Happy Reading...
Wilo berjalan menghampiri suami nya dengan wajah tertekuk, ia duduk di samping Kevin yang tengah asik menonton film minions dengan cemilan kripik yang sudah ia habiskan satu toples.
"Mas kamu chat an sama cewek ya?" Wilo tampak menatap suaminya penuh introgasi membuat Kevin menoleh dan mengerutkan keningnya merasa tak pernah melakukan nya.
"Nih." Wilo menyerahkan ponsel milik Kevin yang menampilkan ruang chat wa.
"Lah ini kan olshop yang, kamu kan baca chat an nya pesan baju hamil kamu waktu itu." Ucap Kevin.
"Tapi dia cewek kan?" Tanya Wilo membuat Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu mengangguk.
"Ya sama aja kan berarti kamu chat cewek." Kevin meringis mendengar jawaban judes istrinya.
"Ya tapi kan bukan chat an yang gimana-gimana yang, lagian itu juga bukan wa pribadi sayang." Kevin membela diri.
"Ih kamu jawab terus kalo aku ngomong, jelas-jelas kamu chatan sama cewek." Wilo memberengut.
CUP
Mata Wilo membelalak kaget "ih kamu ngapain cium-cium aku."
"Kamu lucu kalo lagi marah-marah." Kekeh Kevin membuat Wilo mendelik.
"Mami kamu lagi ngambek sayang, kamu harus liat muka jelek mami kamu kalo lagi di tekuk gitu." Kevin mengelus perut besar istrinya dengan senyum geli.
"Aku gak jelek mas ih." Wilo tampak tak terima dengan aduan Kevin pada anak mereka.
"Ternyata setelah papi liat-liat mami kamu cantik kok sayang tadi papi salah sebut aja." Kekeh Kevin membuat Wilo mendengus sebal, "kamu mau makan apa?" Kini Kevin beralih menatap istrinya.
"Mau kripik tapi kripiknya udah kamu habisin. Liat tuh dua toples yang satu toples dah abis yang satunya lagi tinggal dikit, anehnya kamu yang sering ngemil aku yang gendut." Cerocos Wilo membuat Kevin mengulum senyum geli.
"Ya ampun ini mami nya bayi lucu kok gemesin banget sih." Kevin menarik kedua pipi gembul Wilo dengan gemas.
"Aw, sakit mas..ih lepasin ntar pipi aku lepas lagi." Wilo berusaha melepaskan tangan Kevin pada pipi Wilo membuat Kevin tertawa terpingkal.
"Ih ini pasti pipi aku merah sekarang." Wilo mengerucutkan bibirnya lucu sambil mengusap-usap kedua pipi nya.
"Pipi kamu gembul banget sayang, jadi pengen aku gigit." Kevin menggantikan tangan Wilo dengan tangan nya untuk mengusap lembut pipi istrinya.
"Kamu pikir aku makanan, aku gembul juga karena kamu." Ucap nya sewot.
"Kamu juga kali sayang, kalo kita gak kerja sama ya gak akan muncul bayi lucu nya dan bikin kamu gembul kaya gini." Kekeh Kevin.
"Hiiss mulai pinter ya jawabnya." Sahut Wilo tersenyum malu.
***
"Pokoknya dedek sama mami nya sehat-sehat ya." Agnes mengelus perut besar Wilo.
"Amin, makasih ya nes." Jawab Wilo tersenyum lembut.
"Yaudah aku pulang ya, Junior lagi tidur takut kebangun nyariin aku." Ucapnya.
"Iya, makasih loh puding nya." Agnes mengangguk lalu meninggalkan rumah Wilo, Wilo bergerak hati-hati memasuki rumah. Perut besar nya yang di perkirakan dokter akan melahirkan sekitar 2 minggu lagi membuat Wilo sangat was-was melakukan sesuatu termasuk Kevin yang lebih over protektif.
"Sayang, habis dari mana?" Kevin yang baru keluar dari kamar berjalan menghampiri istrinya.
"Tadi Agnes kesini ngasih puding, agak lama juga ngobrol-ngobrol dulu abis itu pulang." Kevin mengangguk, ketika ia sudah dekat dengan Wilo kevin berniat memeluk istrinya namun perut besar Wilo menghalangi Kevin untuk lebih leluasa, mereka saling pandang dan terkekeh. Kevin memutuskan untuk memeluk Wilo dari belakang dengan tangan yang mengelus perut istrinya serta bibir yang sesekali menciumi pipi Wilo.
"Astaghfirullah mata gue." Suara Fajar membuat kedua nya melepaskan diri.
"Pintu kebuka kalian enak-enakan pelukan, jangan salahin gue." Ucap Fajar yang melihat aura mencekam dari Kevin.
"Ganggu aja sih lo." Geram Kevin, Wilo yang tadi lupa menutup pintu pun menunduk malu di pergoki oleh Fajar.
"Dih santai dong gak usah ngegas, mau jadi bapak juga masih aja sensian sama gue." Ucap Fajar.
"Ada apaan?" Tanya Kevin
"Ada yang mau gue omongin, di luar aja." Jawab Fajar dengan wajah serius nya.
"Oke,- sayang kamu duduk di sofa aja ya jangan kemana-mana jangan capek-capek." Ucap Kevin memandang istrinya, Wilo mengangguk saja walau penasaran apa yang ingin mereka bicarakan.
"Bentar gue bantu istri gue dulu." Fajar hanya mengangguk membiarkan Kevin membantu Wilo menuju sofa.
Setelahnya Kevin dan Fajar terlibat obrolan serius hingga suara Wilo menghentikan mereka.
"Aargghh...masss sakittt." Teriak Wilo dari dalam rumah, sontak kedua nya berlari ke dalam.
"Astaga gimana ini pake mau melahirkan lagi, gue bingung." Ucap Fajar panik melihat Wilo merintih kesakitan
"Elah lo juga bentar lagi bakal jadi bapak, bini lo bakal melahirkan." Cerocos Kevin memegangi istrinya.
"Iya tapi gue belum siap kalo tiba-tiba gini." Sahut Fajar.
"Kenapa lo yang belum siap, ini yang mau melahirkan bini gue bukan lo kampret."
"Aduh ini kenapa kalian yang malah ribut sih, aku kesakitin gini.. Aduuhh,-mas sakit." Wilo kembali meringis memegangi perut nya.
"Yaudah ayo bawa kerumah sakit sekarang." Ucap Fajar membantu memapah Wilo.
"Mbak, tolong bawa tas yang udah di siapkan di kamar ya, Wilo kaya nya mau melahirkan." Teriak Kevin dengan keras yang memungkinkan di dengar asisten rumah tangga nya, seorang perempuan muda tampak tergopoh-gopoh keluar dari belakang terlihat ikut panik namun tak urung mengiyakan ucapan Kevin.
"Sini gue yang bawa mobil, lo keliatan panik banget, bahaya bawa nyawa banyak." Ucap Fajar di setujui Kevin, mereka kemudian masuk kedalam mobil untuk menuju rumah sakit.
END
Ada sesuatu yang membuat ku mengakhiri cerita ini wkwk tapi tenang aja masih ada epilog dan extra part untuk kalian yang setia menemani After. Thankyou yang udah selalu menyempatkan membaca, vote n Comment cerita sederhana ini smoga cerita ini berkesan buat kalian dari kegabutan, maaf-maaf kalo kurang ngena di hati kalean ya dan kritik saran nya juga makasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
After (Completed)
Fiksi PenggemarBoleh di Follow sebelum dibaca;)✔️ ⬇️ #StoryWiloKevin2 [Sequel LoVin] Ada kalanya cinta memang menggenggam begitu erat, tapi ketika pikiran mulai tak sejalan menghampiri. Akan kah genggaman itu terlepas? . Find me on Instagram @Ipahpoo (2019)