0,5

208K 5.7K 20
                                    

Kemudian melepaskan ikatan dasi yang menutup kedua mata indah wanitanya,

"Kau menyukainya, sayang?" tanya Rafael dengan suara serak lantas menghisap leher jenjang Mikayla hingga meninggalkan satu bekas kemerahan disana.

Rafael memperhatikan wajah letih wanitanya kemudian membuka lebih lebar kedua paha Mikayla hingga kewanitaan wanita itu semakin terlihat jelas. Celah sempit kesukaan Rafael itu kini nampak memerah dan mengeluarkan cairan kental, menggoda.

Plak!

"Aahhhh!"

"Jawab aku, sayang! Kau menyukainya 'kan?" tanya Rafael keras setelah nempar kewanitaan Mikayla,

"Ya, sayang. Aku menyukainya." jawab wanita itu dengan suara pelan dan nafas memburu sempurna.

Rafael tersenyum tipis kemudian meletakkan jari telunjuknya diantara lipatan tembam Mikayla kemudian menggerakkannya kasar, sesekali jari panjang pria itu mengaduk vagina Mikayla dan mencubit klitorisnya gemas.

Sekali lagi, Mikayla orgasme dengan mudah hanya karena permainan tangan dadi prianya.

Rafael langsung membalik tubuh Mikayla tanpa memberinya jeda kemudian menarik bokong sintal wanita itu agar menungging,

Plak!

Plak!

Plak!

"Sssayanghhh," lenguh Mikayla merasakan bokongnya panas karena tamparan tangan Rafael barusan,

"Kau terlihat seksi dengan bokong merahmu, sayang."

"Ahhh!"

"Eemhhhh.."

"Godhhh!"

Desahan Mikayla semakin terdengar keras karena sodokan tongkat perkasa Rafael di dalam dirinya, tangan besar pria itu kini juga tengah sibuk meremas-remas payudaranya yang bergerak kesana kemari karena posisinya saat ini.

"Kau menyukainya, sayangku?" tanya Rafael memelankan sodokan penisnya seolah menunggu jawaban Mikayla yang sejak tadi melenguh nikmat

"Ya, sayangghhh.."

Plak!

"Aku tidak mendengarnya, baby girl." bisik Rafael setelah menampar payudara menggelantung Mikayla gemas,

"Ya, sayang! Aku menyukainya!"

Detik selanjutnya gerakan penis Rafael di dalam dirinya semakin menggila disertai gigitan pria itu dipinggang ramping Mikayla.

"Ahhhh!" desah keduanya mencapai orgasme masing-masing dengan nafas memburu.

Rafael buru-buru melepaskan ikatan dasi dikedua tangan Mikayla kemudian membiarkan wanita itu memeluk tubuhnya erat,

"Bagaimana?" bisik Rafael ditelinga Mikayla kemudian mengulum daun telinga wanitanya sensual. "Kau meninggalkan bekas ditubuhku!" rengek Mikayla manja kemudian balas menggigit nipple kecoklatan Rafael seolah balas dendam

"Itu adalah tanda bahwa kau hanya milikku." jawab pria itu sambil mengelus bokong Mikayla yang tadi sempat ia tampar

"Kita akan liburan, sayang. Kau ingin kita pergi kemana, hm?" tanya Rafael menuntun penisnya mencari kehangatan lubang sempit Mikayla.

"Aahh.." desah wanita itu merasakan sesuatu yang keras menerobos kewanitaannya tanpa permisi, "Biarkan milikku mencari rumahnya, sayang." kata Rafael merapihkan rambut Mikayla dengan sayang.

"Kau ingin liburan kemana, hm?" tanya Rafael sekali lagi, "Kemana saja asal denganmu."

"Oh kau sudah bisa menggodaku sekarang?" tanya Rafael menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum nakal.

"Rafael!" pekik Mikayla dengan wajah memerah kemudian memeluk erat tubuh kekar prianya, otomatis penis Rafael semakin tenggelam didalam dirinya.

Pria itu kini bahkan dengan berani memposisikan tubuh Mikayla sempurna diatas dirinya dengan tubuh bagian bawah menyatu.

"Bagaimana jika aku menyewa sebuah pulau, kau setuju?" tanya Rafael yang dibalas anggukan singkat Mikayla yang mulai memejamkan matanya lelah, sedangkan Rafael mengecup dahinya berulang kali dengan sayang. "Good night, sugar."

- - -

Mikayla membuka matanya perlahan ketika merasakan benda kenyal yang sejak tadi mengecup wajah dan lehernya dengan tak sabaran,

"Rafael!" kata wanita itu kesal kemudian menjauhkan wajah Rafael dari lehernya. Wajah Mikayla nampak sayu ketika menatap Rafael yang justru terkekeh melihatnya

"Kau masih mengantuk?" tanya Rafael menarik kepala Mikayla agar menyender didada bidangngnya, Mikayla mengangguk pelan sambil menggambar abstrak diatas dada Rafael masih dengan mata sayu.

"Kau belum makan apapun dari tadi, sayang. Ini bahkan sudah masuk jam makan siang." jelas Rafael mengelus rambutnya lembut,

"Aku ingin makan popcorn," bisik Mikayla semakin memeluk erat tubuh Rafael hingga kedua payudaranya menempel dengan tubuh Rafael.

Rafael menghembuskan nafas kasar menahan nafsunya kemudian memaksa tubuh Mikayla bangun dari rebahannya, kedua payudara besar Mikayla nampak menggantung polos dihadapannya sedangkan si empunya malah menatapnya cemberut.

"Rafael jangan menatap payudaraku seperti itu!" rengek Mikayla manja sambil menutup kedua payudaranya dengan selimut,

"Kau harus mandi sekarang, mau ku mandikan?"

- - -

If u don't like this story, just go away.
Don't you dare to report my story 'cause my lovely Rafael will destroy you!

30+ Vote and 10+ comment for the next chapter..

BACKSTREET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang