Happy 93k+ viewers!
thankyou so much y'all❤️Happy reading!
"Kau gila? Kau pikir kita tidak akan terkena--"
"Aku tidak peduli. Kirim semua total dendanya ke kantor Daddy."
Masa bodoh dengan semua umpatan yang tengah di layangkan Nency untuknya di seberang sana, Mikayla tidak peduli. Wanita itu memasuki mansion Rafael dengan dagu terangkat, beberapa maid yang melihatnya langsung spontan menunduk.
"Dimana Rafael?" tanya Mikayla datar dengan pandangan lurus ke depan, "Tuan Rafael sudah berangkat ke kantor, Nona."
"Aku akan menunggunya." ucap Mikayla kemudian langsung berjalan ke arah kamar pria itu dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang empuk Rafael dengan seorang maid yang menunggunya di depan pintu. "Anda menginginkan sesuatu?"
"Pergi saja."
Maid tadi langsung menutup pintu kamar Tuannya kemudian berlalu meninggalkan sosok Mikayla yang terlihat kacau saat ini. Ia tidak ingin membuat sebuah kesalahan yang akan berujung fatal nantinya.
"Sayang?"
Mikayla langsung berlari dan menubruk tubuh Rafael dengan pelukan hingga pria itu sedikit terhuyung. Sedetik kemudian langsung merengkuh erat tubuh wanitanya yang terasa bergetar di pelukannya.
"Kenapa?" tanya Rafael lembut setelah tangisan Mikayla mereda, tangan besar pria itu menghapus jejak air mata di kedua pipi Mikayla dengan lembut.
"Melvin menemui Daddy dan meminta izin mendekati ku. Daddy membentak ku karena pria itu, R!"
Rahang tegas Rafael langsung mengeras mendengar ucapan Mikayla barusan. Memangnya siapa Melvin hingga ia berpikir akan menang melawan seorang Rafael?
"Daddy membentak ku karena pria itu!" ulang Mikayla meremas jas hitam yang di gunakan Rafael erat dengan mata memerah.
"Jangan menangis, sayang." ucap Rafael lembut sambil mengecup hidung merah Mikayla lembut, "Aku akan membalasnya untuk mu." bisik Rafael
Detik selanjutnya tangan besar Rafael sudah mengangkat tubuh Mikayla dan membantingnya di atas kasur dengan lembut. Melempar jasnya ke sembarang arah kemudian mendekatkan wajahnya dengan Mikayla,
"Jangan menangis lagi, sayang."
belum sempat Mikayla merespon ucapan kekasihnya, bibir tebal Rafael langsung mengecup bibirnya lembut.
Sebuah kecupan lembut yang kemudian berubah menjadi lumatan sensual. Entah siapa yang memulainya lebih dulu, kini lidah keduanya sudah saling membelit dengan tangan nakal Mikayla yang sibuk membuka kancing kemeja Rafael.
"Eemmmhhhh.." desah Mikayla menutup matanya ketika bibir lembut Rafael kini mulai menghisap lehernya sensual.
"Aahhh.. Rafhhhhh.."
"Gunung kembar milik ku yang sangat indah." puji Rafael sebelum akhirnya melahap salah satu payudara Mikayla seperti bayi kelaparan dan meremas yang satunya penuh nafsu.
"Aahh.." lenguh Mikayla terengah-engah membiarkan Rafael mengubah isak tangisnya menjadi lenguhan kenikmatan.
"Open your legs, baby girl." perintah Rafael membuka kedua paha Mikayla lebar kemudian mengecup g-string wanitanya seksi dan melemparnya asal.
"Kenapa milik mu memerah, sayang?" tanya Rafael mengusap bibir vagina Mikayla yang memerah dan basah dengan wajah polos. "Eemmmhhhh.." desah wanita itu berusaha menutup kedua tungkai kakinya yang terbuka lebar.
Dengan cepat Rafael menahan kedua tungkai kaki Mikayla kemudian mulai memainkan celah sempit indah di hadapannya.
"Aahh!" pekik Mikayla mendesah keras sambil meremas tangannya ketika lidah Rafael mulai menari-nari di bawah sana.
"Rafael!"
Pria itu terkekeh menyaksikan Mikayla yang keluar hanya karena permainan lidahnya kemudian langsung melahap cairan wanita itu. Kamar besar Rafael kini terdengar ramai karena desahan nikmat Mikayla.
"Godhhh.."
Mikayla membelitkan kedua kakinya pada pinggang Rafael ketika pria itu mulai bergerak di dalamnya dengan tempo cepat dan liar.
"Aahh!"
"Apa Melvin tidak tau bahwa hanya aku yang bisa melakukan ini dengan mu?" ucap Rafael tersenyum miring kemudian kembali bergerak keras sambil sesekali menampar dan meremas payudara Mikayla yang bergerak kesana kemari mengikuti genjotannya.
"Aku akan mengganti air mata mu dengan air mata kenikmatan hari ini, sayang." janji Rafael yang kemudian membalik tubuh Mikayla cepat dan bergerak dengan posisi menunggangi Mikayla kasar.
Payudara sintal wanita itu menggantung sensual dan juga bergerak liar mengikuti tusukan Rafael yang terus membuat Mikayla mendesah nikmat.
Percintaan mereka baru selesai beberapa jam kemudian dengan air mata di sudut mata Mikayla. Air mata yang muncul karena keenakan dan lelah mendesah.
"Eemmhhh.." lenguh Mikayla merasakan milik Rafael yang masih mengeras kembali memasuki celah sempit miliknya. Bahkan kini tubuh polosnya berada di atas Rafael dengan posisi memeluk pria itu erat.
Plak!
"Aahh!" pekik Mikayla justru merasa nikmat ketika Rafael menampar bokongnya karena iseng menggerakkan miliknya.
"Aku akan membuat mu pingsan jika masih nakal." bisik Rafael menjilat bagian dalam telinga Mikayla sensual sedangkan wanita itu terkekeh pelan kemudian memeluk tubuh atletis Rafael semakin erat.
"Emmh.." lenguh Rafael karena Mikayla yang memeluk erat tubuhnya. Sehingga tongkat masa depannya semakin terkubur di dalam sarang sempit Mikayla.
Mikaylanya yang seksi sudah menjadi wanita binal.
- - -
75+ votes for the next chapter 💉🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET [COMPLETED]
Romance21+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] "Kau setuju jika aku mengabadikan moment ini?" tanya Rafael meletakkan sebuah kamera yang menyorot fokus ke arah...