18

4K 214 50
                                    

Happy reading...

Resepsi yang sudah di gelar sejak tadi menambah suasana ramai tamu-tamu yang mengisi ballroom megah bernuansa gold, Wilo dan Kevin terlihat sibuk menyapa setiap tamu yang mereka kenal, bertemu dan mengobrol dengan sahabat-sahabat mereka juga sudah mereka lakukan tadi, jadi sekarang mereka sudah berpencar entah kemana, Kevin yang selalu setia di samping istri nya sedikit cemas melihat istri nya nampak lelah namun di paksakan tersenyum ramah.

"Kamu duduk aja istirahat dulu, pasti capek dari tadi berdiri jalan ke sana sini." Ucap Kevin membelei rambut Wilo.

"Gak papa mas." Wilo tersenyum lembut, meyakinkan suami nya bahwa ia baik-baik saja.

"Vin." Rian menghampiri Wilo dan Kevin dengan Yasmin di sampingnya, "gue mau pamit." Ucapnya

"Loh dah mau pulang?" Tanya Wilo membuat mereka mengangguk.

"Syaqila rewel Wil, tadi di titipin ke mama tapi katanya badan nya agak panas." Wilo mengangguk paham, Syaqila Anjana adalah anak mereka, Syaqi sapaan akrab untuk bayi perempuan yang sudah menginjak usia 3 bulan.

"Oh yaudah hati-hati, semoga baby Syaqi cepet sembuh." Setelah mengaminkan mereka berpamitan.

"Hai Wil." Suara familiar yang tak ingin Wilo temui membuatnya mau tak mau menoleh, laki-laki dengan balutan jas biru malam berdiri dengan seorang perempuan yang menggunakan dress dengan warna senada terlihat tampak serasi.

"Hai." Wilo tersenyum ramah, walau bagaimana pun ia juga termasuk tuan rumah yang harus memperlakukan tamu nya dengan baik.

"Hai bro." Verrel beralih menatap Kevin dengan senyum sinis nya, Kevin hanya mengangguk menjawab sapaan Verrel yang terkesan terpaksa.

"Apa kabar kalian?" Tanya Verrel, entahlah Wilo tak mengerti dengan laki-laki di hadapannya ini berbicara tampak baik namun senyumnya tampak palsu dan terlihat sinis.

"Selalu baik." Jawab Kevin membuat Verrel mengangguk, "ayo sayang kita harus menemui yang lain." Ajak Kevin pada istrinya, Wilo mengangguk membuat Kevin kembali menatap sepasang kekasih yang tampak memperhatikan interaksi mereka.

"Kami pergi dulu silahkan di nikmati hidangan yang ada." Ucap Kevin berlalu pergi menggandeng istrinya, Kevin mendengar Verrel berdecih entah apa yang salah dengan dirinya dan juga istrinya.

"Rel kamu kapan nikahin aku sih?" Febby terlihat merajuk karena sudah sering mempertanyakan ini namun berujung tak ada kejelasan.

"Kita makan yuk." Verrel membawa Fabby untuk mengambil makanan dan tak menjawab pertanyaan kekasihnya itu.

Di sisi lain Kevin dan Wilo berjalan mendekati meja yang di isi orang tua mereka, di sana masih terdapat dua bangku kosong yang memang di peruntukan untuk mereka.

"Kalian duduk aja sini dari tadi berdiri terus nanti capek." Ucap mama Nia membuat mereka mengangguk.

"Afkel gak ada keliatan mi, mereka masih di sini?" Tanya Wilo

"Baru aja pulang, Afkel dah keliatan ngantuk dan gak nyaman jadi mereka pulang duluan, tadi keluar nya barengan kok sama Gama." Jawab mami There di balas anggukan oleh Wilo. Gama adalah anak dari ko Nico dan Tiffany, balita laki-laki yang berusia 2 tahun seumuran dengan Afkel anak dari Lala.

"Mama sama papa yakin mau pulang malam ini juga, kenapa gak nginep aja?" Wilo balik bertanya pada mertua nya itu.

"Kita udah berapa hari di sini sayang gak enak ninggalin kerjaan lama-lama." Jawab papa Sugi, mereka memang sudah beberapa hari di Jakarta, membagi waktu dengan menginap di rumah mereka kemudian di rumah Nico dan rencana nya malam ini orang tua Kevin langsung pergi ke Bandara, Ko Nico lah yang akan mengantar, Kevin dan Wilo yang akan ikut mengantar justru di larang, mengingat mereka cukup lelah turut membantu persiapan pernikahan Fajar dan Syifa.

"Nanti kapan-kapan ke Jakarta lagi." Mama Nia mengulas senyum lembut membuat Wilo mengangguk pasrah.

***

"Ya ampun mas kamu kok basah kuyup gini?" Wilo tampak khawatir bergerak mengambil handuk untuk suami nya dan kembali menyerahkan nya pada Kevin, Wilo membiarkan Kevin membersihkan diri terlebih dahulu.

Setelah membersihkan diri, Kevin mulai bergelung di bawah selimut bersama istrinya, cuaca di luar memang sedang turun hujan membuat hawa nya lebih dingin, Kevin memeluk istrinya mengecupi puncak kepala Wilo dengan sayang.

"Kenapa bisa hujan-hujanan mas?" Tanya Wilo.

"Tadi aku naik grab, Jalanan lagi macet-macet nya jadi aku pikir lebih baik naik motor lebih cepat. Aku gak mau pulang terlambat bikin kamu sendirian di rumah." Kevin memang sewaktu pergi latihan tak membawa mobil, ia berangkat bersama ko sinyo dan sewaktu pulang Kevin memilih menggunakan grab, ia pikir cuaca cukup cerah tak mengira di tengah jalan justru turun hujan, Kevin meminta untuk tak berteduh karen ia ingin cepat sampai.

"Astaga mas coba berteduh dulu, lagian aku gak papa masih ada si mbak di sini jadi aku gak sendiri."

"Gak papa cuma kehujanan air juga." Kekeh Kevin

"Nanti kalo kamu sakit gimana." Wilo mengerucut gemas dengan cepat Kevin mengecup bibir istrinya.

"Kalo aku sakit ada kamu yang ngurusin, enak bisa manja-manjaan sama kamu." Jawab Kevin sumringah.

"Orang minta buat jangan sakit kamu malah enak." Wilo mencibir membuat Kevin tertawa.

"Asal dokter nya kamu mah aku gak papa." Jawab Kevin.

"Ya kalo dokter nya aku ntar kamu ku suntik mati gimana mas." Kevin mendelik mendengar ucapan Wilo yang  begitu sadis.

"Jahat banget sama suami sendiri." Ekspresi menggemaskan suaminya membuat Wilo tak bisa menahan gelak tawa.

"Ya enggak lah mas, aku belum siap jadi janda walau sekarang janda lebih menggoda." Kevin mendengus mencubit pipi istrinya dengan gemas.

"Iisss lepasin mas." Tawa Wilo

"Maka nya jangan ngomong sembarangan ku cium kamu ntar."  Ucap Kevin.

"Kalo di cium doang sih aku mau mas." Wilo mengedipkan sebelah matanya lalu dengan gerakan cepat Kevin menciumi semua bagian wajah Wilo yang di sambut tawa senang istri nya.

TBC

seratus vote baru up lagi ya, kalo belum mencapai itu bakal lama up nya biar kalian semangat ngevote dan author bisa lebih semangat ngetiknya😁
*koreksi

After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang