Bertemu Naomi

3.3K 182 35
                                    

Happy Reading...

Dengan perut besar nya Wilo tak ragu berjalan penuh semangat bahkan suami nya yang mengikuti nya hampir kualahan melihat istri nya yang berjalan tanpa beban, ia sedikit meringis memandang perut besar istri nya yang menurutnya bisa saja melahirkan lebih dulu jika Wilo seperti ini setiap saat. Wilo kembali memasuki toko pakaian bayi dengan berbagai model lucu, Wilo tampak semangat akan menyambut sang buah hati yang 2 bulan lagi akan hadir kedunia. Yang mereka beli sudah cukup banyak dan Kevin memang menyuruh orang untuk membawa belanjaan yang sudah mereka beli agar Wilo dan Kevin tak merasa kesusahan membawa sendiri.

"Mas ini lucu banget." Wilo menunjukan baju dress berwarna pink dengan pita besar di belakang nya, jika Wilo peka suami nya saat ini merasakan lelah termasuk kaki nya yang ingin ia selonjorkan.

"Iya bagus sekalian aja kamu borong satu toko biar cepet selesai." Ucap Kevin membuat Wilo mendelik.

Semua sudah di tangan, Wilo memutuskan membeli empat baju lucu-lucu. Mereka mengakhiri belanja hari ini karena Kevin sudah mulai merengek untuk pulang.

"Kamu tunggu di sini jangan kemana-mana, aku ke toilet sebentar." Wilo hanya mengangguk membiarkan Kevin pergi, Wilo kembali melihat-lihat sekitar hingga tiba-tiba pandangannya tertutupi dengan kehadiran seseorang yang sudah cukup lama tak bertemu.

"Ada bumil ternyata." Ucapnya sinis.

"Siapa ya?" Wilo pura-pura bertanya.

"Sok polos banget sih." Wanita itu berdecih tak suka.

"Gak bisa di ajak bercanda ih mbak nya, ntar cepet tua kalo serius terus." Kekeh Wilo membuat wanita itu menahan geram, "sendiri aja Nao?" Lanjut Wilo

"Menurut lo?" Tanya balik Naomi tak bersahabat, Wilo tersenyum sinis bisa melihat sifat asli Naomi saat ini.

"Mungkin sendiri karena belom nikah." Jawab Wilo, semenjak hamil Wilo memang sulit mengontrol emosi nya juga terkadang bersikap menyebalkan.

Naomi melangkah mendekat, "heh denger ya kalo lo bukan artis, Kevin juga gak akan nikahin lo." Ucapnya tersenyum mengejek, "ah iya gue gak perlu bersikap manis ke lo saat ini karena gak ada Kevin, jangan-jangan lo ke sini sendiri ya buktinya bawa belanjaan sendiri, kasian amat lagi hamil tapi suami gak nemenin, lagian badan lo sekarang melar sih ke mall pake daster gak mau banget dandan dikit kasian banget Kevin punya istri kaya lo."

"Duh gue gak dandan aja masih cakep apa lagi dandan ya. Emang situ, bedak udah lapisan masih aja gak laku maka nya ngarep suami orang." Ucap Wilo.

"Lo itu cuma penghalang buat gue dapetin Kevin." Naomi yang merasa geram hendak menjangkau tangan Wilo, namun belum sempat terlaksana.

"Aw aw aw sakit,-sakit." Naomi meringis memegangi rambutnya yang terasa di tarik.

"Eh Naomi maaf-maaf." Ucap Kevin menyengir melepaskan tangan nya dari rambut Naomi, Naomi yang sudah ingin memaki orang yang menjambaknya tak jadi ia lontarkan begitu melihat siapa pelaku nya.

"Ke-kevin kamu di sini juga?" Tanya Naomi sedikit gugup.

"Yaiyalah masa istri hamil gini gue tinggalin sendirian." Jawabnya

"Eh iya, kamu kenapa narik rambut aku si? Aku kan lagi ngobrol sama istri kamu mau ngucapin selamat atas kehamilannya yang sekian lama kalian tunggu." Ucap Naomi yang menahan kesal namun tetap tersenyum pada Kevin. Wilo yang mendengar pun berdecih tak suka karena wanita itu berbohong.

"Maaf ya Nao, kaya nya keinginan anak gue, siapa yang deket-deket istri gue pengen gue jambak aja gitu." Jawab Kevin santai mengelus perut besar istrinya dengan tampang polosnnya memandang Naomi.

"Ah iya gak papa." Ujar nya tertawa paksa, "kalo gitu gue duluan ya." Lanjutnya bergegas pergi.

"Kamu kenapa senyum-senyum mas? Jangan-jangan,-" Wilo menyipitkan matanya memandang suaminya dari samping, saat ini mereka berjalan beriringan menuju mobil mereka terparkir.

"Astaga mas jadi kamu jambak rambut Naomi bukan karena anak kita beneran." Pekik Wilo di angguki Kevin.

"Suami mana yang rela istri nya mau di celakain sama orang apa lagi sampe ngehina kamu gitu." Jawabnya.

"Jadi mas tau?" Kevin mengangguk.

"Aku mana bisa ninggalin kamu lama-lama eh pas balik-balik denger dia ngomong gitu ke kamu." Jawab nya.

"Dia kan suka sama kamu mas." Wilo tampak mengerucutkan bibirnya membuat Kevin terkekeh.

"Mau dia suka atau enggak kamu tetep istri aku, gak ada yang bisa menggeser posisi kamu."

"Uuu... Mas suami ku tersayang." Wilo memeluk suaminya dari samping dengan Kevin yang mengacak rambut Wilo gemas.

"Tapi mas kamu gak masalahkan aku gendutan gini terus aku gak dandan, dasteran doang. Kamu gak malu kan?"

"Masuk dulu." Kevin membuka kan pintu mobil untuk Wilo lalu Kevin masuk di bagian kemudi, Kevin kembali memasangkan seatbelt istrinya dan tersenyum lembut pada Wilo.

"Kamu gendutan itu lagi ada princess kita sayang, aku gak masalah malah kamu terlihat seksi." Kevin mengedipkan sebelah mata nya membuat Wilo tersipu, "kamu gak dandan aja cantik apa lagi dandan, bisa-bisa gak akan jadi keluar rumah karena aku gak rela cowok-cowok pada mandangin kamu." Kekeh Kevin.

"Dan kenapa aku harus malu, kita di kasih princess buat kita jaga, aku bahagia karena kamu adalah ibu nya. Lagi pula kamu gak ada kurang nya di mata aku." Kevin mengelus perut besar istri nya, Wilo yang mendengarnya pun terharu.

"Mas, peluk." Ucap Wilo dengan manjanya, Kevin terkekeh lalu menuruti keinginan istrinya.

TBC

After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang