kenapa?

3.7K 188 88
                                    

Apakah ini saat nya kita melepaskan semuanya?
~

Happy reading...

"Mas nanti aku ijin ke rumah Bintang ya?" Ijin Wilo pada Kevin.

"Iya sayang, eh bentar,-" Kevin tampak memandangi wajah mendung istri nya di tambah bibir pucat yang berusaha Wilo tutupi.

"Kamu kenapa? Ada yang di pikirin?" Wilo tampak menggeleng, tapi Kevin curiga ada sesuatu yang istri nya pikirkan terlihat ekspresi Wilo tak seceria biasa nya.

"Enggak kok mas."

"Aku gak suka kamu bohong, ada masalah apa lagi sampe bikin kamu keliatan murung, terus kamu pucet gini, kamu sakit?" kevin tampak khawatir melihat istri nya pagi ini.

"Aku gak papa mas beneran, mending cepet sarapan nya biar kamu gak telat latihan oke." Wilo mencoba tersenyum dari pikiran yang sekarang entah berkelana kemana.

"Oke kalo kamu gak mau cerita tapi aku mohon sama kamu sayang, jangan jadikan masalah yang kamu pikirkan itu menganggu hubungan kita." Kevin bangkit dari duduknya mengecup kening Wilo singkat, "aku berangkat dulu." Kevin pergi meninggalkan Wilo dengan pandangan sayu nya.

***

Selepas latihan Kevin dan sahabat-sahabatnya memang akan pergi menonton, mereka sudah merencanakan nya jauh-jauh hari dengan istilah boys time, mereka juga sudah ijin pada pasangan masing-masing termasuk Kevin. Walau Kevin sudah minta ijin dari kemarin malam tapi ia selalu menyempatkan waktu untuk menghubungi istri nya.

Mas suami💞
Kalo aku pulang nya kemaleman kamu tidur duluan aja ya sayang.

Mba istri💞
Iya mas

Mas suami💞
Makan nya jangan sampe lupa

Mba istri
Iya mas

Begitu lah percakapan mereka beberapa jam yang lalu, dan saat ini mereka sedang menikmati makanan yang mereka pesan, sebelum pulang mereka memang memutuskan makan terlebih dahulu.

"Kevin." Sapaan seseorang membuat mereka menoleh ke samping, seorang wanita dengan pakaian seksi nya berjalan mendekati gerombolan laki-laki yang sudah akan keluar menuju mobil mereka terparkir. Fajar yang berada di samping Kevin menyikut pelan lengan Kevin memberi isyarat siapa wanita tersebut.

"Kamu di sini juga ya? Oh hai- aku Naomi, temen kuliah Kevin di Surabaya." Naomi yang semula menatap Kevin langsung beralih menatap sahabat-sahabat Kevin dengan senyum ramahnya. Mereka berkenalan terlebih dahulu walau mereka terpaksa saja menanggapi wanita itu.

"Udah mau pulang?" Tatapan Naomi beralih pada Kevin yang sejak tadi tak mengeluarkan suara nya.

"Iya." Jawabnya acuh.

"Emm aku boleh nebeng gak vin kayaknya rumah kita searah, aku terlalu takut naik taxi sendiri." Ucap Naomi tersenyum, Fajar mengernyit merasa tak suka dengan wanita di hadapannya ini, jika tak berani naik taxi dengan siapa wanita itu ke sini.

"Emang tadi kesini jalan kaki?" Tanya spontan Ginting membuat Naomi merasa kikuk. Naomi sedikit melirik ke arah Kevin yang fokus dengan ponselnya.

"Eh ya enggak, tadi aku sama temen tapi dia nya duluan karena ada urusan mendadak." Jawab Naomi.

"Dan lo mau aja di tinggal, terus tetep memutuskan jalan sendirian dan resiko nya padahal lo takut naik taxi sendirian." Sahut Jojo

"Ya iya sih tapi rencana nya aku mau nelpon temen buat jemput, tapi aku liat Kevin kebetulan orang yang aku kenal jadi gak ada salahnya gitu kan ya sekalian." Jawab Naomi setenang mungkin.

"Salahnya sih Kevin dah beristri." Balas Rian.

"Eh iya aku paham sih, tapi kan ini cuma masalah ikut nebeng aja. Apa istri mu posesif banget Vin?" Tanya Naomi hati-hati, walau yang mereka dengar seolah wanita itu menyalahkan Wilo, "lagian ini murni karena aku pengen nebeng aja, toh hubungan kita sebatas pertemanan gak ada apa-apa." Lanjutnya.

"Gue sih percaya sama Kevin tapi enggak sama lu." Celetuk Fajar membuat Naomi menahan geram, tapi ia berusaha setenang mungkin walau dirinya merasa sahabat-sahabat Kevin sangat menjengkelkan.

"Emmm gimana Vin?" Naomi tak menggubris omongan mereka dan lebih memilih menanyakan nya pada Kevin.

"Bukan masalah gak ada hubungan apa-apa Nao, tapi cenderung takut ada kesalahpahaman." Ko sinyo membuka suara karena merasa Naomi terlalu memaksa.

"Kita tidak terlalu akrab waktu kuliah Nao, dan benar apa yang di bilang ko Sinyo. Laki-laki beristri dan seorang wanita berada di dalam satu mobil itu bisa menimbulkan kesalahpahaman yang melihat, istri ku gak seposesif itu tapi aku sebagai suami harus mengerti gimana caranya menghargai perasaan istri." Jawab Kevin membuat Naomi mematung menerima penolakan Kevin di depan sahabat-sahabatnya, "aku sudah menghubungi sopir pribadi ku dan dia sebentar lagi sampai, kamu bisa pulang di antar dengan nya menggunakan mobil ku biar aku ikut yang lain, tenang aja semua akan aman dan aku jaminan nya kalau kamu sampai kenapa-kenapa, sebenarnya aku gak suka di susahkan seperti ini terlebih kamu bukan siapa-siapa ku tapi aku gak mau di cap jadi laki-laki yang gak punya hati jadi aku carikan jalan keluarnya." Setelah mengucapkan itu mereka memutuskan mengantar Naomi ke tempat mobil Kevin terparkir untuk menunggu sopir Kevin tiba, dan kemudian Kevin memilih pulang bersama Ko Sinyo.

***

"Sayang kamu kenapa?" Kevin melangkah cepat mendekati istrinya, ia panik melihat Wilo terduduk di tepi ranjang dengan kepala yang menunduk, Kevin pastikan istri nya habis menangis.

"Sayang jangan bikin aku khawatir, kamu kenapa?" Kevin meraih bahu wilo untuk menghadap kearahnya, tapi setelah manik mata mereka saling bertemu Wilo justru semakin terisak, kepanikan semakin mendominasi diri Kevin karena amplop panjang yang di pegang istri nya, Kevin memang belum menceritakan pertemuannya dengan Naomi, apakah di dalam sana ada sesuatu yang menunjukan kalo Kevin bertemu dengan Naomi?? ia tak ingin Wilo salah paham terlebih Naomi adalah wanita yang Wilo tau menaruh hati pada nya.

"Sayang..." Kevin berusaha agar Wilo mengatakan sesuatu karena ucapannya sedari tadi tak mendapat respon dari istrinya. Tapi bukan nya membuka suara Wilo justru mengangsurkan amplop yang ada di tangan nya kepada Kevin, Kevin perlahan menerima amplop itu namun mata nya tak lepas melihat istrinya yang menangis tergugu dengan bahu yang bergetar hebat.

TBC


After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang