Luangkan waktu sebentar untuk tab bintang di bawah ya, kalo gak sibuk boleh di komen juga ;)
Happy reading...
Hari ini Wilo pergi ke toko yang menyediakan berbagai macam jenis coklat, dari dulu Wilo sering ke sini karena kesukaannya terhadap coklat. Sedangkan Kevin seperti biasa, suami nya itu pergi latihan sehingga Wilo ke sini seorang diri di temani dengan sopir.
Wilo memang kini tak begitu banyak kegiatan, ia juga sudah tak lagi berkecimpung di dunia hiburan dan memutuskan untuk fokus pada rumah tangga nya, walau sesekali ia masih kerap menghadiri acara-acara resmi dari beberapa stasiun televisi yang menyelenggarakan atau acara-acara lain nya. Sebenarnya Kevin tak mengekang istri nya untuk tetap menjadi public figur walau Kevin sendiri ingin istri nya di rumah saja, tapi Wilo yang sadar bahwa tanggung jawab nya saat ini adalah sebagai istri, tentu saja Wilo ingin menjadi istri yang baik.
"Wilo." Sapa seseorang membuat Wilo menoleh, ia sedikit terkejut karena sudah berapa tahun tak bertemu laki-laki itu.
"Ha..hai rel." Sapa Wilo terlihat canggung.
"Wah gak nyangka ya kita ketemu lagi, apa kabar?"
"Baik." Jawab Wilo singkat, Verrel sedikit melirik keranjang Wilo yang sudah terisi beberapa bungkus coklat.
"Masih suka beli coklat yang biasa kamu kasih ke aku dulu ya ternyata." Ucapan Verrel membuat Wilo mendengus tidak suka.
"Sepertinya dulu gue suka ngasih coklat ke siapa aja." Senyum Wilo tenang.
Verrel sedikit terkekeh mendengarnya, "menikah membuat kamu banyak berbeda ya, lebih dewasa, makin cantik aja, dan ah iya seperti nya aku kamu sudah menjadi lo gue, apa suami mu pecemburu?" Entah mengapa Wilo merasa muak dengan nada bicara Verrel saat ini.
"Tentu, suami gue memang pencemburu mungkin terlalu sayang kali ya sama gue makanya posesif. Masalah berbicara seperti nya memang keinginan gue karena suami gue bukan tipe pengatur." Kekeh Wilo
"Ya beruntung dia bisa dapetin kamu."
"Justru gue yang beruntung bisa jadi pilihan dia, emm di mana pacar lo sendiri aja ke sini?" Tanya Wilo berbasa-basi.
"Dia ada syuting, sayang sekali ya semenjak menikah kamu harus meninggalkan dunia yang sudah membesarkan nama mu." Wilo sudah mulai geram dengan omongan Verrel yang tersirat hal yang tak mengenakan namun Wilo mengusahakan untuk tertawa, jelas tawa paksa.
"Jelas lo tau gue sudah berumah tangga kan, sebenarnya suami gue gak melarang apapun itu, tapi gue sebagai istri yang baik cukup sadar diri siapa yang lebih gue pentingkan Sekarang, lagi pula suami gue masih mampu menghidupi gue jadi gak ada masalah." Jawab Wilo.
"Ya kamu benar, suami mu orang kaya. sayang kalo tidak di manfaatkan." Kekeh Verrel, Wilo sudah mengepalkan tangannya ingin menonjok masa lalu di depannya ini, bagaimana bisa dia seperti merendahkan diri nya dan juga suami nya, kalau bukan ia ingin menjaga kehormatan rumah tangganya sudah di pastikan laki-laki di depannya ini habis dengan nya. Wilo sedikit bingung mengapa mantan nya ini menjadi sosok yang arogan seperti ini namun Wilo tak ingin ambil pusing ia kemudian tersenyum paksa.
"Seperti nya gue harus melanjutkan kegiatan gue yang tertunda, oh iya sebaiknya cepat nikahi pacar lo, tenang aja dia gak akan menghabiskan UANG LO." Wilo sedikit menekan di akhir sebelum meninggalkan Verrel dengan wajah masam nya.
***
"Masih di pikirin omongan dia?" Kevin bersandar pada kepala ranjang dengan Wilo yang berada di dekapannya, sesekali Kevin mengelus rambut Wilo dan juga mengecup puncak kepala Wilo.
"Aku kesel aja mas kenapa harus ketemu dia dengan mulut lemes nya." Kesal Wilo yang sudah menceritakan semua nya ketika Kevin pulang dari latihan.
"Bersyukur dia gak ketemu aku." Wilo mengangguk, ya walaupun mereka sudah menikah terkadang Kevin masih saja sensi dengan laki-laki yang dekat dengan istri nya terlebih itu seorang mantan.
"Gimana latihan hari ini mas?"
"Semangat dong, kan udah ada yang nyemangatin terus." Kekeh Kevin membuat Wilo tersenyum, "kamu bosan di rumah terus?" Tanya Kevin pada istrinya.
"Bosan sih ada mas, apa lagi di tinggal kamu terus." Jawab Wilo mengerucutkan bibir nya, "tapi gak papa mas kan aku kalo bosan bisa kebutik atau kerumah Agnes kalo gak ya kerumah mami." Kevin mengangguk.
"Kamu juga bisa nemenin mas latihan kalo mau." Wilo menggeleng bukannya tak mau hanya saja ia tak ingin menganggu fokus suami nya itu.
"Gak mas, kapan-kapan aja. lagian ntar kamu bukan nya latihan malah ngeliatin aku terus." Cengir Wilo membuat Kevin mengacak gemas rambut Wilo.
"Bener juga sih, susah berpaling nya dari istri mas yang cantik ini." Kevin menarik pelan hidung Wilo membuat Wilo mengembungkan pipi nya. Namun hal tersebut menjadi sasaran kegemasan Kevin, Kevin menciumi pipi Wilo hingga Wilo jatuh berbaring dengan Kevin di atas tubuh Wilo.
"Kita bikin bayi lucu yuk." Ajak Kevin dengan seringai jahilnya membuat Wilo mencubit pinggang Kevin dengan senyum malu nya.
Kevin langsung bergerak memanggut bibir Wilo dan melesatkan lidahnya kedalam, lidah mereka saling membelit dan mencecap. tangan Kevin pun tak tinggal diam ia menyingkap baju Wilo dan mengelus perut rata istri nya lalu beralih ke setiap bagian tubuh Wilo, mereka sama-sama melepaskan ciuman mereka untuk menghirup udara sebanyak-banyak nya, lalu Kevin kembali melanjutkan mencium dan menghisap bagian leher Wilo membuat Wilo mendesah perlahan, kedua tangan Wilo pun ia benamkan pada rambut Kevin menikmati setiap sentuhan-sentuhan suami nya. Kevin kembali melumat bibir Wilo dengan gerakan yang lebih panas hingga mereka sama-sama menikmati kegiatan mereka yang memabukan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
After (Completed)
FanfictionBoleh di Follow sebelum dibaca;)✔️ ⬇️ #StoryWiloKevin2 [Sequel LoVin] Ada kalanya cinta memang menggenggam begitu erat, tapi ketika pikiran mulai tak sejalan menghampiri. Akan kah genggaman itu terlepas? . Find me on Instagram @Ipahpoo (2019)