rafael keluar dari bilik kamar mandi dengan bertelanjang dada dan bagian bawahan menggunakan celana tidur santai yang memang ia letakkan di apartment Mikayla. Wajah Rafael jauh terlihat lebih segar dari sebelumnya.

Mikayla membiarkan Rafael kembali memeluk tubuhnya di atas ranjang sambil sesekali mengecup perut ratanya singkat.

"Maaf karena mengabaikanmu, sayang. Aku tidak bisa--"

"Sstttt.. aku ingin kau istirahat saat ini. Bukan membahas masalah yang akan membuatmu terjaga, okay?" potong Mikayla memeluk tubuh polos Rafael erat sambil mencari posisi nyamannya di atas dada Rafael.

Pria itu mengangguk setuju kemudian mulai memejamkan matanya menyusul Mikayla ke alam mimpi sambil mengelus surai lembut wanitanya perlahan.

- - -

spam comment "next" for the next chapter🥰

BACKSTREET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang