16

4.3K 183 87
                                    

Kau tau jika berpisah dari mu justru menyiksa ku, aku siap mengusahakan untuk tetap tinggal bersamamu
~

Happy Reading...

Cuaca di luar sedang tak bersahabat, hujan turun dengan derasnya padahal  saat Kevin pulang tadi cuaca terlihat cerah-cerah saja, mungkin cuaca sedang ikut merasakan keadaan sedihnya saat ini.
Kevin berjalan menuruni tangga dengan perasaan kacau, entah akan kemana ia saat ini yang pasti pergi untuk menenangkan diri adalah pilihan terbaik walau mungkin tetap saja tak akan bisa tenang. Namun saat tangannya akan membuka hendel pintu pelukan seseorang dari belakang dengan isakan nya membuat Kevin terpaku.

"Jangan pergi mas." Wilo memeluk perut suami nya sangat erat, sirat akan takut kehilangan suami nya. Wajahnya berantakan terlihat tak baik-baik saja mungkin karena sering menangis.

"Aku gak mau kehilangan kamu mas jangan pergi." Kevin masih diam tak bergeming menambah sesak perasaan Wilo.

"Aku gak mau pisah, aku,- aku,- minta maaf mas, aku salah, aku egois." Wilo pasrah tak kunjung mendapat respon dari Kevin di tambah Kevin saat ini melepas tangannya dari perut Kevin.

"Mas." Wilo semakin terisak namun tak di sangka justru Kevin berbalik langsung memeluk Wilo sangat erat.

"Aku gak akan pernah ninggalin kamu." Tumpah sudah air mata mereka menangisi semua yang sudah terjadi.

"Kita akan terus sama-sama sampai kapan pun, kamu paham?" Wilo mengangguk, kebahagiaan kini kembali menyambut hubungan mereka yang sudah cukup lama di hiasi kabut hitam tak kunjung usai.

"Jangan kaya gini lagi, aku gak sanggup kehilangan kamu." Lagi-lagi Wilo mengangguk, Kevin berulang kali mengecup puncak kepala Wilo dengan air mata yang masih menetes.

"Aku minta maaf mas, aku udah egosi aku gak ngertiin perasaan kamu." Kevin melepas pelukannya, lalu menangkup kedua pipi Wilo dan mengusap jejak air mata istrinya itu.

"Aku juga minta maaf seharusnya aku gak berlaku keras juga ke kamu." Wilo menggeleng tampak tak setuju karena suami nya selama ini selalu sabar.

"Enggak mas, kamu udah jadi suami terbaik buat aku." Kevin tersenyum kembali merengkuh istrinya.

"Mungkin sekarang aku menyukai hujan." Ucap Kevin.

"Hujan?" Tanya Wilo bingung.

"Iya, saat hujan pertama kali nya aku bangun dengan kehadiran mu dalam hidupku dan saat ini hujan juga menyambut kebahagiaan kita kembali." Wilo tersenyum dan mengangguk.

"Kamu gak akan kaya gini lagi kan?" Wilo menggeleng, ia tak ingin bersikap egois kembali, padahal masih ada suami dan orang-orang terdekat nya yang selalu mendukung nya.

"Jangan siksa aku lagi." Sambung Kevin dengan air mata yang kembali menetes, Wilo yang melihat itu dengan sigap menghapus air mata suami nya.

"Gak akan mas, aku sadar kehilangan mu lebih menyiksa ku." Kevin tersenyum menangakup tangan Wilo yang masih di pipi Kevin.

"Janji kita akan selalu sama-sama apapun yang terjadi?" Wilo mengangguk membuat Kevin mengecup kening Wilo lama.

"Selalu." Jawab Wilo tersenyum bahagia.

***

Setelah hubungan mereka membaik Kevin terlihat makin menempel saja dengan Wilo, ia tak ingin berjauhan dengan istri nya itu jika sedang berdua. Seperti saat ini, Kevin tengah baring di pangkuan Wilo dengan tangan yang memeluk serta membenamkan wajahnya pada perut istrinya, Kevin menemani Wilo menonton drama Korea hal yang membuat Kevin mendengus tak suka, sebab istrinya selalu berekspresi berlebihan jika melihat aktor yang menurut nya tampan, padahal bagi Kevin dirinya lah yang lebih tampan.

"Yang udahan deh nonton itu nya." Sebal Kevin, ini bukan kali pertama Kevin mengatakan hal serupa membuat Wilo jengah pada sifat suaminya yang sayangnya justru makin bikin Wilo menyukainya.

"Masih seru ni mas, liat deh cowoknya ganteng banget mas, kapan aku bisa ketemu oppa-oppa gitu mas." Lagi-lagi Kevin mendengus tak suka, apa-apaan istrinya ini memuji laki-laki lain di saat bersama suaminya.

"Gak usah jauh-jauh tinggal nunduk aja kamu dah liat oppa yang lebih ganteng dari pada aktor drakor menyebalkan itu." Ucapan Kevin justru membuat Wilo terkekeh, jelas ia sangat peka bahwa suaminya sedang dalam mode cemburu, Wilo menggeleng bagaimana bisa Kevin mencemburui orang yang jelas tak akan bisa Wilo gapai.

"Ya beda lah mas kamu sama dia kok di bandingin, jelas gantengan oppa itu." Wilo sengaja menjaili suami posesifnya, hal itu sukses membuat Kevin mendudukan diri lalu memegang wajah Wilo untuk menatap suaminya.

"Coba ngomong lagi gantengan siapa?" Tanya Kevin dengan wajah dinginnya.

"Gantengan oppa itu lah." Jawab Wilo cuek, wajah Kevin semakin memerah lalu wajahnya maju mengecup bibir Wilo singkat.

"Ngomong lagi?"

"Gantengan oppa korea." Kembali Kevin mengecup bibir Wilo singkat, Wilo tak protes membiarkan permainan suami nya itu.

"Apa?" Tanya Kevin menginginkan Wilo mengulang jawaban.

"Gantengan oppa korea mas." Kali ini Kevin kembali mencium Wilo namun ciuman bertubi-tubi yang mendarat pada seluruh bagian wajah Wilo hingga Wilo kini sudah dalam posisi berbaring dengan tawa yang cukup geli.

"Mas udah ih." Kevin tak berhenti dengan seringai jahilnya.

"Berani-beraninya ya kamu muji cowok lain di depan ku."

"Iya-iya mas gantengan kamu, mana ada yang nandingin kegantengan suami Wilona." Kekeh Wilo lalu mengecup bibir Kevin kilat, hal itu sukses membuat Kevin terdiam.

"Oh udah mulai nakal ya kamu." Kevin manarik hidung mancung istrinya dengan kedipan mesumnya.

"Gak usah mesum mas, mata dah jelalatan aja." Gerutu Wilo membuat Kevin tertawa.

"Emang kenapa? Gak boleh?" Tanya Kevin menarik Wilo bangkit dari baringnya langsung memeluk istrinya sayang.

"Enggak." Jawab Wilo.

"Yaudah sana sama oppa-oppa korea mu." Ucap Kevin melepaskan pelukannya.

"Beneran? Boleh?" Tanya Wilo antusias.

"ENGGAK!!!" Wilo terbahak kembali memeluk suami nya yang wajahnya cemberut seperti anak kecil.

TBC

Dah puas kan gak sedih-sedihan lagi😆?
*koreksi

After (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang