Happy Reading...
Kevin memegang isi amplop dengan tangan yang bergetar mata nya tak berkedip menatap lekat apa yang ia lihat nya, seketika air mata nya luruh memandang istri nya dengan tatapan bahagia yang membuncah, dengan gerakan cepat Kevin memeluk istrinya erat dan terisak bersama. Ini adalah akhir penantian panjang yang mereka harapkan, melepaskan segala kesedihan karena sesuatu yang mereka nanti-nantikan tak kunjung hadir. Hari ini mereka mendapatkannya, mendapatkan apa yang mereka harapkan, anugerah yang Tuhan titipkan pada mereka saat ini dan akan mereka jaga sampai kapan pun.
"I..ini aku gak mimpi kan yang, ini bener kan?" Kevin melepas pelukannya memandang Wilo dengan gelenganan nya. Lagi-lagi Kevin melihat kertas dari dokter kandungan serta satu tespek dengan 2 garis yang menunjukan bahwa istrinya sedang mengandung buah hati nya, Kevin tersenyum bahagia dengan air mata yang masih menetes.
"Aku juga bener-bener gak percaya mas kalo aku,- aku bisa hamil juga." Wilo terisak mengingat semua nya hari ini.
Wilo terbangun dengan perasaan tubuh yang tidak nyaman, wajahnya pucat menandakan ia tidak baik-baik saja, obrolan semalam dengan Feli membuatnya terbangun di pagi hari dengan rasa pusing yang luar biasa, ia kembali memikirkan setiap omongan Feli.
Setiap hari Wilo memang tak pernah absen berkomunikasi dengan Feli, banyak hal yang mereka ceritakan termasuk menceritakan kebiasaan aneh Wilo dan Kevin yang tak di sadari Wilo sendiri namun Feli yang mendengar jelas langsung menangkap sinyal bahagia.
"Lo sama Kevin ngidam?" Satu kalimat tanya singkat membuat Wilo memandang ponsel nya dengan irama jantung berpacu kencang, selama ini ia tak lagi memikirkan masalah kehamilan, lalu sekarang di ingatkan kembali dengan harapan yang sekian lama ia nanti, namun Wilo menggeleng menepis keinginan menggebu dari pertanyaan Feli.
"Enggak mungkin lah Fel gue gak mau berharap lagi." Balasan Wilo yang di tujukan untuk Feli menyadarkan nya bahwa ia tak boleh memikirkan hal ini lagi, berharap lagi, lalu berujung dengan ego nya pada hubungannya dengan Kevin kembali terusik sebuah perdebatan.
"Feeling gue pasti bener lo lagi ngidam Wil, lagian ni ya aneh aja lo cerita lo marah sama Kevin karena ikan Lele lo di goreng padahal dah di kasih nama Ketty, terus Kevin makan mangga muda terus jam segini lo minta gue kesitu buat bawa Bintang cuma pengen lipstikin anak gue, aneh tau gak sih." Wilo kembali memikirkan hal-hal yang terjadi belakangan ini dan Wilo memang menyadari kebiasaan aneh diri nya. Wilo melirik kesamping, suami nya sudah tertidur pulas karena jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, sedangkan diri nya memang terbangun dan tiba-tiba ia merasakan ingin memberi lipstik pada bibir Bintang sehingga ia menghubungi Feli via whatsapp dan beruntungnya Feli belum tidur.
Wilo kembali mengetik balasan pada Feli, ia harus setenang mungkin walau jantung nya mulai menggila, pikirannya hanya fokus pada ia yang tak boleh terlalu berharap, ia sudah lama tak memikirkan masalah ini dan ia tak ingin mendapati kenyataan bahwa ia akan sedih lagi.
"Aku terlalu takut buat mikirkan ini Fel aku dah sering berharap, bereskpetasi terlalu tinggi dan ternyata hasilnya gak sesuai yang kita harapkan." Wilo menatap langit-langit kamarnya setelah mengirim pesan itu, ia berusaha menghalau air mata yang siap luruh saat ini juga.
"Lo harus coba sekali lagi Wil gak ada salahnya mencoba, gue pernah berada di posisi lo ngerasain kelakuan gue bukan kaya gue biasanya, terus Hito yang sering muntah-muntah kaya Kevin, dan gue hampir terlambat menyadari kalo gue ternyata hamil. Dari pada terlambat tau Wil sedangkan seandainya lo beneran hamil anak di dalam kandungan lo juga butuh gizi yang lebih dan kontrol dengan dokter belum lagi lo bisa ngehindarin sesuatu yang bahaya buat kandungan lo. Mending lo besok ke dokter bareng gue, ikutin aja saran gue." Mendapat balasan seperti itu membuat Wilo menimang apa yang harus ia lakukan, tapi setelah berpikir cukup keras Wilo kemudian mengiyakan saran Feli.
Setelah mengingat obrolan dengan Feli semalam Wilo segera bangkit dari ranjang, pagi Wilo benar-benar buruk karena terlalu memikirkan nya, ia harus cepat-cepat membersihkan diri lalu membuat sarapan sebelum suami nya bangun. Wilo berharap jangan sampai Kevin menyadari bahwa dirinya sedang tak enak badan kalau suaminya tau ia pasti tak di ijinkan kemana-mana, biarkan niat nya kerumah Feli untuk kedokter kandungan ia rahasiakan terlebih dahulu.
Semua nya seolah begitu cepat dan tak terduga bahwa kenyataan itu membuat Wilo masih menatap dokter tak percaya, ia memang positif hamil bahkan ketika baru menginjakan kaki di rumah Feli, Feli langsung menyodorkan tespek pada dirinya mendorong Wilo untuk mencoba walau perasaan ragu dan takut tapi akhirnya Wilo menurut, Wilo awalnya terkejut bahwa hasil tespek itu menunjukan dua garis yang jelas artinya Wilo positif hamil namun Wilo masih tak percaya menatap sendu tespek tersebut karena ketakutan nya terhadap harapan yang terlalu tinggi, hingga Feli ingin membawa nya untuk pergi kedokter kandungan langsung namun tak di sangka Wilo sempat pingsan karena tubuhnya yang benar-benar lemah, hal itu membuat mereka menunda untuk pergi kedokter kandungan dan sore nya mereka baru bisa menemui dokter yang Feli sudah hubungi lebih dulu.
Wilo membekap mulut nya dengan isakan yang tak berhenti walau berulang kali ia menatap dokter dengan pertanyaan yang sama yaitu "apakah dokter tidak salah periksa?"
Namun dokter tersebut berusaha meyakinkan bahwa Wilo memang benar tengah hamil 8 minggu, hal itu sukses membuat Wilo menangis haru, sebab harapan yang dulu selalu ia nantikan kini datang bagai cahaya di tengah kegelapan. Ini adalah kabar bahagia dan ia akan memberi tahu suami nya saat itu juga tapi niat nya ia urungkan karena ia ingin memberi tahu langsung setelah suaminya pulang nanti."Kamu hamil 2 bulan dan kita gak sadar, yaampun sayang." Kevin kembali memeluk Wilo bahagia, tangis Wilo sudah mereda rasanya seperti sebuah mimpi namun ini bener-benar nyata bahwa Tuhan sangat baik pada mereka.
Kevin beralih berdiri lalu berlutut di hadapan istrinya, ia menyingkap baju tidur yang Wilo kenakan lalu maju mengecup perut rata istrinya dan berbicara penuh binar, "halo anak papi sehat-sehat di sana ya, maafkan kami yang tak menyadari kehadiran mu lebih cepat, dan yang pasti kami sangat menyayangi mu, papi tunggu kamu untuk bersama kami." Kevin mengusap-usap perut Wilo lalu mendongak untuk menatap istrinya yang tengah tersenyum haru.
TBC
Seneng kan kalean😏 ada yang nebak amplop rumah sakit kalo wilo hamil,ada yang bilang amplop cermai eh cerai ada yg bilang amplop dari rs kalo wilo punya penyakit sisa nya pada misuh-misuh d gantungin😆, author tu gak jahat kok gak bikin kalean terombang ambing geto yang jahat tu yg baca tp gak mau vote sama komen wkwk
*koreksi
KAMU SEDANG MEMBACA
After (Completed)
FanfictionBoleh di Follow sebelum dibaca;)✔️ ⬇️ #StoryWiloKevin2 [Sequel LoVin] Ada kalanya cinta memang menggenggam begitu erat, tapi ketika pikiran mulai tak sejalan menghampiri. Akan kah genggaman itu terlepas? . Find me on Instagram @Ipahpoo (2019)