2,9

91.5K 3.2K 15
                                    

don't forget to VOTE and COMMENTS

Rahang tegas Rafael semakin mengeras merasakan tubuh Mikayla yang gemetar di dalam dekapnya. Tangisan pilu wanita itu terdengar sangat menyakitkan di telinganya.

"Berhenti menangis, sayang." bisik Rafael semakin memeluk erat tubuh polos Mikayla yang kini terbalut kemeja putih miliknya. Rafael bisa merasakan lelehan air mata Mikayla di dada bidangnya yang polos.

Mikaylanya begitu ketakutan.

Untung saja Rafael tiba tepat setelah Calvin menampar wajah Mikayla dan sebelum pria itu membuka celana dalam Mikayla. Rafael akan membalas pria itu, tentu saja. Mungkin ia memang di takdirkan sebagai alasan kematian keturunan Geraldo itu.

"Sudah merasa lebih baik?" tanya Rafael menatap wajah berantakan Mikayla. Wanita itu menggigit bibir bawahnya kemudian mengangguk pelan dengan mata memerah.

"Aku akan membalasnya untuk mu." bisik Rafael menyatuhkan dahi keduanya. Mikayla meraih leher Rafael kemudia memeluk pria itu erat, "Terima kasih, R. Jika tadi kau tidak datang--"

"Sstt. Jangan mengingatnya lagi, okay? Pria itu tidak akan bisa menyentuh mu lagi." ucap Rafael menenangkan Mikayla yang terlihat akan menangis lagi. Wanita itu mengangguk pelan dan membiarkan Rafael membawa tubuhnya ke atas pangkuan pria itu.

Kedua tungkai kaki Mikayla mengangkang lebar di atas pangkuan Rafael. Keduanya kini berada di dalam mobil mewah Rafael menuju mansion pria itu dengan seorang sopir yang mengantar mereka.

Jangan lupakan puluhan anak buah Rafael yang mengekor di belakang mobil mereka dengan Calvin yang sudah menjadi tawanan mereka.

"Eemhh.." lenguh Mikayla merasakan tangan besar Rafael yang kini menyentuh kewanitaannya,

"Dia tidak berhasil membuka ini 'kan?" tanya Rafael menatap Mikayla dengan mata berkabut akan gairah, Mikayla menggeleng kemudian memundurkan tubuhnya. Memberikan ruang untuk Rafael melihat kewanitaannya sekarang.

"Aku akan membunuhnya dengan tangan ku sendiri jika pria itu berhasil membukanya." ucap Rafael mengusap lembut kewanitaan Mikayla dengan ibu jarinya.

Rafael tidak butuh waktu lama untuk menjungkir balikkan dunianya. Pria itu begitu berpengaruh di hidupnya.

Wajah Mikayla memerah ketika Rafael masih menyentuh lembut kewanitannya. Untung saja Rafael sudah menurukan sekat antara kursi pengemudi dan kursi penumpang di mobilnya, jika tidak mungkin Mikayla akan memukul pria itu karena ucapan vulgar dan tingkah mesumnya. Tapi Mikayla suka.

"Kau sudah tau apa yang akan terjadi jika kau berusaha kabur 'kan?" tanya Rafael menatap wajah Mikayla tajam, wanita itu menatapnya takut-takut kemudian mengangguk pelan. Ini adalan aksi kabur pertama dan terakhir kalinya yang di lakukan Mikayla.

"Jangan membuat ku khawatir lagi." ucap Rafael kembali meraih kepala Mikayla kemudian menyandarkannya di atas dada bidangnya. Mikayla balas memeluknya erat, "Maaf. Tidak akan lagi." jawab wanita itu dengan suara serak

"Aku bisa gila jika melihat pria lain menyentuh mu, sayang." bisik Rafael menyembunyikan wajah lelahnya di ceruk leher Mikayla. Menghirup wangi tubuh kekasihnya dalam-dalam dengan kedua mata terpejam. Wangi Mikayla begitu memabukkan seperti candu.

"Because, you are mine."

- - -

"Ingin membersihkan diri mu?" tanya Rafael meletakkan tubuh Mikayla di atas ranjang miliknya. Mikayla mengangguk pelan dan membiarkan Rafael mulai membuka kancing kemeja yang ia gunakan satu per satu.

Melepaskan bra miliknya dan meloloskan celana dalam yang masih ia gunakan dengan gerakan pelan.

Tangan besar Rafael kembali mengangkat tubuh polos Mikayla menuju bilik kamar mandi dan meletakkan tubuh sintal itu di dalam bath up, kemudian menyalakan air hangat dan mulai melucuti celana kain yang ia gunakan.

Rafael menarik tubuh Mikayla agar menyender di tubuh polosnya, tangan pria itu bergerak mengusap bagian depan tubuh Mikayla dengan sabun. Meremas gundukan payudara kekasihnya dengan lembut hingga Mikayla melenguh lirih dengan seksi.

Perlahan jari Rafael mulai bergerak turun mencari titik sensitif Mikayla. Mengusapnya lembut kemudian memasukkan satu jarinya ke dalam sana dengan perlahan dan tanpa mengatakan apa-apa,

"Aakh!"

Benda panjang di antara selangkangan Rafael semakin mengeras merasakan sebuah jemari yang meremasnya nakal, beberapa menit setelah menghisap dan meremas tubuh Mikayla. Kejantanan Rafael mulai bergerak memasuki celah sempit wanitanya.

Malam ini ia akan menghapus jejak Melvin di tubuh wanitanya.

- - -

NEW STORY

NEW STORY

NEW STORY

🔞 "DISTANCE" 🔞
langsung cek di work saya!🤩💗

90+ votes for the next chapter
see you!

BACKSTREET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang