Saat ini Mikayla tengah menemani Rafael yang sedang sibuk dengan minuman kesukaannya. Untuk sekedar informasi, Rafaelnya adalah peminum yang handal. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya. Meminum kopi saja sudah membuatnya pusing dan mual.
"Rafael, sudah." rengek Mikayla melihat Rafael yang kembali meneguk wine berusia ratusan tahun koleksinya dengan santai, wanita itu saat ini tengah duduk diatas pangkuan Rafael dengan posisi menghadap prianya.
Rafael meraih tengkuk Mikayla kemudian mendorong masuk wine yang tadi ada di dalam mulutnya agar ditelan oleh wanitanya. "Kau suka?" tanya Rafael melihat wajah memerah Mikayla karna ulahnya barusan
Melihat wajah memerah Mikayla membuat Rafael mendapatkan ide cemerlang untuk mewarnai liburan keduanya saat ini.
"Minum." kata Rafael memberikan wine miliknya ke arah Mikayla dengan tatapan tajam yang langsung dipatuhi oleh wanita itu hingga sedikit tersedak karena cekokan yang dilakukan Rafael.
"Mau lagi," rengek Mikayla manja dengan mata yang mulai memerah, wanitanya mulai mabuk hanya karena wine dua tegukan. Sungguh polos.
"Minumlah sesuka mu, sayangku. Aku tidak akan melarang mu kali ini." kata Rafael membiarkan Mikayla meneguk wine miliknya berulang kali tanpa sadar dengan kesadaran yang mulai menipis.
Tangan besar Rafael dengan nakal mulai meloloskan tali spagetti pakaian tidur seksi yang tengah dipakai Mikayla hingga kini mempertontonkan payudaranya yang terbalut bra berwarna merah menyala.
Bibir pintar pria itu mulai menghisap leher dan payudara Mikayla dengan sensual membuat tubuh Mikayla yang sudah setengah mabuk bergerak gelisah sambil melenguh seksi.
"Berdiri, sugar." perintah Rafael kemudian melepaskan pakaian tidur Mikayla seluruhnya hingga tubuh Mikayla saat ini hanya terbalut bra merah dan celana dalam berenda dengan warna senada.
Pria itu berlalu meninggalkan Mikayla yang saat ini kembali meneguk sedikit demi sedikit wine yang seakan menjadi candu untuk wanitanya.
"Pakai heelsmu, sayang." perintah Rafael membantu wanitanya memakai heels tinggi miliknya kemudian menggiring tubuh wanitanya mendekati tiang yang berada ditengah kamar keduanya.
"Menarilah dengan seksi, buat aku mengeras karena gerakan mu." kata Rafael menyentuh belahan vagina Mikayla ringan dengan jari tengahnya kemudian diam-diam merekam tarian menggoda Mikayla dengan ponselnya.
Wanitanya nampak panas ketika sedang menari hanya dengan underware dan heels meski dengan keadaan setengah mabuk.
Payudaranya yang sintal nampak akan tumpah ketika tubuh molek Mikayla bergerak liar seperti penari striptis yang sering dijumpainya diclub.
Dan kejantanan Rafael berhasil mengeras menerima godaan dari tarian Mikayla yang terlihat lihai. Rafael mengeluarkan kejantanannya kemudian memerintahkan Mikayla kembali mengulum kejantanannya seperti tadi malam dengan isyarat tangannya.
Bedanya saat ini kegiatan panas Mikayla itu ia rekam dengan ponselnya. Rafael memegang kejantanannya kemudian menggerakkan tongkat kerasnya memasuki mulut Mikayla keluar-masuk dengan tak sabaran dan nafsu melambung tinggi hingga wanitanya beberapa kali tersedak pasrah.
Tak lama kemudian penis kerasnya memuntahkan cairan kental yang langsung merembet membasahi payudara besar wanitanya hingga gunung kembar itu nampak licin sekarang.
Tak kehabisan akal, Rafael kembali menyelipkan kejantanannya diantara gunung kembar besar nan menggoda milik Mikayla sambil mengocok kewanitaan wanitanya keras dan kasar hingga wanita itu melenguh keras merasa nikmat.
"Aaahh!" desah Rafael keras akhirnya setelah mencapai orgasmenya yang kedua. Namun bukan Rafael namanya jika langsung merasa puas, pria itu kemudian menidurkan tubuh basah cairan cinta dan keringat Mikayla di atas lantai.
Memaksa wanitanya mengangkang lebar kemudian menggeser celana dalam merah yang sudah mencetak vagina wanitanya karena terlalu basah. Tak butuh waktu lama pria itu sudah menggagahi tubuh Mikayla dengan tusukan keras dan liar.
"Aahhh.. eeemmhhh,,"
"Hardh..derrhhhh babehhhh.." racau Mikayla melilitkan kedua tungkai kakinya dipinggul Rafael hingga akhirnya keduanya mencapai puncak kenikmatan.
- - -
If u don't like this story, just go away.
Don't you dare to report my story 'cause my lovely Rafael will destroy you!43,1k+ readers and votes for the next chapter..
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET [COMPLETED]
Romance21+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] "Kau setuju jika aku mengabadikan moment ini?" tanya Rafael meletakkan sebuah kamera yang menyorot fokus ke arah...