17

4K 198 53
                                    

Happy Reading...

Kevin bersandar pada kepala ranjang dengan laptop di pangkuan nya, ia sedang mengecek email serta kerjaan dari perusahaan properti miliknya yang di serahkan kepada orang kepercayaan nya serta kakaknya, Nico. walau ia tak bisa turun langsung Kevin tetap saja memantau secara tak langsung.

Kevin menengok begitu mendengar pintu kamar mandi terbuka memunculkan istrinya yang baru selesai mandi keluar menggunakan bathrobe membuat Kevin meneguk ludahnya kasar, Wilo saat ini terlihat sangat menggoda.

Wilo mengulum senyum melihat Kevin memakai kaca mata yang tak Wilo pungkiri hal itu menambah ketampanan suami nya.

"Sini." Kevin menepuk sisi ranjang di samping nya.

"Aku pake baju dulu deh mas."

"Nanti aja sini dulu." Wilo menurut melangkah maju duduk di sisi ranjang. setelah mematikan laptop, Kevin menyimpan nya di atas nakas.

"Ngecek kerjaan?" Tanya Wilo, Kevin mengangguk melepaskan kaca matanya lalu menaruhnya di atas laptop.

"Gimana rasanya ldr?" Kekeh Kevin memeluk istrinya.

"Kita gak sekali dua kali kali mas ldr an." Kevin memang baru-baru saja pulang dari tournament nya selama dua pekan, hal itu cukup membuat Kevin merasa rindu ketika berbeda negara dengan istrinya, itu juga yang membuat Kevin selalu menanyakan gimana rasanya hubungan terpisah jarak jauh.

"Pasti kamu selalu kangen kan?"

"Gak kebalik?" Kekeh Wilo.

"Soalnya kamu ngangenin banget sih, untung aku bisa konsentrasi saat tanding." Jawab kevin membuat Wilo tersenyum.

"Besok pernikahan Fajar dan Syifa mas." Ucapan Wilo membuat Kevin mendengus, istrinya selalu mengingatkan acara mereka hal yang sering membuat Kevin merengek untuk tak datang.

"Aku tau kamu lagi masang muka gak enak, tapi inget loh mas, Fajar itu sahabat kamu dan Syifa itu sepupu aku masa kita gak dateng." Wilo memang tak habis pikir bahwa suaminya sangat pencemburu, omongan yang sempat suami nya tak ingin pergi-pergi lagi kesebuah acara bersama istri nya ternyata memang sedang suami nya tepati, terkadang membuat Wilo kesal.

"Bentaran aja ya yang?" Kevin terlihat memelas karena jiwa keposesifan nya harus segera ia bangun demi tak kecolongan istri nya di dekati banyak laki-laki.

"Ngawur kamu mas, udah gak usah pasang muka melas gak mempan. besok kita akan tetap berangkat." Jawab Wilo membuat Kevin pasrah.

"Berharap besok hujan." Wilo mendelik bagaimana bisa Kevin mengharapkan cuaca turun hujan di hari pernikahan sahabatnya sendiri.

"Emang sejak kapan mobil mu kamu jual mas?" Untuk apa suami nya mengharapkan hujan kalau nanti juga berangkatnya menggunakan mobil.

"Sayang....." Kevin terdengar merajuk namun Wilo tak menggubris.

"Gak."

"Oke oke tapi selama di acara kamu jangan jauh-jauh sama aku, gak boleh lepas pokoknya." Wilo hanya mengiyakan agar urusannya cepet selesai tak semakin mendengar suaminya mengoceh karena cemburu. Bukan tanpa alasan Kevin seperti itu sebab Syifa ternyata mengenal Febby, pada saat itu Syifa di kenalkan Iky pada teman-teman nya yang salah satu nya adalah Febby, Febby jelas di undang dan wanita itu pasti akan datang bersama Verrel  mengingat Iky meminta teman-temannya untuk datang. Kevin hanya sedikit waspada, Kevin bukan nya tak percaya pada Wilo bukan juga merasa benci dengan mantan, istri nya itu. tapi Kevin lebih suka menghindari orang-orang yang berada di masa lalu yang menyakiti istri nya.

"Kamu wangi banget sih sayang." Kevin tampak menikmati wangi tubuh Wilo yang selalu terawat, ia semakin mengeratkan dekapan nya serasa enggan Untuk melepas.

"Mas aku pake baju dulu ya?" Kevin menggeleng, dagu Kevin yang bertumpu pada bahu Wilo membuat Wilo merasakan pergerakan suami nya yang kian merapat pada lehernya, hembusan nafas Kevin jelas terasa membuat Wilo menahan nafas sesaat.

"Nanti aja." Jawab Kevin mengecupi leher Wilo, kini Wilo menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan gejolak rasa nyaman setiap sentuhan suami nya.

Entah sejak kapan posisi mereka semakin intim dengan Wilo yang berada di bawah Kevin, kedua tangan Kevin yang berada di sisi tubuh Wilo memberi jarak aman agar tak terlalu membebani tubuhnya pada Wilo, Kevin bergerak maju memanggut bibir Wilo perlahan dengan gerakan lembut membuat Wilo semakin menikmati hingga tangan Wilo saat ini sudah melingkar di leher suami nya. Kevin semakin memperdalam ciumannya hingga lidah mereka saling membelit serta mencecap. Tangan Kevin bahkan kini tak tinggal diam perlahan melepas ikatan bathrobe istri nya hingga tangan nya dengan leluasa bergerilya mencari kenyamanan, hingga malam ini mereka kembali bersama menikmati malam yang indah untuk sepasang suami istri.

Wilo jelas sangat terharu ketika usai percintaan mereka, Kevin mengusap lembut perut Wilo lalu berbisik tepat pada perut rata istrinya dengan kalimat, "Hai baby, cepat tumbuh di sana." Lalu Kevin mengecup perut Wilo dan mulai pergi membersihkan diri.

TBC

Thankyou untuk pembaca setiaku :*

After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang